"Aku hanya ingin sekdar mengingatkan, bahwasannya bahu tempatmu bersandar saat ini suatu Ketika mungkin saja ia akan sirna layaknya cahaya yang ditelan dunia. Dan hanya sebuah saran untuk jangan terlalu bermain perasaan jika kau tak siap untuk melepaskan"
Kau pikir dunia sebesar apa coba? Aku yakin bahwasannya dunia itu tak terlalu sempit untuk terus mempertemukanku dengan manusia freak yang selalu saja merusak segala hal bila saja dia berada disekitarku. Ya, seperti yang berada dalam benakmu.
"KAU?!! Manusia super freak yang selalu datang dengan masalah, mengapa kau ada disini? Apa tidak cukup kau mengusik hidupku sebelumnya? Ha?!"Serangku pada manusia didepanku ini.
"Welcome hoon aku pikir kau masuknya mulai senin depan." Sapa si Jay kepada manusia didepannya ini, jangan tanya ekspresiku saat ini seperti apa. Kau tau saat seorang wanita yang sedang memergoki pacarnya dengan wanita lain? Kurang lebih seperti itulah mimik wajahku saat ini.
"Ya.. aku hanya berpikir akan bosan jika aku menunda pembelajaranku hingga minggu depan" Tutur manusia es depanku ini tanpa ada niatan sama sekali menjawab pertanyaanku.
"Wait... wait... wait... Ya! JAY! Kau kenal dengan manusia dingin ini?"
"Ya begitulah... dia teman seagensiku.. kami berada diruangan yang sama bahkan selalu berada dalam grup yang sama Ketika penilaian berlangsung. Seharusnya disini yang bertanya bukannya aku? Sejak kapan kau kenal dengan seunghoon?" Jelas Jay padaku dengan serangan pertanyaan yang tak lupa diikut sertakan."Apa? Aku? Kenal dia? Yang ada dia mungkin yang kenal samaku... siapa tadi Namanya ? seu.. seung..? Seung...."
"Seunghoon ege..."Koreksi Jay terhadap perkataanku.
"Yee.. penting amat!..."
"Morning class!!" ucapanku terpotong dengan kehadiran guru asal australi itu yang menandakan bahwa rapat guru telah berakhir dan pembelajaran akan segera berlangsung.Baiklah cerita ini tidak akan berakhir dengan mudah kupikir, dan kau itu karena apa bukan?
.
.
.
*After Class
.
.
.
Menurut kalian selain kantin enaknya istirahat dimana? Kalau aku biasanya jarang keluar kelas dan hanya menyuruh si Jaymet untuk membelikan beberapa makanan dikantin. Kalau kalian pikir aku orangnya malas dengan keramaian aku rasa tebakan kalian salah karena kalian tau sendiri bahwa bagiannya kelasku selalu special bukan? Bukannya berniat sombong yah tapi emang begitu adanya. Eh...eh...eh.. kok jadi bahas ini sih ? (Yaelah Jake Namanya authornya lagi galau plus udah gak tau mau digimanain ini cerita)
Tapi untuk saat ini menetap didalam kelas menurutku bukan pilihan yang tepat. Karena seperti yang kalian tahu aku sangat terusik dengan kehadiran seorang namja yang berada didepan ku ini. Belum lagi si Jay lebih banyak cakap ke dia lagi, kan jadi kesel dikacangi. Mending aku melancong mengelilingi taman sekolah yang ternyata lumayan indah juga.
"HYUNG!" baiklah, ketenanganku kembali terusik dengan teriakan seseorang yang sudah kupastikan bahwa orang ini sama menyebalkannya dengan makhluk yang suka mengusik tentramnya hari indahku.
"YA!! HYUNG!!" teriakannya kali ini tetap tidak ku gubris dan tetap berpura-pura seakan telingaku terlalu indah untuk mendengar teriakan yang menghancurkan alunan alam yang telah membuat ku terbuai dengan nadanya.
"YA!! J-A-K-E!!" wow beraninya dia.
"Apa kau bilang?!!!" kesalku. "Ye.. habisnya hyung dipanggili dari tadi kagak nyahut-nyahut juga.. kan uwon kesel""Idih.. uwon uwon.. geli!! Gosah sok manis deh lu won"
"Emang manis kali hyung, bahkan permen loli sekalipun kala manisnya samaku"
"Eh hermanto.. emang disitu sejenis permen tangkai ya?"
"Ya aku manusialah Mas Bambang. Emang kagak liat nih aku bernyawa dan berkomunikasi sama hyung?"
" ya deh iya Jungwon is human but without akal. Canda akal!:)"
"Jahat mulutmu itu ya hyung!!" rajuknya padaku. "Yaelah diomongin gitu aja baper, lagian kau sih, udah tau aku lagi mencoba mengatasi kekeselanku saat ini malah datang-datang ngerusak segalanya. Kan makin bikin orang pingin membunuh saja rasanya!"
"Eh..?! Kok gitu pulak? Emang ada masalah apa sih hyung? Sini cerita sama Jungwon ter-dabest as Listener"
"Malas dah.. lagian udah mau masuk kelas juga. Lagian tadi kau kemari teriak begitu ada hal penting apa?""Ooo iyaa.. tadi uwon dengar ada siswa pindahan dikelas hyung ya? Terus katanya, ya hyung kalo ntu anak pindahan ganteng beut.. terus itu cool, tampang prince banget. Terus itu trainee juga lagi.. dan apalagi ni ya, ntu orang dibilang anak konglomerat kan jadi kepo uwon hyung."
"Yaelah bocah freak gitu aja diidolain, lagian ngapain si lu bahas orang pembawa sial itu? JUNGWON SUMPAH MAKIN KESAL AKU !!! LEBIH BAIK KAU KEMBALI KELAS!!"kesalku terhadapnya yang ternyata membahas orang yang telah merusak hariku dari semalam hingga hari ini. Tapi btw maaf ya jungwon aku jadi emosi terhadapmu, maafkan aku yang telah membentakmu😉.
Setelah aku sedikit teriak kepada si Jungwon tadi, aku langsung pergi meninggalkannya begitu saja karena bel masuk kelaspun sudah berbunyi. Namun bukannya langsung masuk kekelas aku lebih memilih untuk memasuki lapangan basket indoor yang ternyata sepi atau lebih tepatnya tidak ada orang selain diriku.
*Author
"tak. tak. tak" suara dentuman bola dengan lantai yang kian tak berpola menandakan bahwa Jake sedang asik dalam bermain basket disaat ini. Ternyata pilihan Jake untuk bermain basket ketimbang ke kelas adalah pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa kesalnya.
Namun bagaikan kapal yang hanya singgah untuk sementara dipelabuhan, ketenangan Jake kembali diusik dengan suara manusia es yang saat ini menjadi satu-satunya alasan Jake untuk tidak berada didalam kelas.
"SAD amat hidup lu, main basket aja sendirian" cemoohnya begitu memasuki pintu ruangan permainan bola basket itu.
Apa kalian tahu reaksi apa yang diberikan oleh orang yang dicemooh si manusia keturunan elsa itu?
Mungkin saja bola yang dicirikan dengan warna bata itu sudah bertegur sapa dengan dada anak elsa itu? HAHA..
To Be Continued
----------------------------
Halo gaes Choco disini.. Aku mau ngucapin terima kasih sebesar-besarnya kepada kalian yang masih setia membaca cerita yang akupun nulisnya udah nangis darah. Dan aku mengucapkan Mohon Maaf sebesar-besarnya kepada kalian semua atas keterlambatan update new chapternya.. karena banyaknya permasalahan yang belakangan ini datang tanpa diundang. Disertai juga sekolah daring yang belakangan semakin menumpukan tugas dan segala macam jenis ujiannya yang dikasih sekolah. Kok jadi curhat anjir.
Oiya ada kabar buruk gaes dan ini adalah salah satu alasan kenapa cerita ini lama banget update-nya, yaitu kerangka cerita yang udah aku buat dari awal cerita hingga ending hilang gaes. Dan aku udah berusaha nyari kemana-mana dan sudah coba buat ngelanjuti cerita ini dengan jalan cerita baru dari 2 bulan yang lalu, tapi aku ngerasa bahwa ceritanya akan sedikit gak nyabung dengan chapter sebelumnya dikarenakan masalah ini . Mohon maaf ya teman-teman.
YOU ARE READING
Jakehoon Breathe | Sunghoon Jake
Fanfic"Setiap manusia perlu bernafas untuk hidup sama seperti manusia lainnya aku pun perlu bernafas. Namun bagamaina jadinya jika separuh nafasku telah terhembus untuk terakhir kalinya?" . . . . .