"Bertemunya rembulan dengan mentari pasti akan terjadi suatu hari nanti. Tapi apa kau tahu? disaat hal itu terjadi mereka akan menghancurkan semesta? sehingga mereka lebih memilih untuk terus berjauhan yang dibatasi oleh fajar dan senja agar semesta tetap akan selalu ada?"
Mentari sendu dipagi hari ditutupi kabut gelap seakan mengekang sang surya hingga menjatuhkan airmatanya ke bumi membuatku sangat tak ingin melepaskan pelukan hangat dari selimutku. Yap, kini bulan telah berganti shift dengan matahari. Di pagi ini aku sangat malas untuk bergerak dari atas kasurku. Kau pasti akan sama denganku jika kau menghadapi pagi yang menggodamu untuk Kembali tertidur bukan?
Suara dering panggilan telepon telah mengusikku dengan paksaan untuk membuka mataku. Dan ku yakini ini pasti kerjaan ... ya kau pasti tau.
"JAY-KEE!!!!! Bangun kau! Aku sudah di depan rumahmu, jika dalam 15 menit kau tidak menampakkan batang hidungmu, kau bisa pergi sendiri!!"
"Idih kagak pake teriak berapa mas? Bisa tuli telinga saya mendengar suara mas! Lagian ini masih jam berapa JAYLANI!!!"
"7 AM!!"
"Masih jam 7-nya... wait.. wait... wait...
HA???? Jam 7? Oh lord.. Jinjja?! Mengapa kau tidak membangunkan lebih awal Jay?! Aish.." Melompat dari tempat tidur diiringi repetanku terhadap Jay adalah kegiatanku saat ini."Apakah aku perlu mandi? Kurasa tidak. Aku masih cukup tampan dengan wajah bangun tidur ku ini. Jay menurutmu aku perlu mandi? Haa... cuci muka dan menggosok gigi saja!
Tapi menggosok gigi membutuhkan waktu yang lamakan Jay? Ahhh... Freshmouth spray!""Idih... nanya sendiri jawab sendiri!! Udah buru!!"
"Selola Gucci gang... ini aku sudah di lobby! Kau dimana ?! ah itu mobilmu!" Panggilan telepon kumatikan sebelum si Jay semakin cerewet dan langsung berlari yang ditemani barang-barang perlengkapan sekolah yang belum kukenakan beserta piama yang belum terlepas dari tubuhku.
"Wow pangeran.. tidak bisakah kau duduk disebelahku? Kau pikir aku sopirmu apa?" Keluh Jay padaku.
"Sudahlah cepat kau jalankan mobilmu! aku kan mengganti pakaianku, nanti aku pindah kalau sudah selesai"
"Idih.."Kesalnya padaku.
"Udah cepat!! Gak pake debat " Potongku padanya untuk memberhentikan celotehannya yang sangat mirip dengan seorang tante-tante yang sedang memperebutkan tas limited edition di mall.Aku segera mengenakan perlengkapan sekolah dan meloncat ke bangku penumpang bagian depan. Sesuai perintahnya agar tidak dianggap sopir katanya.
"Ya! Ya! Ya! Jake.. seenaknya sepatumu memijak Audi tersayangku?!" Bentak Jay padaku. Namun aku tidak mengambil pusing permasalahan perkataannya.
Pukul 07.25 am. Kami sudah tiba disekolah dan langsung memakirkan audi kesayangan si Jay katanya. Setelah dipakirkan aku langsung turun dengan menopang tas yang terasa tak perlu dibawa.Layaknya F4 dari drama Meteor Garden, kami turun dari mobil diiringi tatapan memuja dari siswa-siswi disekolah ini yang kurasa sangat risih melihatnya. Namun aku harus tetap bersikap ramah dengan memberikan sapaan atau sekedar senyuman kepada mereka yang telah baik menyapaku."Woi Jay gak usah sok kece deh. Buruan jalannya keburu pak kim masuk!"
"Aelah Jake.. Lagian telat juga gegara lu!" Idih Jaymet tetaplah Jaymet. Emang siapa yang buat orang telat bangun? dia juga elah. Siapa suruh ngajak begadang cuman demi nontonin film horror tak berfaedah, padahal dia sendiri penakut.
"Tahu diri kali!, tadi malam yang takut pulang kerumah akibat nonton horror siapa? Bikin nambah kerjaan"
"Emang siapa?" jawabannya ini sungguh mengajak baku hantam.
Dengan penuh rasa sabar aku langsung berlari meninggalkannya karena kelas sudah dimulai sejak 10 menit yang lalu. Ya, kami berada dikelas yang terbilang berbeda, mulai dari fasilitas hingga sistem pembelajarannya. Kami berada dikelas yang terbilang Internasional Private satu-satunya kelas berkurikulum internasional dan berada disalah satu sekolah terbaik dinegara ini, dan ya.. cukup mahal untuk duduk disalah satu bangku dikelas ini. Bukan maksud sombong sih, akupun awalnya gak mau berada dikelas ini, tapi apa daya sudah wasiat orang tua.
Sesampainya dikelas, aku merasa sangat bersyukur karena ternyata belum ada guru yang masuk. Aku langsung duduk ke singgahsana ku dan menghidupkan pc berlogo apel tergigit dihadapanku. Tak berapa lama si Jaymet masuk kelas dengan gaya sok kerennya dan mengambil posisi tempat duduk disampingku seperti biasanya.
"Kau mengapa santai sekali?"
"Apa kau tak melihat notifikasi dari kelas? Bahwa pelajaran diundur 1 jam?"
"WHAT?!!!!" aku langsung mengecek handphoneku dan ternyata benar, guru-guru kelas internasional sedang mengadakan meeting dadakan mengenai perkembangan kurikulum kelas.
"SHIT!! Kenapa kau gak bilang dari awal JAYMET?! Kalau gitu kan aku bisa mandi dulu!!! JAYMET!!! Kau benar-benar akan menjadi JAYDEAD sekarang!!!!"
"EH... Yang crocosannya gk berhenti kayak kereta api siapa ? Yang ngerap secepat Shinkansen siapa? Belom Orang selesai ngomong tapi diintrupsi siapa?" pembelaan Jay yang belum cukup untuk memberhentikan emosiku.
"Ya...kan Kau kan bisa memotong perkataanku. Orang biasanya kau selalu melakukannya, pasti kau sengaja ingin melihatku bulukan kan? merasa tersaingi iya?" belaku yang cukup untuk memojokkan Si Jay bangke ini.
"JAKE tersayang, bule Australia yang kayak kangguru. Emang lu pikir memotong pembicaraan lu yang super duper heboh tadi siapa yang bisa? Udah deh lu mandi aja gih dikamar mandi sekolah sana."
-Author Pov-
"Dasar JAYDEAD!! Gua benci sama ..."
"BISA DIAM GAK SIH?! BAWEL AMAT DAH JADI LAKI" celotehan Jake dipotong oleh seorang namja yang sedang tertidur dibangkunya yang posisinya tepat dibagian depan dari meja Jake."KAU?!!" teriak Jake yang terlalu kaget melihat seseorang dihadapannya saat ini.
Pertemuan ketiga kalinya dengan manusia penyebab masalah dihidupnya Jake atau dikenal dengan Mr.Freak, saat ini ada dihadapannya.
To be continued ;)
----------------------------
Hei..hei..hei.. Balik lagi nih choco dengan chapter terbaru, karena entah mengapa hari ini ide author sangat lancar jalannya.. hehehe..
Semoga kalian suka ya...
Oiya, seperti biasa jangan lupa vote dan comment ya..
Karena Author sangat membutuhkan dukungan dari kalian agar rajin update chapter selanjutnya.
Menurut Author jejak dari kalian sangat sangat dibutuhkan.
Terima kasih semua..
YOU ARE READING
Jakehoon Breathe | Sunghoon Jake
Fanfiction"Setiap manusia perlu bernafas untuk hidup sama seperti manusia lainnya aku pun perlu bernafas. Namun bagamaina jadinya jika separuh nafasku telah terhembus untuk terakhir kalinya?" . . . . .