❀ sorrow ❀

728 98 7
                                    

Tahun demi tahun berlalu seperti kedipan mata. Megumi tidak tahu ia akan menerima hal menyedihkan secepat ini.

Lelaki itu bertemu dengan pasangan takdirnya, seorang alpha berambut merah muda dengan tampang kasar. Mereka bertemu di kelas ketiga, saat heat pertama Megumi di akhir istirahat siang.

Meskipun tampak seram, Sukuna memperlakukannya dengan begitu baik. Ia tidak akan menyentuh bila Megumi menolak. Bahkan ketika heat datang.

Lelaki itu sangat menghormati Megumi.

Biarpun aroma feromon begitu menggoda dan mengusik indera penciumannya, Sukuna tidak akan mencuri kesempatan dan bersetubuh dengan sang omega.

Ia tidak ingin dianggap sebagai alpha tidak berperasaan.

Megumi harusnya merasa sangat beruntung karena mendapat seseorang sebaik Ryomen Sukuna.

Namun hatinya terasa janggal.

Ia tidak menginginkan sang alpha. Ia tidak bisa menaruh hati pada sosok itu sementara perasaannya masih berlabuh di dermaga lain.

Dengan bodohnya Megumi berharap takdir dapat berubah.

Dengan bodohnya Fushiguro Megumi berharap Ryomen Sukuna bukanlah alpha yang diciptakan untuknya.

"Aku pulang, Gojo-san," umum lelaki itu ketika memasuki rumah.

Ia tinggal bersama dengan Gojo sejak kecil. Pria itu selalu menyambutnya di depan pintu sepulang sekolah, menanyakan apa saja yang terjadi hari ini.

Namun sekarang, ketika menginjakkan kaki di pintu masuk, yang Megumi temukan adalah sepatu orang lain.

Jika Gojo bukanlah alphanya, bukan pelindung serta pasangan yang ditakdirkan untuknya, ia pasti juga memiliki pasangan yang lain.

Megumi belum siap menerima kesedihan beruntun ini. Tapi ia tidak bisa diam saja dan berdiri di depan pintu tanpa melakukan apapun.

Dengan berat hati, lelaki itu berjalan masuk. Hidungnya menangkap bau feromon nan pekat. Telinganya menangkap suara desah.

Seorang omega sedang mengalami heat di dalam sana. Dan ia cukup tahu bahwa Gojo Satoru tengah menjamahnya.

Rasanya sesak. Walaupun Megumi tahu mereka tidak ditakdirkan bersama, rasanya tetap sesak.

Cepat-cepat ia melepas seragam dan pergi keluar rumah.

Mungkin ia akan kembali malam, setelah semua hal menyesakkan itu usai.

Sekalipun Megumi ingin kabur, tidak ada tempat lain senyaman rumah itu. Tidak ada yang lebih baik dari menghabiskan waktu dengan pria yang ia inginkan untuk menjadi sang pelindung.

.

.

.

つづく

[√] it rains petals when we kiss | gofushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang