Tahun demi tahu berlalu seperti kedipan mata. Seorang anak berusia sepuluh tahun kini telah tumbuh menjadi remaja tanggung.
Gojo masih mengingat ketika Megumi memegang tangannya erat-erat, saat ia diantar menuju sekolah menengah. Lalu Gojo melepasnya dengan senyum.
"Aku bisa sendiri," kata lelaki itu.
Ia sudah besar, cukup besar untuk melakukan sesuatu tanpa dirinya. Untuk mengenakan sepatu sendiri, makan tanpa disuapi, juga berpergian tanpa perlu diantar.
Fushiguro Megumi bisa hidup tanpa dirinya, yang hanya seorang pengasuh.
Ia bahkan bisa menemukan pasangan takdirnya sendiri.
Ryomen Sukuna. Gojo tahu saat Megumi bercerita di meja makan. Sekilas ia menemukan raut sedih pada wajah manis itu.
Tapi seorang omega tidak seharusnya sedih setelah menemukan sang penjaga setia. Tidak mungkin.
Megumi kala itu berkata, "Aku tahu Ryomen-san adalah alphaku karena heat di sekolah."
Lalu Gojo terdiam cukup lama. Ia menatap nasi dan kari di atas meja sembari berpikir. Lama dan samar.
Pria berambut putih itu bingung, amat bingung hingga membuat Megumi merasa masakannya tidak cukup enak untuk dihabiskan.
Padahal sangat lezat.
Kari di malam hari akan selalu menjadi makanan favorit Gojo Satoru. Entah dulu, saat ini, maupun hari di mana ia menemukan pasangan takdirnya sendiri.
Gojo akan selalu menyukainya.
Selang beberapa hari setelah insiden heat sekolah, Gojo menemukan sang omega. Itadori Yuuji, seorang murid yang ia temui saat hendak menjemput Megumi.
Dan Gojo tahu ia tidak boleh merasa bingung lagi dengan perasaannya. Mereka sudah menemukan pasangan masing-masing.
Lalu apa masalahnya?
Bibir Gojo bergerak kala itu, mengucap sebuah nama saat meladeni sebuah periode heat di rumahnya. Ini pertama kali ia membawa orang selain teman. Dan mereka memiliki sebuah agenda intim.
Gojo Satoru merasa ia begitu kejam. Ia tidak seharusnya menyeret Yuuji ke dalam rumahnya bersama Megumi.
Tapi pria itu tidak terpikir tempat lain. Kamarnya, ruangan penuh feromon alphanya adalah tempat terbaik untuk meredakan heat.
"Aku pulang, Gojo-san," seru seseorang dari pintu luar.
Biarpun sedang berada di dalam sesi, Gojo bisa mendengar suara itu. Ia menahan diri untuk menjamah Yuuji lebih jauh.
Meskipun deru napas dan desahan tadi terdengar begitu menggoda, ia tidak sanggup untuk melanjutkan.
"Megumi," sebut Gojo pelan.
"Siapa?"
Dengan tatapan hangat, jemari membelai rambut merah muda yang telah basah oleh keringat.
"Seorang omega yang tinggal bersama denganku di sini."
Itu jawaban terbaik yang bisa Gojo Satoru berikan. Dan Itadori Yuuji tersenyum sebagai balasan, menarik lengan Gojo ke dalam sebuah peluk erat.
"Kalau begitu ia harus tahu jika kau sudah memiliki seorang omega."
Kekeh pelan mengisi ruang di antara mereka.
"Dia tahu," sahut Gojo seolah sambil menelan rasa pahit, "aku juga tahu ia telah memiliki seorang alpha."
.
.
.
つづく
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] it rains petals when we kiss | gofushi
FanfictionAnggaplah takdir hanya sebuah kesalahan. Lalu keduanya akan kabur dari kenyataan dan bercumbu di jalan berbunga. [ gofushi, omegaverse, short-chaptered, rate-M ] pitike17©2021