02 : Terpesona?

119 24 4
                                    

Setelah pertemuan pertamanya dengan Sakura, jujur aja Seijuro gabisa menghilangkan pikirannya dari gadis berambut pink itu. Iya, dia akuin Sakura ini emang cantik, rambutnya yang pink lembut kayak bunga sakura (sebenernya rambut Satsuki juga sama tapi gatau kenapa beda aja efeknya buat Seijuro kalau lihat rambutnya Sakura), kedua manik mata emerald yang meneduhkan, dan kulitnya yang putih kayak susu full cream.

'Eh napa gue malah jadi mengagung-agungkan si Haruno itu dah,' batinnya kemudian mengusap wajahnya rada kasar, salting sendiri ceritanya.

Oke, Sakura emang cantik dan enggak mengherankan kalau dia dibilang cewek populernya SMA Konoha, tapi ini bukan alasan utama Seijuro jadi mikirin gadis itu terus. Kapten basket Kiseki no Sedai ini punya feeling kalau ada yang beda pada Sakura jika dibandingkan dengan perempuan-perempuan yang pernah ia kenal. Klise emang kedengarannya, tapi dengan feeling ini justru bikin Seijuro jadi pengen kenal lebih jauh sama si Sakura.

Beberapa menit kemudian Seijuro tersadar dari lamunannya tentang Sakura, ia langsung menggeleng-gelengkan kepala merahnya dengan cepat. 'Udah gila gue, baru aja ketemu langsung kepikiran kayak gini,' batinnya. 'Mending gue maraton ulang basket kemaren.'

Dan setelah itu Seijuro langsung menghabiskan waktunya dengan menonton banyak pertandingan basket kesayangannya.


.     .     .


Selesai dengan urusannya di SMA Teiko, Sakura enggak langsung balik ke rumah. Ino langsung menariknya bersama Satsuki buat ngeteh bareng. Iya, ngidam sebelumnya yang pengen cheesecake sbux sekarang berubah pengen ngeteh. Emang ya cewek, seringnya enggak tertebak jalan pikirannya gimana.

Mereka ganti pakaian dulu kemudian langsung berangkat ke tea cafe. Sesampainya mereka di salah satu tea cafe yang terkenal, mereka langsung duduk dan order pilihan masing-masing. Beberapa menit hening di antara mereka, sampai akhirnya Satsuki buka obrolan.

"No, gue makasi banget lho udah lu ajakin ngeteh sekarang. Kalau enggak gue kayaknya bakalan gabut di rumah," kata Satsuki. "Soalnya biasanya gue ada agenda kencan sama Tetsuya tiap pulang sekolah atau abis latihan basket, tapi hari ini dia gabisa karena ada acara di rumahnya."

Kalau ditanya bucin atau enggaknya, si Satsuki ini beneran buciin banget sama Tetsuya, begitu pun sebaliknya. Satsukinya manja banget ke Tetsuya, sementara Tetsuya sendiri memanjakan balik dan memprioritaskan Satsuki banget. Klop deh jadinya.

"Sebenernya gue juga tadinya ngidam cheesecake sbux, gue udah ajak Sai tapi ternyata dia gabisa gara-gara ada kumpul sama tim basketnya. Jadilah gue ikutan Sakura ke SMA Teiko, sekalian ketemu sama Ryouta juga. Eeh gue malah jadi kenal sama kalian semua," ujar Ino sambil ketawa kecil.

Sakura meneguk tehnya perlahan. "Can't relate gue yang jomblo ini sama cerita kebucinan kalian. Nasib gue gini amat ya jadi jomblo," keluhnya bercanda. Ia menghela nafas kecil.

"Ra, seinget gue ini udah jalan hampir setahun lu resmi jomblo gasih? Kalau kata gue udah waktunya buat lu buka hati lagi, lupain si brengsek anj-" Ino langsung menutup mulutnya waktu sadar hampir keceplosan misuh. "Anjir jadi emosi sendiri kan gue, padahal gue udah janji ke Sai supaya enggak ngomong kasar lagi hhh."

"Kalau lu ngomongin si cowok ayam brengsek itu gapapa kali No, gue malah dukung lu misuh depan mukanya sekalian tonjokin lagi tuh muka sampe benyok," ujar Satsuki. "Btw lupain cowok brengsek (Sakura langsung melototin Satsuki, katanya "gaboleh misuh") itu. Ngomongin buka hati lagi, kayaknya lu cocok deh Ra sama Sei hehe."

Kisah Seijuro dan SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang