EPISODE 18

498 77 43
                                    

---Perihal Pak Udin---

.

.

.

Sebelum crita ini dimulai, author mo minta maap, karna sudah memberi janji palsu selama 2 kali :'v
kalo kalian baca pengumumanku pasti tau :"""vv

Hontouni, gomennasai TwT
Btw disini, mbak nem masih di RS yaa
Happy reading~

[Osamu]
/duduk santai di samping ranjang (Name)/
/baca buku/

[Name]
/tidur karna pengaruh obat tidur/

[Atsumu]
/main emong us sama Suna/
/di kill Suna/
/esmosi sambil triak2/
WOI SUNANJING!!
LU NGAPA BUNUH GW!!

[Suna]
/senyum sampe matanya ilang/
/bales triak/
AWOKAWKAWKWK
MAMPUSSS
GW AKHIRNYA BISA BALAS DENDAM SAMA LU!!

[Osamu]
/nge-plak kepala Tsumu sama Suna/
Woi goblok,
Kalo mau triak2, silahkan keluar
Adek masih sakit bego
Lagi istirahat juga, biarin dia istirahat dengan tenang

[Atsumu]
/pegang tangan Samu
/natap melas Samu/
T-tapi Tsumu maunya main disini..
Ada AC nya, jadi dingin
Kalo diluar kan panas

[Osamu]
/nepis tangan Atsumu/
Geli anjir
Keluar, atau gw tabok muka lu
/keluarin hawa bang Kita/

[Suna]
/merinding/
/narik tangan Tsumu/
Udah Tsum, kita keluar aja

Ya... akhirnya tuh anak berdua keluar dari kamar nem :D

Samu menghela nafas, lalu kembali menuju ke kursinya. Ditatapnya wajah (Name), lalu diusap pipi adiknya itu dengan lembut.

Samu meneteskan air matanya, lagi. Ia masih merasa bersalah karena menurut dirinya, ia tak becus sebagai seorang kakak.

[Osamu]

Cepet sembuh ya dek, maafin abang karena-

[Atsumu]
/teriak dari luar kamar (Name)/
SAAAAMMMMMMM!!!!!!!
TOLONGIN GUAAAAA!!!!

[Osamu]
Anjir, ngerusak suasana kao Tsum
/keluar kamar, teriak/
NGGAK USAH TERIAK-TERIAK BISA NGGAK LU!?

Osamu terkejut. Diluar sudah banyak polisi yang mengepung Tsumu. Dua diantaranya sudah menahan Tsumu dan memborgol tangannya. Dan terlihat pula disana, ada salah satu tetangga mereka yang sering mereka colongin mangganya. Ya, beliau adalah pak Udin.

[Osamu]
Pak, maaf, ini kenapa ya?

[Polisi 1]
Kami menerima laporan dari Pak Udin kalau ada yang mencuri mobil beliau. Setelah kami lihat dari CCTV di rumah beliau, terpampang jelas bahwa anak ini mengambil kunci mobil pak Udin, lalu membawanya kabur. Diperkuat dengan ukuran jejak kaki lumpur yang berada di rumah pak Udin, ukurannya sama persis dengan ukuran kaki anak ini. Sekian penjelasan dari saya, terima kasih.

Osamu menghela nafas. Ia lalu menghampiri pak Udin untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, tetapi sayangnya beliau tidak mau mendengarkan Samu.

Ya.. dengan berat hati, Samu dan Suna hanya bisa melihat Tsumu yang dibawa pergi oleh polisi.

[Polisi 2]
Mohon kepada wali Miya Atsumu, bisa menghadiri sidang yang akan dilakukan hari ini pukul 21.00
/serahin surat ke Samu/

[Osamu]
/nerima suratnya/
Ahh.. baik, terima kasih pak

Setelah menerima surat itu, polisi itu pergi. Sambil membawa Atsumu.






Don't forget to vote and comment guys~


Miya's Twin BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang