"Arfa, Violet, dan Capricorn?"
━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━
Kalian sudah mengetahui nama asliku, kan? Tolong jangan sebut aku lagi dengan nama itu, aku sangat membencinya. Arfa, Arfa, Arfa! Arfa lagi, Arfa terus. Aku muak mendengarnya. Semenjak aku pergi dari rumah penuh iblis itu, aku memutuskan untuk mengganti namaku. Bayangkan saja setiap orang menyebut 4 huruf namaku itu, semua kenangan buruk selalu berputar di otakku, bagaikan proyektor yang sedang memprojeksikan sinarnya ketika presentasi.
Mungkin di dalam otakku ada beberapa makhluk yang sedang presentasi juga, tetapi tentang materi yang buruk dan tak pantas dilihat. Hei, bisakah kalian mempresentasikan semua kenangan indahku? Aku yakin pasti sekarang mereka sedang bersorak mencemooh karena aku hampir tidak memiliki kenangan yang indah. Oh, sungguh berat hidup dalam bayangan kelabu.
Sebenarnya aku mengganti nama secara tidak sengaja, sih. Aku ingat saat pertama kali bertemu Nugi di depan warung soto, ia sedang mengumpulkan kardus berkas. Ia masih sangat kecil waktu itu, begitu juga denganku. Aku yang saat itu tidak tahu apa-apa tentang dunia luar hanya berdiri mematung melihatnya, sampai ia sadar ada seseorang yang mengawasinya. Nugi mengajakku untuk berjabat tangan dan memperkenalkan dirinya, aku pun memperkenalkan diriku juga, namun masih sebagai seorang Arfa.
Saat itu aku bercerita kepada Nugi atas hal apa yang membawaku kepadanya. Dengan segala kemurahan hatinya, ia mengizinkan aku untuk tinggal di gubuknya. Ya, saat itu Nugi masih memiliki tempat tinggal dan seorang ibu yang menjaganya, hingga suatu saat gubuknya digusur dan ibunya dipaksa untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri. Selama di gubuk, ibu Nugi sangat menyayangiku seperti anak kandungnya sendiri.
Ibu Nugi tahu jika aku sedang merasa sedih atau gelisah, rupanya ia menyadari kalau aku selalu ketakutan ketika dipanggil Arfa saat itu. Ibu Nugi mendekat kepadaku saat aku hendak tidur, mengelus puncak kepalaku, dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Saat mataku sudah tidak bisa lagi menahan kantuk, samar-samar terdengar ibu Nugi mengucap "Selamat tidur, Violet." lalu mengecup keningku dengan lembut. Aku sangat menyukai nama itu.
Aku pikir aku akan menghabiskan seluruh sisa hidupku di jalanan menjadi pengamen, rupanya tidak. Semenjak laki-laki itu datang menculikku, hidupku menjadi 180 derajat sangat berbeda. Seumur hidup, baru kali ini aku merasa bersyukur diculik oleh seseorang. Walaupun aku memberontak saat perjalanan di mobil waktu itu, namun lelaki bernama David itu berhasil membuatku yakin untuk tetap tenang karena dia akan memberikan kehidupan seperti yang didambakan semua orang.
David sangat kaget sampai mukanya pucat karena pemberontakanku yang sangat agresif, juga karena efek obat bius itu, katanya sih aku masih harus belum sadar ketika sampai di tempat tujuan. Tapi aku berkata dengan jujur, sebenarnya waktu itu pemberontakanku sangat tidak agresif, aku cuma menendang kaca, membanting stir, menendang alat vitalnya, dan menodongkan pistol yang aku ambil dari laci mobilnya. Harusnya aku bunuh sekalian, bukan?
Rupanya aku dibawa oleh David ke gedung Fetlich, aku sangat familiar dengan Fetlich. Mereka orang yang sangat berjasa untuk peradaban umat manusia, semua hasil penemuan dan penelitiannya selalu bermanfaat. Saat aku menjadi Arfa, aku ingin sekali bekerja di Fetlich, aku rasa ini kesempatan emas. Bukan untukmu, Arfa. Tapi untukku, Violet. Aku dibawa ke ruangan yang berada di lantai paling atas, menemui Roger. Aku sering melihat laki-laki ini di televisi dulu, tapi bukan sebagai kepala Fetlich, rupanya setelah sekian tahun, aku ketinggalan banyak berita.
Aku sangat gugup berhadapan dengan orang bergengsi ini, melihat keadaanku yang sekarang, aku merasa seperti peribahasa "Bagaikan langit dan bumi." Roger berpakaian rapi mengenakan tuxedo, dasi yang rapi terikat di lehernya, memakai sabuk berlogo brand yang sangat ternama, lengkap dengan sepatu mengkilapnya, sangat mengkilap sampai-sampai aku bisa melihat pantulan diriku disana. Sedangkan aku, memakai baju compang-camping, badan yang kotor, rambut kusut tak terawat, dan sedikit bau comberan. Perbedaan yang sangat kontras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FETLICH
Science FictionPenuh dengan ilmuwan ternama, Fetlich selalu berhasil mengambil banyak hati seluruh umat manusia dengan penemuan dan penelitiannya. Kali ini mereka memainkan pergelaran sandiwara yang sangat besar, menipu seluruh umat manusia di muka bumi ini. "Pene...