Over the horizon

29 1 0
                                    

We sailed on together

- - -

From this chapter

Back to 2 years ago

Before marriage

- - -

"Cabut dong sekali kali, mumpung aku disini"

"Ih gak bener banget"

"Ayolah sayang"

"Mau kemana emang?"

"Pantai?"

Aku menatapnya, berharap cemas.

Dia terlihat berpikir

Tapi aku yakin dia akan setuju

"Pulangnya besok?"

"Iya besok, cari villa atau hotel di sana aja"

"Yaudah deh ayo aku bolos"

Senyum sumringahnya terukir

Senyum yang paling aku suka

Dua jam perjalanan menuju pantai yang aku maksud. Pantai yang jauh dari perkotaan dan memiliki suasana yang damai

Tempat favorit kami

"You okay?"

Aku merasa ada yang berbeda dengannya setelah mobil yang aku kendarai keluar dari kota

"I think my dad will be so mad if he know about us"

"Aku tanggung jawab"

"Hm.."

"Lagipula mereka tau aku kekasihmu"

"Yes but-"

Aku mengusap puncak kepalanya sembari tangan lainnya masih erat memegang kemudi

Aku tahu sebenarnya ini salah tapi aku benar-benar ingin bersamanya

"Tidak perlu khawatir. You know how close your dad with me"

Dia menyunggingkan senyum leganya

Lagipula kehidupan jangan terlalu mengikuti aturan

sesekali melewati jam kerja untuk bersenang-senang bukan suatu dosa yang besar kan?

Mobil bewarna putih milikku masuk ke dalam parkiran sebuah villa di tepi pantai

Villa yang gadis ini booking saat perjalanan

"Aaaaaaa cantiknyaaaaa"

Gadis itu berhambur keluar mobil menuju tepi pantai dengan pasir bewarna putih dan air laut yang masih sangat bening

Aku justru terpukau dengan langit cerahnya

juga wajahnya yang berseri dengan cahaya matahari sore yang bewarna lebih ke orange

"Kau suka?"

"Suka banget"

Aku tahu dia menyukainya

Hanya ingin bertanya untuk sekedar mendengar suaranya saja.

"Aku juga suka, suka banget sama kamu"

Ku dekap tubuhnya dan memeluknya erat

Tidak ingin rasanya melepaskan gadis ini

"Aaaah gombal terus"

Gadis itu malah meronta ingin dilepas

"Aku gak gombal, aku beneran!"

Semakin dia meronta, justru aku semakin semangat memeluknya dan menggendongnya sampai masuk ke dalam air

Menjatuhkan diri di atas air adalah trik untuk membuatnya mandi bersamaku

Karena sekarang kami sama-sama basah

"JUNG JAEHYUN!!!"

"I LOVE YOU!!!"

- - -

Aku menyalakan api di fire pit halaman belakang villa yang langsung menghadap ke arah laut

Beberapa camilan dan marsmellow juga sudah tersedia

Menunggu kekasihku yang masih mandi

Tiba-tiba sebuah selimut menutupi punggungku

Kulihat dia tersenyum, selimut juga sudah menenggelamkan sebagian tubuhnya

"Kenapa kamu gemesin banget kalo gitu?"

Aku tidak bisa menahan indra pengecapku untuk tidak memujinya

"gombal terus, kenyang aku lama-lama di gombalin. Udah besok kita nikah aja aku udah bisa makan pake gombalan"

Dia duduk di sebelahku yang lebih santai setelah api sudah menyala dengan sempurna

Aku merangkul pundaknya dan mencium pipinya dengan cepat

"Kau lihat rasi bintangnya?"

Tidak membalas atau menggubris ciumanku

Dia justru menunjuk langit 

Aku mengikuti arah telunjuknya

Aku tidak sadar, langitnya dipenuhi dengan bintang-bintang yang bertebaran

"Aku tidak mengerti cara melihat rasi bintang"

"Sama sih, tapi kamu tau gak kalo jaman dulu nyari arah pake rasi bintang?" 

"Sekarang juga nelayan masih begitu kan?"

"oh ya?"

"iya... kayaknya"

"gimana ya cara liatnya? abstrak gini"

Aku menatap bitang-bintang yang bertebaran

Semakin lama menatapnya aku jadi ikut penasaran

"Menurutku walaupun rasi bintangnya abstrak, semua bisa dijadikan bentuk yang indah"

"iyaya, tinggal imajinasi aja yang harus kuat"

"Kalau aku bersamamu berlayar mengarungi lautan. Mengikuti arah rasi bintang manapun tujuannya pasti akan indah"

"dangdut bener"



OPEN ARMS | Jaehyun 👌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang