PART 7 SUKA SUKA DODI

64 33 167
                                    


Pagi-pagi banget Rio kaget dengan tingkah Dodi. Bukannya persiapan mau ulangan semester, malah berubah jadi detektif memakai perlengkapan ala seorang mata-mata. Rio ketawa sambil bawa handuk buru-buru mandi.

"Dodiiii ha...ha...ha." Menutup pintu kamar mandi

"Apaan si lu Yo, enggak ada yang lucu, gue begini kan demi lu, sahabat gue yang enggak akan gue lupain seumur hidup gue." Dodi kesel sama Rio yang terlalu kalem.

"Kamu emang mau kemana berpakaian seperti itu, pagi-pagi udah buat aku ketawa aja. Lebih baik kamu persiapkan ulangan di kampus!"

Dodi garuk-garuk kepala, mondar-mandir sangat kesal, karena Rio orangnya terlalu santai, Dodi masih inget masalah kemarin dengan karyawan yang iri dengan Rio.

"Yo lu tuh yah bener-bener buat gue kesel tau gak sih, niatnya sih gue mau marah sama lu, tapi kalo udah marah gue pengen deket lu lagi."

"Ha...ha... udah lah jangan cari gara-gara kamu, kamu mau nyontek kalo ulangan? aku ga bakal ngasih contekan, aku ngerti maksud kamu Dod, tapi untuk saat ini aku mau fokus sama ulangan dulu, engga mau ngurusin hal itu dulu!"

Dodi pergi dan tidak mendengarkan ucapan Rio. Rio hanya senyum dan geleng-geleng kepala.

Saat Rio berjalan buru-buru mau kuliah, takut ketinggalan ulangan, Rio liat Dodi memukuli Angga, teman Rio saat bekerja. Saking keselnya hampir semua meja di cafe Pak Tomi berantakan oleh Dodi.

Pak Tomi baru datang sudah bengong melihat cafenya berantakan. Rio menenangkan sahabatnya agar menahan emosi. Terpaksa Rio tidak masuk kuliah, karena takut di pecat oleh pak Tomi. Rio meminta maaf kepada Angga.

"Ga aku minta maaf ya, gak ada maksud apa-apa ko, ini memang sahabat ku saja yang berlebihan."

Mendengar perkataan itu, Angga yang tadinya punya rencana jahat kepada Rio jadi agak sedikit bersalah, karena memang Rio orang yang sangat baik, tetapi hati Angga yang kotor dan punya ide licik. Lain hal dengan Dodi malah makin kesal, Rio malah meminta maaf dan tidak ambil tindakan.

"Pak Tomi maafkan sahabat saya Dodi, maklum belum makan pagi, jadi sarapan nya disini deh he...he..." Dodi mencoba menenangkan suasana.

"Iya Yo santai saja, bila perlu sarapan saja disini sekalian he...he..." Pak Tomi tidak akan marah karena sudah menganggap Rio sebagai saudaranya.

Rio langsung membereskan meja dan semuanya yang berantakan oleh Dodi, Rio memberi pesan kepada Dodi agar disampaikan kepada dosen, tidak ikut ulangan hari ini. Dodi yang kesal menjadi menyesal karena ulahnya yang membuat Rio tidak masuk kuliah.

"Yo, maafin gue, gue emosi tadi. Mendingan lo berangkat kuliah, gue yang gantiin lo disini deh" Rio menggelengkan kepala, menyuruh Dodi berangkat kuliah secepatnya. Dodi merasa terpukul.

HANYA UNTUK PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang