18.

7K 527 6
                                    

.

Syifa melongo ketika melihat 2 kopernya yang sudah ada di depan mata akan di masukan ke mobil Doyoung. Benar-benar seperti diusir dari rumah, pikir Syifa

"Mah, aku berasa beneran diusir dari rumah deh" Ucap Syifa sedih melihat kopernya sedang di angkut Doyoung

"Emang diusir" Jawab Shinta santai. Syifa tau ini hanya ucapan mama nya, tapi tetap saja, bisa-bisa nya mamanya ini mengatakan itu dengan sangat santai

"Ih! Mama kok jahat gini sih?! " Protes Syifa

"Tuh ice bear kamu! " Shinta melempar boneka ice bear tengkurap ke Syifa

"Ice bear kuuuh!!" Cepat-cepat Syifa  menangkap ice bear nya

"Mama ish! Ice bear pasti kaget!" Cemberut Syifa sembari mengelus kepala ice bear nya

Syifa mengerucut kan bibirnya sebal, dan tanpa di duga, tangan kekar mengambil paksa boneka putih yang ada di dekapan gadis itu

Doyoung mengambil ice bear paksa dan langsung melemparnya ke bagasi, Syifa yang melihat itu pastinya sangat kaget dan marah

"ICE BEAR!! Bapak itu kenapa ice bear saya di cekek?! " Marah Syifa menatap Doyoung tajam

"Itu hanya boneka Syifa" Jawab Doyoung dengan wajah datar

"Ish! Bapak gak tau seberapa berjasa nya dia di hidup saya. Dia itu yang nemenin suka duka saya pak! Dari kecil loh pak! Gak ada yang tau bisa aja dia lebih tua dari bapak di pabriknya!" Cerocos Syifa marah

Doyoung hanya menghela napas lelah "masuk"

Syifa berjalan menghentak kaki nya masuk ke dalam mobil

Sedangkan kedua orang tua mereka tertawa geli melihat interaksi kedua anaknya

***

Rumah Doyoung

"Ini rumah bapak? " Tanya Syifa takjub melihat Doyoung yang lumayan besar untuk pekerjaan guru, lebih besar rumah Syifa, tapi tetap saja, ini rumah Doyoung sendiri

"Iya"

"Bapak kerja apaan? "

"Guru"

"Emang guru gaji nya berapa sih pak? Kok bisa gede banget?! "

"Lumayan" Jawab Doyoung yang hanya melihat Syifa dari belakang sembari menarik kedua koper Syifa

"Saya lama-lama mau jadi guru aja deh pak... Hehe"

"Fokus saja Syifa"

"Kamarnya di mana pak? " Tanya Syifa berganti topik

"Di atas, pintu hitam"

"Ooh... Ok" Syifa berlari menaiki tangga meninggalkan Doyoung yang sedang kesulitan membawa kopernya

Doyoung hanya menghembuskan napas lelah melihat istrinya tidak berniat membantu nya sedikitpun.

Saat sampai Syifa langsung membuka koper yang di bawa Doyoung, mengambil baju santai nya dan berjalan ke kamar mandi

"Saya mandi ya pak" Ucap Syifa yang hanya di jawab gumaman.

Selesai mandi, Syifa memegang gagang pintu kamar mandinya, belum sempat mendorong, satu pemikiran terbesit di kepala. "Pake jilbab gak nih?" -Batin nya

Syifa memakai baju putih kebesaran dengan celana panjang yang nyaman, Syifa ragu ingin keluar, pikirannya kemana-mana

Sudahlah... Doyoung adalah orang baik baik Syifa yakin itu, tetapi sebelum keluar Syifa berteriak

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang