Mohon diperhatikan sebelum scroll ke bawah untuk baca.
1. Ini cerita berbayar
2. Cara pembayaran dengan posting 1 unggahan berkaitan dengan Palestina di akun sosial media kalian.
3. Aku mungkin gak akan tau kalau kalian tetap baca tanpa melakukan pembayaran, tapi aku yakin kalian orang jujur.
4. Maaf ya kalau berantakan dan bahasa atau alurnya aneh, ini cerita lama awal nulis. Tolong dimaklumi juga typonya.
5. Hard angst story, bisa jadi tokoh utamanya meninggal.
.
.
.
.
.
Taehyung menggerutu, mengutuk nasib sial yang menimpanya. Seharusnya ia melakukan perjalanan ke Jepang untuk mengikuti lomba menyanyi mewakili negaranya. Namun saat ini ia justru terjebak di rumah sakit, duduk di atas kursi roda dan memaki semua orang yang mendekat untuk mencoba menghiburnya.
kemarin saat akan kembali dari latihan vokal ia terserempet oleh mobil yang melaju ugal-ugalan lantaran sang pengemudi yang mabuk. Beruntung Taehyung sempat menghindar sehingga tak berakhir tertabrak. Semua orang terdekatnya bersyukur karna ia selamat dalam kecelakaan itu namun, tidak dengan dirinya, ia begitu marah dan kecewa tatkala mendapati kenyataan tak bisa mengikuti ajang lomba menyanyi di Jepang lantaran kecelakaan itu mengakibatkan beberapa luka yang membutuhkan pemeriksaan serta pemantauan juga cidera kaki yang dokter agendakan untuk dilakukan prosedur operasi beberapa hari lagi.
Ia menyandarkan tubuh pada sandaran kursi rodanya, menatap dedaunan pada pohon yang menjulang tinggi di sampingnya yang menghalangi dari terik matahari langsung. Seharusnya ia berada di kamar rawat karna kondisinya belum pulih juga beberapa luka yang masih terbalut kassa, namun dengan keras kepalanya ia justru memaksa duduk di taman rumah sakit dengan alasan butuh udara segar, mengusir semua yang menawarkan diri untuk menemani.
Taehyung benar-benar ingin berteriak meluapkan kekesalannya, udara sejuk taman nyatanya tak mampu meredamkan rasa kecewanya. Ia memukuli kakinya, beruntung suasana taman sedang sepi karna kebanyakan pasien memilih untuk tidur siang. Ditengah kegiatannya ia dikejutkan dengan suara pekikan nyaring.
Taehyung menghentikan aksinya menyakiti diri sendiri dan mengedarkan pandangan, keningnya berkerut dalam mencari sumber suara pekikan tadi yang menhancurkan acara menenangkan dirinya. Tak ada siapapun, hingga ia memutuskan untuk bersusah payah menoleh ke belakang.
Disana, di depan kolam ikan luas terdapat seorang remaja lelaki, bersimpuh di pinggiran kolam mengabaikan piama bergambar bebeknya menempel pada rumput taman, rambut kecoklatannya nampak berkilau di bawah terik matahari, sedikit lepek karna keringat yang membasahi pelipisnya. Dari tempatnya duduk dapat Taehyung lihat pipi anak itu memerah karna cuaca panas, sebelah tangannya masuk ke kolam sedangkan tangan satunya memegangi roti yang sesekali ia potong kecil untuk diberikan pada ikan koi disana. Pekikannya nyaring, diikuti tawa renyah tatkala ikan-ikan disana berkerumun memakan roti yang disuwirnya hingga menimbulkan rasa geli.
Lama diam mengamati Taehyung mendadak tersenyum menyaksikan tingkah polos anak tersebut, dengan susah payah ia menggerakan kursi rodanya untuk mendekat.
"hai," sapa Taehyung lembut.
anak lelaki itu nampak terperanjat, mata rusanya membola dengan bibir membulat namun, detik setelahnya mengulas senyum terlewat lebar hingga hidungnya berkerut lucu juga gigi depan serupa gigi kelinci yang manis, "o-oh hai, selamat siang," sapa anak itu, suaranya terdengar sedikit kekanakan dan lugu.