🍉🍉Mohon diperhatikan sebelum scroll ke bawah untuk baca.
1. Ini cerita berbayar
2. Cara pembayaran dengan posting 1 unggahan berkaitan dengan Palestina di akun sosial media kalian.
3. Aku mungkin gak akan tau kalau kalian tetap baca tanpa melakukan pembayaran, tapi aku yakin kalian orang jujur.
4. Maaf ya kalau berantakan dan bahasa atau alurnya aneh, ini cerita lama awal nulis. Tolong dimaklumi juga typonya.
5. Hard angst story, bisa jadi tokoh utamanya meninggal.Haply Reading
..
.
.
.
.
Dulu saat masih berada di taman kanak-kanak Jungkook selalu bertanya kepada papa, kenapa hanya Jungkook satu-satunya yang tidak punya mama. Padahal Jungkook juga ingin makan bekal buatan mama, ingin digandeng tangannya dengan lembut saat sepulang sekolah bersama mama, menemani berbelanja ke supermarket dan tidur dengan dibacakan dongeng oleh mama. Jungkook hanya mengenal sosok papa sebagai satu-satunya orangtua. Dan papa bilang, mama telah pergi beristirahat ke tempat yang indah disisi Tuhan.
Meski Jungkook sayang dengan papa dan bahagia bersama papa. Jungkook juga sering merasa kesepian, karna pagi hari seusai sarapan yang menunya selalu itu-itu saja , yaitu sereal atau roti panggang dengan segelas susu, karna papa tidak bisa memasak, mereka akan berangkat bersama. Papa akan mengantarnya ke sekolah sebelum pergi bekerja, siang hari sepulang sekolah hingga sore harinya Jungkook akan menunggu papa menjemputnya di daycare dan mereka sesekali akan makan malam bersama diluar, namun yang terakhir jarang sekali, karna papa lebih sering kelelahan karna seharian bekerja.
Jungkook juga ingin seperti Yugyeom yang punya kakak untuk menemani bermain mobil-mobilan, meski mobil mainan milik Jungkook banyak tapi tidak seru karna hanya dimainkan seorang diri. Atau seperti Mingyu yang selalu bercerita bagaimana ia berbagi cemilan kesukaanya bersama adiknya, lagi-lagi Jungkook ingin turut merasakan kesenangan-kesenangan tersebut.
Bu guru bilang, mama, papa, kakak dan adik itu disebut keluarga. Jungkook ingin memiliki keluarga, Keluarga yang terdiri dari Jungkook, mama, papa dan saudara untuk diajak bermain bersama. Maka dari itu setiap malam sebelum tidur Jungkook selalu berdoa seperti yang nenek ajarkan saat Jungkook berlibur ke Busan, ia berdoa agar Tuhan memberinya keluarga, agar rumahnya ramai dan tidak hanya diisi dengkuran keras papa setiap malam atau suara kartun pororo pagi hari.
Saat sekolah dasar,dimana Jungkook berusia delapan tahun. Papa mengajaknya untuk pergi makan siang di tempat favorit Jungkook untuk merayakan kepulangan Jungkook dari rumah sakit setelah hampir dua minggu dirawat . Disana papa mengenalkannya pada seorang perempuan cantik bernama Aeri yang kata papa akan menjadi mama baru untuk Jungkook, perempuan dengan rambut sebahu tersebut tersenyum sangat manis dan memeluk Jungkook begitu hangat, dia juga meminta Jungkook memanggilnya mama.
Dan bersama mama Aeri ada dua anak laki-laki yang berusia tidak terpaut jauh dari Jungkook yang papa bilang akan menjadi saudaranya. Dua anak laki-laki yang katanya kembar, bernama Jimin dan Taehyung. Jimin dengan pipi bulatnya dan Taehyung dengan senyum kotaknya yang khas. Mereka tersenyum begitu lebar ke arah Jungkook dan langsung menarik tangan Jungkook ke tempat bermain di dalam restoran selagi menunggu pesanan mereka disajikan.