3. -_-

158 14 0
                                    


Dari dulu aku sering banget dikatain jutek, judes, galak. Katanya mereka bilang gitu gara gara aku jarang senyum, aku jarang nyapa orang, caraku liatin orang kaya mau ngajak tawuran dan lain sebagainya. Jadi mereka berspekulasi kalau aku judes, galak, dingin dan sebagainya. Aku ga bisa ngelarang meraka, ya mau gimana lagi.

 Bahkan anak tetangga aja takut tiap liat aku. Baru lewat aja udah nangis, padahal belum di deketin juga. Heran. Apa wajahku ini ngeri banget apa? Anak anak kecil selalu lari duluan tiap denger langkah kaki ku. Padahal aku ga pernah sekalipun mengusik mereka, marahin mereka, negur mereka.

 Munkin karena aku jarang senyum, jadi terksesan cemberut terus. Makanya wajah ku jadi keliatan garang. Alasan ku jarang menyapa orang karena aku sering di kacangin. Aku juga takut dianggep aneh dan sok kenal sok dekat kalau nyapa duluan. Aku bahkan ga pernah menyapa temen sekelas yang lewat di depan ku. Ya balik lagi, alasanya aku takut dikacangin.

Kalau di ingat ingat aku punya kebiasaan buruk ini sejak kelas 7 SMP. 

Waktu itu aku berjalan dari kelas menuju kantor, saat itu aku jadi ketua kelas jadi aku bertugas untuk menyerahkan tugas dari teman teman yang terlambat mengumpulkan. Di tengah jalan aku berpapasan dengan ketua osis, Indra namaya. Dia tinggi, alisnya tebal, perawakanya tegap, kulitnya sawo matang. Kami pernah beberapa kali ngobrol saat sama sama menunggu di jemput sepulang sekolah.

Karena aku merasa sudah mengenalnya aku memanggil namanya dan tersenyum lebar. Saat itu dia berjalan bersama Putra wakilnya. Indra hanya senyum tipis melihat ku, dan berjalan begitu saja melalui ku. Sesaat setelahnya aku mendengar Putra bertanya padanya,

"Kenal dia Dra?"

"Nggak, ya kali aku kenal yang kek gitu. Hahahah." Jawab Indra sambil tertawa keras. Aku langsung berhenti, diam di tempat. Jelas jelas kami pernah ngobrol, udah kenalan juga, tapi dia malah bicara seperti itu sambil tertawa pula. Aku melihat pantulan diriku di depan mobil kepala sekolah, memperhatikan apa ada hal yang salah dengan ku. Apa tampilanku kurang rapi, apa rambut ku acak acakan, atau wajahku berminyak. Atau memang aku tidak menarik, atau aku terlihat konyol, aku terlihat bodoh atau bagaimana?

 Mungkin itulah awal mulanya. Hal ini ternyata berdampak pada banyak hal dalam diriku. Ya dampak dampak itu ga aku rasakan seketika itu juga, tapi bertahap. Aku jadi orang yang tidak berani memulai perbincangan, aku takut dianggap aneh. Secara perlahan aku berubah jadi pribadi yang pendiam, sulit berbaur dan beradaptasi, juga  kurang pergaulan. Aku takut orang orang ga nyaman dengan kehadiran ku.

***



little things that makes me fellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang