4

2.1K 267 2
                                    

Sekarang sudah waktunya makan malam dan sepertinya mereka kekurangan satu orang lagi.

Mereka duduk di meja makan mereka dengan sunyi tidak ada yang berani mengungkapkan sepatah katapun, mereka tengah menunggu sang anak sulung yang tak kunjung pulang.

Ya, sepertinya mereka tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, entah apa yang sebenarnya sedang mereka pikirkan.

"Ekhem" suara seseorang mengalihkan pandangan semuanya

"Jisoo sayang kau sudah pulang nak"

Mendengar ucapan sang ibu Jisoo hanya mengangguk saja, dan segera duduk di samping kirinya Chaeyoung.

"Dari mana saja jam segini baru pulang"

Jisoo menoleh kearah sang ayah yang tengah menatapnya.

"Aku mencari cahaya dari keluarga ini"

Ucapannya mengubah suasana di meja makan, semua orang yang berada di meja makan langsung menatapnya.

"Wae?, Apa aku salah bicara?, ucapan ku benar bukan kehilangannya sama saja seperti kehilangan cahaya dari keluarga ini"

Semua diam tidak ada suara, dan sepertinya tidak ada yang niat untuk membalas ucapan dari Jisoo.

"Aku yakin bisa menemukannya, aku akan membawa dia dengan keadaan selamat"

"Dan aku yakin dia masih hidu-"

"Mengapa unnie sangat yakin jika dia masih hidup?"

Ucapan adiknya membuatnya menoleh kearahnya, apa maksudnya berbicara seperti itu, tentu saja adik bungsunya itu masih hidup.

"Apa maksudmu Chaeyoung-aaa" dia menatap sang adik dengan tatapan tajam

"Ne, mengapa kalian selalu berbicara bahwa dia masih hidup, apa kalian tidak memikir dengan logika?"

"Dia hilang saat dia baru saja dilahirkan otomatis keadaan sangat rentan, siapa tau penculiknya itu membunuhnya, atau mungkin menghanyutkan ke sung-"

"Cukup Chaeyoung apa yang kamu katakan nak?" Eomma nya memotong ucapan Chaeyoung

"Aku berbicara dengan jujur, kalian seperti orang gila selalu mencarinya" dia menatap unnie nya dan juga kedua orang tuanya dengan santai

"Lalu apa kau tidak gila?, Kau juga mencarinya jangan menjadi munafik" sang anak kedua berbicara setelah sedari tadi dia menyaksikan pertikaian itu

Chaeyoung langsung menoleh kearah unnie nya itu dan menatapnya dengan kesal "Aku tidak ingin mencarinya jika bukan kalian yang menyuruhku!"

"Eohh ne, eomma dan appa memang menyuruh kita untuk mencarinya tapi tidak memaksa, dan kau mencarinya tanpa paksaan siapapun berarti kau juga peduli terhadapnya" dia menatap wajah sang adik yang sudah memerah menahan emosinya

"Itu dulu!, Tapi saat aku mengetahui bahwa kalian tergila-gila untuk mencarinya membuat aku sadar!"

"Chaeyoung!, Cukup" Jisoo menatap adiknya dengan tatapan datar

"Wae?, Aku berbicara yang sebenarnya!, Kalian sudah mencarinya kemana saja lalu mengapa kalian tidak mencarinya di pemakaman!!" Dia berdiri dari tempat duduknya itu dan menatap kedua unnie nya serta kedua orang tuanya

"Chaeyoung!!!" Mereka berucap dengan bersamaan, sambil menatap kearah Chaeyoung dengan tajam

Jisoo yang berada didekat langsung berdiri dan melayangkan tamparan di wajah Chaeyoung, sungguh sepertinya Jisoo sudah geram dengan tingkah laku Chaeyoung yang selalu seperti ini jika membahas tentang adik bungsu mereka.

Back to usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang