Cover by. Pinterest .
"Alana!"
"Apa sih Randra? kenapa teriak-teriak? aku disini kok,disamping kamu. Jadi gak usah teriak-teriak! "
"Kamu ngapain deket-deket sama anak kecil gak jelas itu?! "
"Lah kamu sendiri juga anak kecil Randra, aku juga."
"...
"Aku yakin aku pasti bisa. bahagiain kamu, princessku" -Randra kecil.
"Randra sini balikin boneka aku! " anak kecil dengan rambut kepang satunya itu merengek meminta bonekanya dikembalikan dari tangan sahabat nakalnya itu.
"Gak mau! Aku kan juga mau main bareng sama kamu Alana! " semakin merapatkan bonekannya ke tubuhnya. Agar anak kecil didepannya itu tidak bisa mengambil bonekanya.
"Tapi aku gak mau Randra! Lagian kamu juga kan cowok. Masa cowok mainannya boneka!"
"Yah biarin lah. Yang penting kan mainannya sama kamu. "
"Tapi aku gak mau Randra! Huwaaa bunda! Randra nakal! Hiks.. Hiks.. " tiba-tiba anak kecil didepannya itu menangis dengan kencang. Randra kalut, takut kalau-kalau saja bundanya Alana datang dan menjewer kuping Randra. Tapi itu masih mending bagi Randra, lah kalau tidak diperbolehkan bermain lagi bersama Alana bagaimana? Tidak. Randra kecil itu tidak mau terjadi. Randra kecil maunya disamping Alana sampai mereka sudah dewasa.
"Aduh Alana, jangan nangis dong." Randra kecil mendekatkan tubuhnya kehadapan Alana seraya menepuk-nepukkan tangannya dibahu Alana. Agar Alana berhenti menangis. Namun yang terjadi malah Alana kecil semakin menjadi tangisanya sebab karena Randra melakukan tepukannya dibahunya keras sekali. Memang Randra kecil-kecil begitu tenaganya besar.
"Cup-cup nanti aku beliin es krim deh. Yah yah Alana?" tangan Randra berganti menjadi di rambut Alana yang sebahu itu .
"Gak mau! Hiks... Hiks.."
"Randra nakal! " tangan Randa ditepis begitu saja oleh Alana.
"Alana! " panggil Arkan dari arah belakang mereka . Teman mereka berdua. Namun Alana saja yang menganggap Arkan temannya. Tapi tidak dengan Randra. Randra benci Arkan yang selalu menempel dengan Alana.
"Kamu kenapa nangis?" mendekat kearah Alana.
"Kamu? Ngapain kamu disini?" tanya Randra yang terlihat tidak suka akan kehadiran Arkan disini.
"Arkan... " langsung saja Alana memeluk erat Arkan seraya menangis. Sontak saja Randra yang melihat itu pun menatap tajam mereka berdua yang sudah berani bermesraan dihadapanya. Tidak tau apa yah, hati Randra sakit melihat Arkan dengan gampangnya mendapatkan pelukan itu, Randra saja kalau mau memegang tangannya Alana saja langsung ditepis. Lah ini? Randra tidak terima.
"Lepas! Alana! Kamu apa-apaan sih?! " Randra memisahkan pelukan mereka dengan keras. "Kamu tuh gak boleh pelukan sembarangan sama cowok lain. Kata mama aku, kalo anak cowok dan cewek berpelukan itu nanti si cewek nya bisa punya dedek bayi mendadak!" padahal mamanya Randra tidak pernah berbicara seperti itu pada Randra. Randranya saja yang ngarang.
"Yah terserah aku dong Randra! Kan nantinya juga Kak Arkan yang akan jadi teman hidup Alana kalo udah gede! "
"Alana udah sabar yah" Arkan menenangkan Alana dengan cara mengelus rambut sebahunya.
"Heh! Apa-apaan kamu! Gak usah pegang-pegang! " Randra tidak suka. Randra marah besar.
"Alana. Asal kamu tau yah, aku yang akan jagain kamu sampe gede, bukannya si anak jelek ini! " yang tadinya Randra berbicara sambil menatap Alana, sekarang bergantian Randra menatap Arkan marah.
"Kamu mau jagain aku? Kamu ajah suka nakal gini sama aku Ran! Gimana bisa kamu jagain aku sampe gede? "
"Aku yakin, walaupun aku nakal kayak gini. Tapi aku janji, janji bisa bahagiain kamu. Inget itu janji aku Alana. " Randra berbicara seperti itu membuat hati Alana takut saja. Lalu setelahnya Randra pergi meninggalkan Alana dan Arkan yang masih termenung akan janjinya barusan.
RAJENDRA kecil👇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALANA kecil 👇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARKAN kecil
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.