2.Alana Grizellda Myesha

30 14 2
                                    

"Kenapa harus  lo, yang selalu ada disekitar gue?. Jujur gue gak suka. " -Alana.


Randra, Kaffi, Ergi. Memasuki kelas barunya untuk tiga tahun kedepan. Dan untuk Randra dan Kaffi harus sabar-sabar sekali untuk menghadapi Ergi tiga tahun kedepan. Jujur mereka tak suka harus sekelas lagi dengan Ergi. Tapi mau bagaimana lagi? Mungkin mereka sudah jodoh untuk dijadikan sahabat selamanya.

Terlihat salah satu siswi yang duduk di deret ketiga, dari pintu depan kelas sepuluh mipa empat dengan duduk dibaris ketiga dari depan itu, langsung memelototkan matanya. Antara kaget dan tak percaya menjadi satu dikepala siswi itu.

Randra yang berjalan didepan Kaffi dan Ergi sempat melirik siswi itu dengan tatapan yang entah siswi itu pun tak mengerti. Hanya Randra saja yang mengerti. Lalu Randra berhenti di bangku deret ke empat dari pintu, dengan duduk di baris terakhir dari depan. Bisa disimpulkan Randra duduk dibelakang kiri dari siswi itu.

Lalu sebuah suara dari Ergi dan Kaffi, memberhentikan acara memikirnya. kenapa harus ada dia lagi? 

"Halo neng Alana, ketemu lagi kita. Emang yah jodoh itu gak kemana. " Ergi terkekeh sendiri dengan ucapannya. Siswi itu yang ternyata bernama Alana  hanya memutar bola matanya malas. Harus bertemu mereka lagi. Niatnya sekolah sedikit kejauhan dari daerah rumahnya, malah haru bertemu mereka lagi, dan parahnya lagi mereka harus satu sekolah, dan satu sekelas. Hal yang paling Alana hindari. Harus terjadi sekarang. Kenapa sepertinya dunia tidak adil untuknya?

"Hai Lan." sapa Kaffi dan dibalas sedikit senyuman dan anggukan. Kalau boleh Alana jujur, dari ketiganya memang Kaffi yang paling waras. Dan Alana pun lebih nyaman jika bertemu dengan Kaffi. Arti nyaman dari Alana untuk Kaffi bukan nyaman itu loh. Nyaman hanya sekedar teman sudah itu saja.

Randra masih menatap mereka dari belakang. Kalau-kalau Ergi berbuat ulah di hari pertamanya. Sudah pasti, Ergi akan dibuat diam begitu saja oleh Kaffi.

Lalu Kaffi dan Ergi berjalan menuju bangku didepan Randra. Sedengkan Randra, sekarang hanya duduk sendiri.

Ketua osis memasuki kelas mereka hanya untuk memberikan agenda-agenda MOS tiga hari kedepan. Dan semua anak-anak kelas sepuluh mipa empat  mencatat agenda itu. 

"Hari pertama MOS kalian untuk jam pertama hanya mencatat agenda MOS. Setelah ini kalian boleh istirahat  15 menit saja. Lalu langsung berkumpul di lapangan untuk melaksanakan agenda selanjutnya. "
Bima, ketua osis disekolah ini memberi arahan kepada peserta MOS nya. Lalu setelahnya Bima, dan dua anggota osis lainnya berjalan keluar kelas.

•R A J E N D R A•

Saat ini Alana sedang berada di kantin bersama temannya. Amel namanya. Amel juga salah satu sepupu Randra. Amel dan Alana itu sudah berteman sejak kecil. Sama halnya dengan Randra juga.

"Gimana Lan. Betah lo dikelas itu? " tanya Amel yang terlihat sedang meminum jus nya.

"Enggak sama sekali. " balas Alana cuek.

"Lah kok? "

"Iyah. Dikelas gue ada cecurut-cecurut gak jelas. "

"Haa? Siapa? " Amel melihat Alana serius.

"Sepupu Lo lah. Siapa lagi?" Alana mengatakan itu dengan nada sewotnya.

RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang