Bel pulang sekolah telah berbunyi, Orion melangkahkan kaki nya keluar kelas menuju ruangan Band.
Di kelas sebelas ini Orion memutuskan untuk masuk ke eskul yang sama seperti kelas sepuluh, yaitu eskul Band. Sejujurnya Orion ingin mencoba eskul lain, tetapi bingung karena Orion tidak tertarik dengan eskul lain yang tersedia di sekolah nya.
Orion memasuki ruangan Band, sudah terlihat anggota Band yang lain. Band ini terdiri atas empat orang. Dimas dan Satria sebagai vokalis, Angga sebagai pemain drum, dan Orion sebagai pemain gitar.
"Wih tumben lo sendirian, Cay kemana?." Tanya Dimas.
Biasanya Canyon selalu menemani Orion eskul, karena Canyon dan Orion selalu pulang bersama. Tapi hari ini Canyon harus pulang duluan karena ada acara launching design baju terbaru di butik milik mama nya.
"Cay ada urusan jadi balik duluan." Orion menaruh tas nya dilantai lalu duduk di bangku yang tersedia.
"Kok lo deket banget sih sama Cay? Pacaran apa gimana?" Tanya Angga.
"Gak pacaran, cuma temenan."
"Tapi lo pernah gak kepikiran buat suka sama Cay?" Orion terdiam mendengar pertanyaan tersebut.
Orion memang sudah berteman lama dengan Canyon, bahkan sudah menaruh hati padanya. Namun Orion masih belum memastikan, bahwa ia benar benar mencintai Cay atau hanya cinta monyet belaka?
"Gak pernah sih, gua selama ini nganggep Cay ya teman aja ga lebih."
"Oh gitu." Angga mengangguk setelah mendengar jawaban dari Orion.
"Eh Satria gak bisa dateng, ada acara keluarga di Bogor." Ucap Dimas.
"Yaudah ayo mulai latihan nya." Mereka mengiyakan omongan Angga.
--
Orion duduk menghadap jendela kamar nya. Malam ini tidak seperti malam biasanya, ada sesuatu yang mengganggu pikiran nya sejak ia melakukan kegiatan eskul.
"Apa iya gua suka sama Canyon?" Gumamnya.
Ting!
Bunyi notifikasi dari Handphone Orion.
Orion melihat Handphone nya, terlihat dari Lock screen terdapat pesan dari Canyon. Hati Orion seketika terasa senang sekaligus gugup.
"Eh kok tiba-tiba gua ngerasa aneh gini sih?" Tanya Orion pada dirinya.
"Gak, gua gak mungkin suka sama Canyon. Perasaan ini cuma cinta monyet biasa, nanti setelah lulus SMA juga perasaan ini bakal hilang."
Orion berusaha untuk bersikap biasa saja, tapi nyatanya dia tidak kuasa menahan senyuman nya saat sedang berkirim pesan dengan Canyon.
Orion mematikan Handphone nya. Ah dia masih saja memikirkan perasaan nya pada Canyon. Orion jadi berfikir untuk menayakan perihal ini kepada Canyon, walau tidak secara terang-terangan tapi mungkin Canyon bisa memberi sedikit saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
siapa
Teen Fictionkisah ini merupakan kisah tentang Canyon dan Orion. Canyon, perempuan berparas cantik blasteran Africa-Indonesia. Sikap nya tidak peka dengan sekitar membuat Canyon terkadang membuat orang di sekelilingnya kesal, termasuk Orion. Orion, laki laki b...