Sintia kemudian pergi ke kantin sekolah, ia duduk sendirian sambil meminum jus pesanannya.
"Woi...ngapain lu disini," tanya Arsen ketua OSIS SMa lintongnihuta.
"Mata lu buta?," Sinis Sintia
"Eh buset mbak cantik- cantik kok galak bener," ucap Arsen
"Suka suka gue lah,"
"Ih nggak mau nggak suka galay hahahaha...," Tawa Arsen meremehkan Sintia
Sintia kemudian diam melihat Arsen yang tertawa terbahak-bahak.
"Udah woi diam, jangan kayak orang gila Napa,"
"Iya deh iya, oh iya gue Arsen ketua OSIS di sekolah ini lu pasti tau gue kan?," Tanya Arsen dengan penuh percaya diri.
"Gue pengen muntah, tolong huekk..." Kata Sintia dramasir.
Arsen melongok mendengar perkataan Sintia.
"Nama lu siapa? Boleh minta nomor wa nya nggak?,"
"Eh buset buaya sekarang tengah berkeliaran ternyata,"
"Mana ada buaya neng yang ada Abang tamvan," ucap Arsen menyisir rambutnya ke belakang.
"Jangan sok tampan lu, gue udah punya calon suami, jadi nggak usah ngarep sama neng Sintia," ucap Sintia.
"Oh jadi nama lu Sintia, eh tapi ya gimana nggak ada tuh kata menyerah di kamus Arsen. Gue bakal dapatin low sebentar lagi," ucap Arsen mengancam.
"Dah lah gaje," ucap Sintia pergi dari kantin menuju kelasnya.
Tring...tring...tring...
"Yah...udah pulang ternyata padahal gue masih mau ketemu sama calon suami," monolog Sintia lemah.
"Woi Tia lu dari mana aja? Gila kali lu mata pelajaran pak Rolan nggak masuk," ucap Citrana
"Aku galau...aku galau...bila jauh dari mu," Sintia menyanyikan lagu tiktok favoritnya sambil menggoyangkan tangan nya.
"Malah main tiktok anjay," ucap Selpi.
"Dah lah gue mau pulang, good bye jangan kangen ya," ucap Sintia dengan geernya.
Sintia tertatih keluar menuju gerbang untuk mencari angkot. Sintia berjalan dengan perlahan, ia berjalan sangat lama mengakibatkan ia tinggal angkot.
"Hosshh...hosshh... gila capek bener cuma dari kelas doang," monolog Sintia yang kecapekan.
"Mana nih angkot, masa gue ditinggalin ya kali gue jalan kaki, ya udah deh gue duduk dulu," monolog Sintia lemah yang duduk di pinggir jalan.
Ia kemudian mengambil hpnya dari tasnya, dan menonton tiktok sambil sesekali mengerakkan tangan dan pinggulnya.
"Ngapain kamu disini kayak gembel,"
Sintia melirik kesamping ia melihat Rolan sedang berdiri menatapnya.
Sintia memilih diam. Ia kembali menatap hp nya."Hey... Apa kau tuli," tanya Rolan kembali.
Sintia tetap mengabaikan Rolan, ia malah terus memainkan hpnya, merasa kesal telah diabaikan oleh Sintia Rolan kemudian merampas hp Sintia.
"Ih bapak ngapain sih, aku lagi nonton tiktok," ucap Sintia manja.
"Makanya kalau saya panggil kamu harus jawab," ucap Rolan.
"Nggak mau, ngapain sih pak udah ih sini in hp Sintia,"
"Kamu ngapain disini?,"
"Ya kali nunggu suami ya nunggu angkot lah," ucap Sintia.
"Ya sudah,"
"Apanya, sini balikin hp Sintia," ucap Sintia seraya berdiri untuk mengambil hpnya.
"Sini pak ih...jangan buat Sintia kesel pak," racau Sintia sembari melompat kecil.
Tiba -tiba saja Sintia terpeleset, Rolan akhirnya menangkap Sintia dan membawa Sintia ke pelukannya.
Degh...
Sintia merasa tidak enak berada di pelukan Rolan, ia ingin melepaskan pelukannya tapi ia juga ragu.
"Ekhem ...pak jangan peluk-peluk saya,"
"Ya udah kamu berdiri, bukan saya yang memeluk kamu,"
"Eh iya pak ," ucap Sintia malu.
"Ya sudah ayo pulang," ucap Rolan.
"Hah? Ba-bapak ngajak saya pu-lang?," Tanya Sintia terbata.
"Kamu pikir siapa lagi yang saya ajak," ucap Rolan.
"Nggak deh pak nanti calon istri bapak cemburu tau, " ucap Sintia penuh drama.
Merasa jenuh Rolan akhirnya menggendong Sintia ala bridal style.
"Eh bapak ... Turunin saya ih malu pak," ucap Sintia menutup wajahnya.
"Diam ...," Ucap Rolan ketus ia kemudian membuka pintu mobil dan mendudukkan Sintia di mobilnya.
"Huff jantung masih aman kan?," Racau Sintia.
Rolan akhirnya masuk kedalam mobil, ia memasang sealbeltnya.
Rolan menatap Sintia dengan lekat."Ada apa pak?," Tanya Sintia
Rolan akhirnya mendekati Sintia, Sintia yang merasa Rolan semakin dekat kemudian menutup matanya
5 menit berlalu Sintia kemudian membuka matanya, Rolan masih menatap Sintia.
"Hahahaha apa yang kau pikirkan?," Tanya Rolan terbahak-bahak.
"Sudahlah," ucap Sintia cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you sir
Novela Juvenil"Tidak mungkin guru dan siswa menikah, umur terpaut jauh sedangkan status antara anak dan bapak," ucap Rolan acuh "Tidak ada yang tidak mungkin pak, selagi saling berjuang bersama, umur boleh jauh tapi hati akan selalu dekat, status akan berganti ji...