prolog

19 4 7
                                    

"Dek bangun dekk udah pagi ayo bangun"

"Uhm sebentar kak masih ngantuk"

"Yaaampunn!"

Setelah hilang kesabaran kakak pun menarik selimut dengan kuat.

"Kalo sampe hitungan tiga ga bangun kakak tinggal ya!"

Mendengar teriakan kakaknya ia pun bergegas berlari ke kamar mandi dan bersiap.

"Oii bangun anjir"

"Ha? masih malam ini"

"Cokkk lu mau telat kerja ha?!"

"EHH JAM BERAPA?!"

"JAM 7.30 WIB ANJIR"

"MAMPUS GW TELAT"

Dengan tergesa gesa mereka berdua mengendarai mobil dengan kecepatan penuh menuju tempat kerjanya.

"Bebi bangun bebi"

"Iya iya ini udah bangun kok bebi"

"Aku udah masakin buat kamu ya bebi, jangan lama-lama nanti dingin loh sarapannya"

"Iya bebi"

Setelah melakukan sarapan mereka berdua pergi bersama ke sekolah.

"WOI LU KALO GA BANGUN GW TINGGALIN LU!"

"Ha astaga galak amat, iya iya gw bangun,HOAMM"

"Gw duluan ya, lu lama"

"Eh bentar-bentar, ahh jangan ditinggal dong anjir"

Setelah meninggalkanny sendiri, dia pun berlari mengejar langkah yang tertinggal.

Wahai para manusia yang amat saya cintai, saya datang kemari untuk menjemput beberapa orang terpilih untuk pergi menemui saya.

Warna langit tiba-tiba berubah menjadi gelap, dan orang-orang mulai bingung karena terdengar suara seorang gadis berbicara tanpa sosok.

"COKK KOK GW TERBANG ANJIR"

"LAH BUKAN LU AJA GW JUGA!"

"Kak gimana ini? kita terbang, adek takuttt huaaa"

"Gpp dek gpp, pegang tangan kakak aja biar aman"

"Bebi aku takut, kok kita terbang sih dan terus itu suara apa bebi"

"Entahlah aku juga gatau bebi, untuk sekarang kita berpelukan dulu supaya tidak terpisah"

"WAAAAAA APAAN INI ANJIR"

"Woi gw takut huaaa, pegangin tangan gw dong gemeter ini gw pen ngompol"

"Lu cowok anjir, yaudah sini dari pada kepisah"

Tiba-tiba saja suara itu muncul untuk yang kedua kalinya.

Terimakasih atas waktunya manusia, bagi kalian yang saya pilih saya ucapkan selamat ya! Saya akan segera mengirimkan kalian bertemu dengan saya.

Tak lama kemudian beberapa orang yang terbang secara tiba-tiba pun menghilang bagaikan angin yang berhembus.

Dengan sangat bangga saya ucapkan kepada kalian, Selamat datang di ANOTHERLIVE .

AnotherLiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang