Indonesia terlihat menjelajahi kembali isi kastil itu, menelusuri lorong yang dipenuhi lukisan dan ruangan-ruangan yang isinya berbagai hal yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
Hal itu ia lakukan untuk mengisi rasa bosannya sembari menunggu kedatangan Singapore dari urusannya.
Indonesia juga cukup beruntung membawa charge ponselnya, apalagi ketika mengetahui bahwa ada banyak colokan listrik di kastil itu, sekarang sepertinya Indo memiliki pemikiran untuk mencari tau apakah ada sinyal di kastil itu.
Setidaknya kalau dia tau ada sinyal mungkin dia bisa memainkan medsos, atau mungkin nelpon saudaranya.
Saat menelusuri berbagai ruangan lagi, Indo memutuskan untuk berhenti di perpustakaan besar yang dipenuhi banyak buku, ia tertarik karena hampir setiap sudut ruangan terdapat rak buku yang menjulang tinggi hingga ke atapnya, dan di ruangan itu juga terdapat jendela besar dengan window seat yang menampilkan halaman kastil itu.
Indo memasuki perpustakaan itu sambil memperhatikan buku-buku yang tertata rapi di raknya, dan menghampiri salah satu rak yang dekat dengan window seat itu, ia melihat-lihat judul buku yang mayoritasnya diisi dengan informasi yang pastinya tidak dia tau.
Indo pun mengambil salah satu buku yang berjudul mythic creature encyclopedia.
Saat membuka buku itu, Indo tampak sedikit terkejut karena buku itu ditulis dengan bahasa Rusia, ya bukannya kenapa-kenapa tapi ia tidak tau aja kalau makhluk macam Singapore bisa bahasa Rusia.
Ia membuka dan memperhatikan setiap halaman dari buku itu, tampak gambar berbagai jenis makhluk mistik, yang tidak pernah ia liat sebelumnya, dan juga beberapa makhluk mistik yang dia pernah baca di novel, dengan informasi mereka yang ditulis secara lengkap.
Berbagai informasi tentang berbagai jenis makhluk yang tidak dia ketahui apa itu ditulis tangan dengan rapi gambar yang tertera juga terlihat digambar sendiri, ia langsung kembali ke halaman pertama untuk mencari tau siapa penulis buku ini, dan hal yang lebih membuatnya terkejut yaitu nama seseorang itu yang terkenal di kotanya.
Sekarang ia malah terlihat tidak yakin dengan informasi buku itu begitu mengetahui yang menulisnya adalah manusia, tapi ya Indo sudah terlanjur malas untuk mencari buku lain, dia juga sudah terduduk di window seat dengan beberapa buku lain disampingnya, dan kembali melanjutkan membaca buku ensiklopedi itu.
'Bahasa Rusia..... Tapi yaudahlah sekalian ngelatih bahasa Rusia gua lagi.' Batin Indo sambil tetap melanjutkan membaca halaman buku itu, membaca berbagai informasi dengan saksama, sekaligus memperhatikan gambar yang dibuat secara lengkap itu.
---
Mari kita beralih pada keadaan Singapore sekarang.
Singapore sedang berjalan santai melewati hutan sambil melamun dan sedikit memperhatikan pepohonan dan jalur yang ia lewati.
'Sudah lama sejak terakhir kali aku berjalan kaki melewati hutan ini.' Batin Singapore sambil tetap melanjutkan perjalanannya.
Sesudah ia keluar dari hutan ia melihat sebuah tenda yang terpasang di dekat aliran sungai dan terletak tidak jauh dari jalur masuk hutan ini, ia meyakini pemilik tenda itu pasti saudara dari Indonesia.
Ia terdiam memperhatikan aktivitas yang dilakukan manusia-manusia itu, sebelum memutuskan untuk melewati mereka dalam diam, keluar dari hutan dan menuju desa dekat hutan itu.
Singapore POV
Hmm... Mereka terlihat khawatir, sepertinya manusia memang mementingkan keluarga mereka.... Sepertinya.
Sudah mulai menjelang siang lebih baik aku ke sana secepatnya, repot juga kalau orang itu terlalu lama di rumahku, meskipun dirinya menarik...
Aku melewati beberapa pepohonan sebelum akhirnya sampai di desa dekat hutan tempatku tinggal, aku berpakaian seperti penduduk desa agar dapat dengan mudah berbaur dengan mereka.
Aku melewati rumah-rumah di desa itu, sebelum berhenti di depan pintu sebuah rumah kayu berlantai dua yang klasik dan mengetuknya.
'Tok tok tok' bunyi ketukan pintu terdengar diantara bunyi riuh yang dibuat para warga desa.
"Masuk saja!" Teriak seseorang yang kukenal dibalik pintu itu.
Aku memasuki rumah itu dan mencari temanku yang tinggal di tengah desa ini, menaiki tangga menuju lantai 2 dan memasuki perpustakaan satu-satunya di rumah itu.
"Oh? Singapore? Tidak biasanya kau kesini, ada urusan penting apa?" Katanya to the point, menyadari kehadiranku.
"Kau sangat tau diriku Ger, aku butuh sebuah buku yang menuliskan tentang jenis-jenis darah manusia."
"Huh? Jenis-jenis darah manusia? Kenapa kau butuh buku itu? Apa kau mulai meminum darah manusia lagi? Kau sudah tau tipemu bukan?"
"Aku hanya menemukan manusia dengan darah yang berbeda itu saja."
"Baiklah kalau kau bilang begitu.... Ambil saja di rak buku itu. Ngomong-ngomong apa aku boleh menemui manusia yang kau bilang itu?"
"Hmm terserah sih aku nggak peduli, tapi ya kau cari sendiri."
"Kalau begitu setelah kau menemukan bukunya kau akan langsung pulang?"
"Tidak juga, aku akan membaca buku itu dulu disini, kelamaan kalau harus kubaca di sana,lagian manusia itu akan kembali kekeluarganya siang nanti."
"Apa yakin kau mau melepaskannya? Jarang juga bukan menemukan manusia dengan darah yang unik."
"Entahlah... Kau tau manusia itu merepotkan, bahkan yang campuran, aku tidak mau terlalu lama memiliki urusan dengannya. Tidak sepertimu yang bahkan memiliki kekasih manusia."
"Hahaha terserah mu saja, tapi nanti kalo menyesal sih tanggung sendiri, apalagi kalau sampai kau yang malah menyimpannya sebagai 'milikmu' pffft membayangkannya saja sudah cukup membuatku tertawa."
"Haha..."
"...."
Aku mengabaikannya dan mulai membuka buku itu, membuka berbagai halaman sambil memperhatikan setiap info dan mencocokkannya dengan sedikit hal yang kutahu dari darah Indonesia.
"Hmm.... Yang mana ya.... Oh! Ini dia buk-"
".....? Kenapa? Apa kau benar-benar akan menjilat ludahmu sendiri sekarang?" Kata Germany temanku secara tiba-tiba dari belakangku.
"Tidak... Sepertinya aku tidak akan melakukannya, meskipun darahnya benar-benar langka. Dan lagi fakta bahwa dia..."
"! Kau yakin? Kalau aku jadi dirimu pasti aku akan melakukan berbagai cara agar dia tetap ditempatku."
"Cih... Jangan ikut urusanku, kau tau betul diriku bukan? Apa untungnya buatku, sudahlah aku kembali dulu sekarang sudah siang dan aku yakin orang itu masih menunggu dirumah."
"Kau peduli padanya~?"
"Jangan salah paham, kalau begitu aku pergi dulu, dah."
"Yaudah dadah, jangan lupa tutup pintunya." Balas Germany sembari menghela nafas.
Aku pun berlalu dari rumah Germany dan memutuskan untuk kembali ke rumahku untuk mengantar Indonesia kembali ke tempat kemahnya yang kulihat tadi pagi, untunglah aku sudah memastikan orang-orang di kemah itu benar-benar keluarganya setelah menanyakannya pada warga desa, yang mana mereka orang yang tidak kusangka.
TBC
Hmm ceritanya terasah aneh ;-;
Tapi semoga kalian tetap suka
![](https://img.wattpad.com/cover/252398412-288-k764051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire Boyfriend
RandomSingapore x Indonesia Keknya Indo tersesat di hutan saat berkemah dengan ke lima saudaranya, didalam hutan ia melihat kastil besar nan luas, karena sudah malam ia memutuskan untuk memasuki kastil itu. Di sana ia bertemu dengan seorang yang mengataka...