Chap 5-Pulang? 2

1.1K 121 49
                                    

Singapore memasuki rumahnya, atau yang lebih tepatnya disebut kastilnya, berniat untuk mengantar Indonesia kembali ke keluarganya secepat mungkin agar ia tidak sempat menarik kembali kata-katanya di chapter sebelumnya.

Ia berniat bersiap dengan pakaian yang lebih sedikit terlihat manusiawi (gaya yang lebih modern), kemudian mencari keberadaan Indonesia yang tidak terlihat sedikitpun batang hidungnya sedari tadi.

Dan yah tidak perlu waktu lama untuk mencari Indonesia, itu karena aroma darahnya yang masih tercium samar-samar oleh indra penciuman Singapore.

Ia mengikuti aroma bunga itu dan sampai di depan pintu perpustakaan, pintu perpustakaan itu terlihat sedikit terbuka dengan santai Singapore memasuki perpustakaan itu dan melihat sesosok manusia di window seat yang dia ketahui sebagai sosok tamu tak diundangnya.

Sampai di pinggir window seat itu Singapore melihat wajah Indonesia yang sedang tertidur dengan polos.

"Manusia ini... Apa kerjaannya hanya tidur saja? Merepotkan... Lebih baik kubangunkan saja dari pada ia kelamaan disini..."

"Hei?! Bangun kau akan kuantar kembali! Kalau kau masih tidur 10 menit lagi aku akan membuatmu tinggal disini sebagai pembantu!?" Teriak Singapore tanpa sopan santun.

"Aaaahhhh!? Iya-iya aku bangun tidak usah teriak-teriak segala bodoh! Bisa budek aku kau buat!?" Balas Indonesia juga dengan teriak, sambil menarik dirinya dari bantal dan rasa kantuknya.

"Terserahku lah ini kan rumahku." Kata Singapore datar kemudian berbalik arah meninggalkan Indo yang masih terduduk di window seat itu.

"Ugh... Kau sudah pulang... Kalau begitu apa kita akan bertemu kembali?"

"Apa maksudmu dengan bertemu kembali? Kau tidak berencana kesini lagi bukan?" Tanya Singapore menghentikan langkahnya.

"Entahlah? Kalau saudaraku ngajak liburan kesini lagi... Mungkin aku akan ikut?" Kata Indonesia menyusul langkah Singapore.

"...Yasudah selama kau masih hidup pasti akan ada kemungkinan bertemu kembali."

"Ketemu kamu membuatku berpikir apa orang-orang disekitarku juga berbeda spesies apa nggak... Jadi penasaran... Mungkin aku juga bisa menemukan vampir lain selain dirimu Singa! Dan ya semoga namanya lebih wajar dari milikmu."

"Apa yang salah dengan namaku?!" Teriak Singapore membantah ucapan Indo.

"Hahahahaha!! Yasudah ayo pergi nanti kesorean! Kamu lama banget perginya." Tawa Indo menarik tangan Singapore dan membawanya keluar bersamanya.

'Yang ada rasa penasaranmmu malah akan membawa bahaya untuk dirimu sendiri... Dia... Huh, Vampire lain ya?Kenapa aku harus peduli....'

Indonesia dan Singapore pun berjalan melewati pepohonan dan terkadang perhatian mereka, lebih tepatnya Indonesia teralih pada hewan, bunga, dan hal-hal di hutan yang tidak dia percayai ada.

Lebih tepatnya dia melihat seorang manusia dengan telinga runcing dan anak kecil dengan telinga kucing yang besar, tanpa pikir panjang langsung mendekati orang itu dan melepaskan genggaman tangannya dari Singapore.

"Hei!? Gob- Mereka bukan ma-"

"Aku tau! Kalian elf dan leonin bukan?! Wah... Beneran ada dan persis kayak dibuku itu... Jadi makin penasaran sama spesies lain!" Kata Indo terkagum saat menghampiri elf dan leonin itu memperhatikan baik-baik dari tiap sisi dan sudut.

"Em... Iya, tapi bisakah kau tidak memperhatikan kami seperti itu?"Kata Elf itu canggung.

"Maafkan manusia ini, dia tidak pernah melihat makhluk seperti kita."

My Vampire BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang