Prolog ~ Bandara ~

153 40 23
                                    

"Aku gak bakal lama, doain supaya aku bisa bertemu kamu kembali" kalimat itu membuatku sedih, untuk pertama kalinya dia pergi jauh, sangat jauh, aku tidak bisa menahan air mataku, air itu turun sederas derasnya membasahi pundaknya.

Ya, hari ini tepat hari keberangkatan rakha-pacarku, aku mengantarnya sampai dia ke bandara. Tanganku tak pernah terlepas, masih sama memeluk lengannya. Berharap dia akan merubah pikirannya "aku nggak akan lama cuman tiga tahun aja," katanya sambil terkekeh.

"Tiga tahun?" Ucapku mengulangi perkataannya sambil terisak.

"lama banget," lanjutku mengeratkan pelukan itu.

"Memang kamu gak akan berubah pikiran gitu?" Kataku masih sama penuh dengan isakan, dia hanya tersenyum melihatku.

Perhatian, para penumpang Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 324 tujuan Amerika Serikat dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12.

Pengumuman itu terdengar sangat jelas ditelingaku. "hai, udah jangan nangis gitu dong." aku mendongakkan kepalaku, mataku bertemu dengan matanya.

"Intinya jangan lupa jaga kesehatan kamu, jangan nangis mulu, jelek dilihatnya" seraya mencubit hidungku.

Sebenarnya aku enggan melepaskan lengannya, aku tidak merelakan dia untuk pergi jauh dariku, tapi takdir tidak menyetujuinya, perlahan pundak itu menghilang dari penglihatanku.

Semoga kamu baik-baik saja disana


***

Ayo mampir guys dijamin suka, mengandung bawang sih 🥰🤭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang