Aku benci imajiku,
Yang selalu melahirkan ekspetasi yang berujung semu.
Aku benci pikiranku,
Yang selalu terhias dengan namamu.
Aku benci rasa ini,
Yang selalu menjunjung mu tinggi.
Dan,
Selayaknya Aku hanya butuh cermin,
Bukan dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit
PoesiaSebuah curahan yang tidak bagus-bagus amat tapi cukup membuat patah hati terhebat.
Aku benci Imaji
Aku benci imajiku,
Yang selalu melahirkan ekspetasi yang berujung semu.
Aku benci pikiranku,
Yang selalu terhias dengan namamu.
Aku benci rasa ini,
Yang selalu menjunjung mu tinggi.
Dan,
Selayaknya Aku hanya butuh cermin,
Bukan dirimu.