first story (2)

42 7 0
                                    

Third Pov

"bagaimana keadaan mu pagi ini?" Tanya seorang dokter pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan pasiennya.

"Sudah lebih baik dok. Kapan aku bisa pulang dok?" Tanya si pasien

"Jika luka di lengan mu sudah kering, kau sudah bisa pulang. Tapi karena kau sangat nakal, aku rasa luka mu akan sangat lama keringnya." Jawab sang dokter sekaligus menyindir si pasien.

"Aku tidak nakal dok." Si pasien sangat kesal kepada sang dokter.

"Iya kau tidak nakal tapi tidak pernah mau mendengarkan ku. Kau selalu memakan yang sudah dilarang, dan parahnya kau juga selalu membuang obatmu ke tempat sampah jika aku tidak menunggu mu memakannya. Kau memang sangat tidak nakal." Sang dokter benar-benar jengah dengan kelakuan pasiennya.

Si pasien hanya menyengir, pasalnya semua yang di katakan dokter pria itu adalah benar.

"Dokter tahu aku membuangnya?" Tanya si pasien.

"Sudah beberapa kali perawat menemukan obatmu di samping tempat sampah dekat pintu itu." Jelas sang dokter.

"Ish. Habisnya obatnya sangat pahit dokter Gun Atthapan." Si pasien mengerucutkan bibirnya kesal.

"New. Kalau manis itu dessert namanya bukan obat." Dokter Gun sudah sangat jengkel pada New. "Dan memakan banyak dessert tidak akan bisa menyembuhkan luka lenganmu." Lanjutnya lagi.

Sudah satu Minggu New dirawat dirumah sakit ini. Sebenarnya lukanya tidak terlalu parah sebelumnya. Tapi ulahnya yang selalu membuat onar pada dirinya sendiri menyebabkan lukanya malah semakin parah.

Dokter Gun yang selama seminggu ini merawat New sangat kewalahan dibuatnya. Dokter Gun merasa seperti merawat seorang anak kecil berumur lima tahun yang tidak bisa dilarang dan berbuat semaunya.

Untung saja dokter Gun adalah orang yang baik dan penyabar, jadi ia mampu menghadapi semua kelakuan New yang selalu di luar nalar pasien biasanya. Ditambah lagi amanat yang diberikan kekasihnya kepadanya untuk merawat New dengan baik. Jadi New benar-benar diperhatikan dengan baik oleh dokter Gun.

___

"Bagaimana keadaan bayi beruang itu hari ini?" Ucap kekasih dokter Gun yang baru saja datang ke ruangan New.

"Hey berhenti memanggilku seperti itu!" Bentak New pada kekasih dokter Gun.

"Keadaannya sudah lebih baik dari hari sebelumnya phi. Dan akan semakin baik lagi jika dia tidak berulah lagi." Jawab dokter Gun pada sang kekasih tanpa memperdulikan teriakan New tadi.

"Lain kali kalau dia berulah lagi, pukul saja dia Gun." Ucap lelaki itu pada kekasihnya.

"Siap laksanakan, phi Off." Teriak Gun senang. Pasalnya dia mendapat izin untuk memberikan pelajaran pada pasien yang nakal itu. Selama ini dia selalu menahan diri karena Off selalu memintanya bersabar.

Sedangkan bayi beruang yang mereka bicarakan sudah mengerucutkan bibirnya sedari tadi karena tidak ada yang membelanya.

Off Jumpol sudah menganggap New seperti adiknya sendiri. Dia selalu memperhatikan New dan memberikan yang terbaik untuk perawatan New selama di rumah sakit. Off Jumpol adalah seorang anak tunggal, dia dari dulu sangat ingin memiliki seorang adik untuk dijadikan teman berbagi dalam segala hal. Kehadiran New membuatnya bisa merasakan memiliki adik. Meskipun manja tapi New sangat bisa diandalkan dalam hal memberikan saran untuk masalah kehidupan Off, termasuk masalah percintaannya dengan Gun.

Off Jumpol bahkan sudah memaksa New untuk tinggal bersamanya dan Gun. Awalnya New menolak tapi segala usaha dilakukan Off agar New bersedia, contohnya seperti menyuruh ibu penjaga kost New untuk menyewakan kamar kost New kepada orang lain, dan juga menyembunyikan semua barang-barang yang New punya agar New tidak punya apapun dan tidak bisa pergi kemanapun lagi. Akhirnya mau tidak mau New bersedia tinggal bersama mereka setelah keluar dari rumah sakit. Lagipula New sangat percaya kalau mereka berdua adalah orang yang baik dan akan selalu menjaga New.

"Dan jika dia tidak mau memakan obatnya lagi, bagaimana kalau kita jual dia kepada Sugar Daddy saja. Jadi kita tidak perlu repot-repot lagi mengurusnya." ancam Off yang sedang memeluk kekasihnya sambil melirik New yang masih setia memajukan bibirnya.

New mendelik mendengar ancaman Off. Lupakan saja kalau New sudah menganggap mereka baik tadi. Mereka adalah tukang ancam yang menakutkan.

"Sepertinya itu ide yang bagus phi Off." Gun tersenyum jahil melihat New yang mulai berkaca-kaca.

"Tidak!!. Aku tidak mau di jual pada Sugar Daddy!!. Sugar Daddy itu mengerikan, mereka adalah orang yang kejam!!" Teriak New tidak terima.

New benar-benar tidak mau membayangkan jika ia harus tinggal bersama lelaki tua berperut buncit dan beruban. Itu sangat mengerikan. Belum lagi Sugar Daddy itu identik dengan lelaki yang sudah beristri dan suka bermain dibelakang istrinya. New tidak mau jadi simpanan lelaki tua yang sudah beristri. Tidak akan pernah mau.

"Jika kau tak mau, maka jadilah anak yang penurut. Phi juga akan menuruti semua permintaan mu jika kau tidak membuat ulah lagi." Ucap Off melepaskan pelukannya pada kekasihnya dan berjalan mendekati brankar New, lalu mengacak surai New.

New mengangguk patuh kepada Off. Ia akan berusaha menjadi anak yang baik kali ini. Ia harus cepat sembuh agar tidak jual kepada Sugar Daddy.

Gun mengulum senyumnya melihat Off berhasil membuat New ketakutan dan dan mau menurut. Ternyata New sangat percaya dengan ucapan kekasihnya itu.

"Baiklah Gun, New. Phi harus kembali bekerja sekarang, jam makan siang sudah habis." Kata Off kepada kedua kesayangan itu.

"Baik phi, hati-hatilah dijalan!" Ucap Gun dengan senyum manisnya.

"Hati-hati phi. Bawakan aku dessert nanti sore!" Pinta New pada sang kakak.

Off dan Gun mendelik mendengar permintaan New. Meskipun sudah sering, tapi New sepertinya tidak pernah bosan meminta dessert.

"Tidak ada dessert lagi sampai kau sembuh!" Ucap Gun.

"Phi Off~, aku mau dessert..." New merengek seperti anak kecil lagi. Dia tidak peduli dengan kata-kata Gun.

"Berjanjilah kau akan memakan obatmu dengan benar. Jika tidak, maka yang dikatakan Gun akan terjadi." Ancam Off lagi.

"Aku berjanji phi Off." New mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Baiklah, akan kubawakan nanti. Aku pergi dulu. Bye Gun, bye New!"

"Bye phi Off" ucap Gun dan New bersamaan.

______

Off Jumpol sampai di kantor tempatnya bekerja. Ia langsung menuju salah satu ruangan dilantai 15 gedung kantor itu. Bos nya sudah memintanya dari tadi untuk datang ke ruangannya. Ia sudah sangat yakin, ia pasti akan kena ocehan dari si Bos Besar karena datang terlambat ke ruangannya.

Off membuka pintu ruangan yang ada di depannya, sebelumnya ia sudah mengatur napas dan menguatkan hatinya jika nanti sang Bos marah-marah.

"Dari mana saja kau sialan!?" Kata sambutan yang sangat indah terdengar di telinga Off saat pintu terbuka.

Off menghela napas. 'Sudah kuduga' - batinnya

Ya sudahlah. Off sudah terbiasa dengan Bos nya yang sangat tempramen ini. Jadi Off tidak tersinggung dengan kata sambutan itu. Lagipula ini memang salahnya yang sudah berani mengacuhkan panggilan si Bos Besar.

☘️☘️☘️

Maaf update lama. Lagi sibuk-sibuknya.

Jangan lupa vote ya 😊

we are ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang