chapter 20

706 41 10
                                    

"Makan dulu" Ino menyusun berbagai makanan pagi yang sehat diatas meja, dia berteriak pada sakura yang sudah bersiap-siap akan pergi kerumah sakit.

"Kenapa masakan yang kau buat banyak sekali?" Sakura datang setelah diteriaki, dia mengambil tempat disamping kursi yang ino tempati.

"Aku terbiasa masak dalam porsi yang banyak, kalaupun tidak habis biarkan saja. Aku akan menghabiskannya" Mendengar ucapan itu Sakura tersenyum kecil, dia dengan tenang memakan sarapan paginya.

"Sai tidak bisa menemukan siapa sebenarnya orang yang terus mengirimu pesan dengan nomor yang berbeda-beda, dugaan sementaranya pemilik ponsel itu sengaja membuang kartu yang dia pakai setelah mengirim kan pesan-pesan itu padamu" Ini membuka pembicaraan, sakura yang sedang makan dengan tenang pun jadi ikut larut dalam pembicaraan pagi itu.

"Alamat ipnya sempat terlacak, namun rupanya ponsel itu di buang kedalam air. Dia sepertinya Menganti ponselnya karna sadar kalau alamat ipnya sudah terlacak" Sakura yang mendengar penjelasan itu menghela nafas lelah, jujur saja otaknya benar-benar tidak bisa beristirahat dengan tenang akhir-akhir ini.

"Aku yakin orang yang mengirim pesan itu adalah kakashi, dia adalah satu-satunya sumber masalah kehidupanku" Ino yang mendengar hal itu mengangguk setuju, karna memang hanya orang itulah yang pantas dicurigai.

"Ponselmu" Ino menunjuk ke arah ponsel yang Sakura simpan disamping meja, ponsel itu menyala. Entah menerima pesan masuk, atau hanya notifikasi aplikasi.

"Ada apa?" Ino bertanya karna khawatir dengan ekpresi wajah Sakura yang berubah, dia terlihat mematung lumayan lama.

"Hoek" Detik selanjutnya Sakura berlari kearah kamar mandi Ino, memuntahkan apa yang dia makan tadi.

Ino yang melihatnya, dengan panik menyusul Sakura. Menghampirinya lalu kembali menuntunnya untuk duduk.

"Minum dulu" Ino memberi Sakura air hangat, dan Sakura menerimanya dengan perasaan mual yang masih dia rasakan.

"Ada apa? Apa yang kau lihat?" Ino duduk disamping Sakura, mengelus pelan bahu kecil Sakura yang tertutupi pakaiannya.

"Aku lihat ponselmu ya" Karna Sakura tak kunjung menjawab, maka Ino berinisiatif mencarinya sendiri.

"Jangan" Tapi Sakura menahan tangannya dengan cepat, dia menggelengkan kepalanya dengan cepat seakan menolak permintaan Ino tadi.

"Kenapa?" Ino bertanya karna merasa kalau jawaban tidak Sakura ini bukan untuk menutupi sesuatu, tapi untuk memperingatinya kalau Ino tidak perlu melihatnya.

"Kita kekantor polisi sekarang" Pinta Sakura tanpa menjawab pertanyaan Ino tadi.

"Sakura, tidak bisa seperti itu. Aku perlu melihat apa yang sebenarnya kau lihat" Sakura menggeleng tidak setuju, tapi Ino tidak peduli. Dia dengan cepat berjalan kearah ponsel Sakura yang tergeletak diatas meja makan yang masih penuh oleh makanan sehatnya.

"Apa kodenya?" Ino memasang wajah serius, dia merasa perlu tau hal yang Sakura coba jauhi darinya ini.

"Tidak, jangan. Aku-aku minta maaf" Sakura terduduk, dengan kepala menunduk. Ino yang melihatnya tentu saja merasa bingung, apa alasan Sakura yang tiba-tiba saja menangis itu?

"Sakura kau terus mengalihkan topik pembicaraan, coba jawab aku apa kode ponselmu. Aku perlu melihatnya" Ino memaksa, tapi Sakura malah menjerit.

"Tidak, tidak, tidak boleh" Sakura berteriak disela isakan tangisnya, Ino yang melihat itu tentu saja jadi tidak tega.

Maka dari itu Ino langsung menghampiri Sakura, memeluk tubuhnya yang menangis entah karna alasan apa.

"Baiklah maaf, jangan bertingkah seperti ini" Ino mengelus pelan punggung Sakura, karna mau bagaimanapun juga jika Sakura terus melarangnya seperti tadi dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trauma 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang