chapter 11

838 51 6
                                    

"Kita menemukannya" Sai berucap senang, ia langsung merenggangkan pergelangan tangannya dan bagian tubuh lainnya yang terasa pegal setelah hampir 6 jam duduk didepan komputer.

"Akhirnya" Ino yang mendengar hal itu berucap tak kalah senang, ia kemudian merogoh sakunya dan menghubungi nomor sasuke.

"Hallo sasuke?"

"Kami telah menemukannya"

 
                                 ❤

"Mereka menemukannya"mendengar sasuke yang tiba-tiba berucap huin mengernyit bingung, ia tak mengerti apa dan siapa yang dimaksud oleh sasuke.

" Siapa yang menemukan siapa?"huin bertanya bingung, ia memperhatikan sasuke yang menunduk dan terduduk di kursi yang berada disampingnya.

"Mereka telah mendapatkan lokasi sakura, kita tunggu mereka datang" Sasuke berucap pelan, ia kemudian memperhatikan ponselnya yang terdapat alamat masuk disana.

"Kau tidak akan menyusul istrimu sekarang?" Sasuke langsung menatap huin cepat, dirinya juga ingin.

"Sepertinya aku perlu rencana dengan teman-temanku" Ucapan Sasuke yang sebenarnya ada benarnya membuat huin terdiam.

Ini sudah cukup lama, pasti lokasi sakura juga sudah berpindah pindah atau entahlah yang pasti semua ini tidak mungkin dilakukan secara terburu-buru.

Ayahnya bukan orang bodoh, dia pasti juga merencanakan banyak hal disana selama mereka disini sibuk mencari keberadaan sakura.

"Kalau begitu kita kembali?" Huin bicara pelan, ia melihat Sasuke tampak sedikit stress memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi selama ia menunggu sai dan yang lainnya sampai.

"Apa perlu aku pergi duluan kesana untuk mengecek apakah itu jebakan atau bukan?" Mendengar ucapan huin yang tampak serius Sasuke melihat kearahnya dalam diam.

"Kenapa kau sekarang begitu mengkhawatirkan istriku? Maaf saja tapi aku masih belum percaya padamu" Ucapan Sasuke yang tajam menusuk berhasil membuat huin terdiam sesaat.

Ia mengerti kenapa Sasuke bisa mengatakan hal itu kepadanya, ia pun akan mengatakan hal yang sama jika saja ia menjadi Sasuke.

"Baiklah, aku mengerti kenapa kau tidak percaya padaku. Tapi aku akan tetap pergi jika kau mengijinkan ku, aku berjanji tidak akan melakukan apapun. Aku akan melaporkan sesuai apa yang aku lihat nanti, kau jangan takut aku berkhianat. Ibuku ada dalam pengawasanmu, aku tidak mungkin melepaskan ibuku hanya untuk berpihak kepada ayahku." Sasuke menatap lama pada huin.

Sasuke rasa ada nada keseriusan yang huin ucapan tadi, mungkin saja huin memang benar-benar tidak berniat berpihak pada ayahnya dulu. Hanya keadaan saja yang membuat huin terpaksa berpihak pada ayahnya.

"Baiklah aku percayakan ini padamu"

                                 ❤

"Kau hamil?cih" Kakashi duduk dengan kasar didepan sakura, dirinya menatap tajam kearah sakura yang menunduk tak menatapnya.

"Kenapa kau hamil sakura" Kakashi berucap tajam, ia menunduk dan terdiam sangat-sangat lama.

"Aku memberimu kesempatan untuk berpikir sakura, gugurkan kandungan itu atau-"

"Bisa tolong tinggalkan aku sendiri? aku ingin sendiri. Bisakah kau mengerti?" Sakura berucap pelan, ia memberanikan diri menatap mata Kakashi yang tampak diam cukup lama menatap dirinya.

Melihat pandangan mata sakura yang tampak putus asa dan tak tau ingin melakukan apa Kakashi menghela nafas, terkadang dirinya harus mengalah sebentar.

Trauma 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang