"Kapan kamu mau nikahin aku?"
Jaehyun menoleh cepat, "Emangnya kamu mau nikah sama aku?"
"Mau dong," balas Rose. "Biar kita bisa ke hotel. Oh, salah. Ke kamar kamu maksudnya."
Tuhan tolong berikan Jaehyun hidayah harus melakukan apa setelah ini. Membawa orang tuanya untuk melamar Rose? Atau bikin anak dulu baru nikah?
Oh, jangan. Jung Jaehyun ingat, kamu masih punya adik yang bisa kapan aja mencontoh kamu. Jangan sampai Sungchan pindah jalur dari kuat iman jadi lemah iman.
"Mau kapan?" Tanya Jaehyun, "Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan?"
"Besok yuk!"
Jaehyun merasa dirinya tidak mengenal Rose hari ini. Ada apa dengan gadisnya itu? Sepertinya arwah wanita genit tengah merasuki Rose saat ini.
Rose tertawa, "Muka kamu kenapa lucu banget, sih, Jae? Astaga gemesnya!"
"Kamu yang kenapa? Aneh banget kamu hari ini, Rose," gerutu Jaehyun.
"Gak papa. Cuma mencoba buat jadi cewek agresif aja. Kayak Andin ke Mas Al loh, Jae," balas Rose seraya tercengir.
Siapa lagi itu Andin sama Mas Al, astaga.
Sepertinya hari ini Rose telah berhasil membuat kepala Jaehyun pening dengan segala tingkah dan ucapannya yang agresif menurut Rose sendiri.
Rose cekikikkan, "Biasa aja dong mukanya. Aku cuma bercanda tahu, Jae. Tapi soal nikahnya serius, ya. Kamu jangan lupa lamar aku nanti."
"Harusnya aku yang ngebet nikah, bukan kamu," Jaehyun ikutan tertawa.
"Ya ... aku, 'kan, takut di-PHP sama kamu. Lagian kalau dipikir-pikir, kita kalau mau nikah besok juga bisa. Gak ada halangan apapun," cerocos Rose. "Keluarga kita udah saling kenal, aku yakin pasti pada setuju. Kamu udah mapan, aku juga kerja, soal uang kita oke. Pacaran juga udah lama. Nunggu apalagi kamu?"
Jaehyun tersenyum, "Sabar dong, Sayang ... as we know, pernikahan itu hal sakral dan spesial, 'kan. Baik aku atau kamu pasti mau yang terbaik."
"Tapi pasti mau nikahin aku?" Rose bertanya lagi, memastikan.
"Kenapa sih?" Jaehyun terkekeh heran, "Kamu tungguin ajalah. Harusnya jadi surprise kalau aku mau lamar, ini malah kamu nanya-nanya."
"Biar aku siap lahir batin tahu! Terus kalau nyatanya kamu gak mau, 'kan, aku bisa cari—”
"Cari apa?" selak Jaehyun.
Rose menyeringai jahil, "Cari pacar lagi, kayak lagunya ST12. Eh, cari calon suami lebih tepatnya. Terus kita putus, deh."
"Roseanne Park ... watch your words and please, don't mess with me," bisik Jaehyun.
Oh no! Jika Jaehyun memanggil Rose dengan nama lengkap, sudah jelas pria itu sangat serius dan tidak terbantahkan.
Dengan begitu, Rose hanya bisa tercengir seraya meminta ampun melalui tatapan matanya. Tapi sepertinya Jaehyun belum mau menyudahinya. Detik berikutnya, hal yang lumrah terjadi.
Apalagi selain ciuman. Tidak berlangsung lama, karena suara klakson dari mobil di belakang yang mengantre untuk lewat bergema.
🍑🍑🍑
Selama perjalanan pulang setelah mengantar Rose, Jaehyun termenung memikirkan perkataan Rose mengenai pernikahan tadi.
Jujur saja, Jaehyun memang akan menjadikan Rose sebagai yang terkahir dalam kisah cintanya. Tapi ia pikir, wanita karir seperti Rose tidak akan mau menikah cepat. Ternyata ia salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Dimples | Jaerose
Fanfic-97 line's Trilogy Series- Dimples - Jaehyun & Rose ❝Kamu harus sering senyum, ya. Aku suka dimple kamu soalnya.❞ Roseanne Park begitu mencintai kekasihnya-Jung Jaehyun, apalagi saat pria itu tersenyum, dan kedua lesung pipinya muncul.