"Distrik ini sudah di tangan, kami telah menguasai kepalanya. Kita bisa menyeludupkan apa saja tanpa perlu dicurigai, dan tentunya pemerintahan tak akan mencium pergerakan di sana."
"Kau yakin kepala dewan itu bisa dipercaya?"
"Aku sudah mengambil kendali fatal untuk hidupnya. Jangankan untuk berkhianat, sekedar membangkang saja, pria itu sudah harus siap kehilangan segalanya."
Senyuman tampak puas mekar di bibir tipisnya. "Bagus. Arahkan sebagian barang ke sana sebelum diekspor."
"Tentu, Taehyung."
Dunia kelam yang melibatkan penipuan skala besar, pembunuhan, dan keresahan orang banyak adalah bagian dari udara yang ia hirup. Sejak usianya menginjak belasan tahun, Taehyung sudah diperkenalkan dengan dunia kotor ini oleh pamannya. Ia seorang yatim piatu yang mulai diasuh oleh sang paman ketika kedua orang tuanya tiada.
Taehyung dibesarkan oleh keluarga yang begitu taat dan lurus. Ayahnya seorang jaksa yang terkenal anti suap yang sangat menjunjung tinggi kebenaran. Lalu ibunya seorang tenaga pendidik yang mengajar di salah satu perguruan tinggi.
Kehidupan keluarga Taehyung awalnya tentram bahkan terjamin. Namun semua menghitam, sejak ayahnya menerima kasus besar yang melibatkan korupsi besar yang dilakukan seorang anak petinggi negara.
Kasus berhasil dimenangkan, dan keadilan ditegakkan dengan semestinya di mata khalayak ramai. Tapi kontan, sejak itu keluarga mereka selalu menjadi bulan-bulanan pihak yang tak diketahui, nan memiliki satu niat; pembunuhan.
Masih begitu belia kala itu, saat Taehyung harus menyaksikan bagaimana kedua orang tuanya meregang nyawa dengan sadis yang disebabkan oleh pengecut yang berlindung di balik gelar besarnya.
Saat itu Taehyung masih terlalu lemah dan bukan siapa-siapa. Apalah daya ketika kesaksiannya mampu dipatahkan di depan hukum. Semua orang seakan menutup mata dengan rangkaian pembunuhan berencana yang diterima keluarganya, dan dengan tiga kali ketukan palu kasus tersebut selesai tanpa adanya keadilan bagi ayah dan ibunya.
Jika orang-orang yang dipercaya tersebut tak bisa menjalankan tugas untuk menaruh keadilan di tempatnya, maka Taehyung yang akan mencari keadilan itu dengan caranya sendiri. Jika menjadi orang benar tak akan dianggap apa-apa, maka bukan salahnya menjadi orang yang menyimpang demi keadilan. Semua orang yang berlindung di balik nama besar mereka hanyalah pengecut ulung, dan Taehyung ada untuk menyikap ketidakbergunaan mereka.
Tok... Tok... Tok...
Perhatian kedua pria yang duduk saling berhadapan tersebut terarah ke arah pintu yang diketuk.
"Perbaiki tampangmu." tegur Taehyung pada rekannya sebelum melangkah maju ke arah pintu. Ia tahu siapa yang ada di sana, dan tentu saja ia tak ingin memperlihatkan kesuraman apapun terhadap cintanya.
Pintu dibuka, dan tepat sekali wajah cantik yang Taehyung bayangi adalah hasilnya. Dengan tampang anggun dan senyum yang tak luntur, wanita cantik tersebut menyodongkan nampan yang di pegang. Di sana terdapat sebuah teko dan beberapa toples camilan.
"Apa aku menganggu? Kalian sudah masuk ke sini sejak pagi, dan sekarang sudah lewat siang, tapi belum juga dihidangkan apapun."
Senyuman amat indah ia paparkan. Dengan telaten, Taehyung membuka pintu lebih lebar, memberi akses untuk istrinya berjalan. "Tentu tidak, Sayang. Terima kasih, kau bisa masuk."
Sepatu berhak miliknya melangkah ke dalam, setelah diberi izin. Jisoo menyapa rekan kerja suaminya yang sudah menunggu di tengah ruangan dengan senyuman rupawannya. Pemuda bernama Park Jimin itu kemudian membalasnya dengan raut serupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side of My Husband (√)
Romance[M] Mafia dikenal sebagai manusia yang bergerak di bidang kriminal, berhati beku, minim rasa kemanusiaan, tanpa belas kasih, haus pertumpahan darah, dan tentu saja sangat kejam. Taehyung menyandang segalanya, namun ia memiliki satu kelemahan; Istrin...