05

21 16 0
                                    

👇

UKS POV

Setelah lama, akhirnya Zarnil tersadar dari pingsannya.

"Aku di mana?"ujarnya sembari bangun."Auuuu."Ia memegang kepalanya sembari tangan lainnya menggenggam ujung bantal.Ia menggenggam bantal itu dengan erat begitu juga dengan kepalanya.

Dirga yang kebetulan ada di situ segera menghampiri Zarnil.Ia bangkit dari tempat duduknya."Lo nggak papa Nil?"

"Kepala aku sakit banget Dir."

Dirga begitu panik, ia tidak tahu harus berbuat apa.Ia bukan dokter yang tau segala obat."Aduh, gimana ini?gue nggak tau harus berbuat apa lagi.Gue kan bukan dokter."Batinnya.Ia segera mengambil minyak angin yang ada di atas meja dan mengoleskan minyak itu di kepala Zarnil.Sesekali ia memijat kepala itu dengan lembut.

Zarnil memandang wajah Dirga."Ya Allah, kenapa dengan perasaan ku?ada apa dengan hati ini.Rasanya begitu beda saat bersentuhan dengan Dirga.Hangat, beda dengan yang lain."Batinnya.

"Masih sakit?"ujarnya sembari menatap mata Zarnil.

"Masih.
Cuma agak mendingan."

"Makannya, Lo jangan bangun dulu.
Rebahan aja ngapa, bawel banget jadi cewek."Dirga mencubit pipi Zarnil.

"Dirga, sakit tau."ujarnya sembari memegang pipinya.

"Habis pipi lu kek bakpao, empuk tembem lagi."Godanya.

Keduanya tersenyum.
Tak lama, Sinta dan Bayu datang.

"Udah sadar Lo?"

"Udah."

"Alhamdulillah."

"Eh Nil, gue duluan ya.
Gue mau jalan sama suci sore ini.
Lo nggak papa kan pulang sendiri?"

"Santai aja, gue udah terbiasa pulang sendiri."

"Apaan sih, kan ada Dirga.Dirga kan orangnya baik dan tidak sombong, iya kan?"ujar Bayu sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Apaan sih, lebai."ujarnya sembari menjitak kepala Bayu."Iya Nil, lo tenang aja gue bakal anterin Lo sampai rumah dengan aman dan selamat."

"Yang benar Dir?"

"Iya lah, sejak kapan Dirga berbohong."

"Halah sa'aeh lu kertas nasi."

"Kertas nasi bapak lu, ganteng gini di bilang kertas nasi.Lu aja kali kaleng sarden."

"Udah-udah kok malah berantem sih, ya iyalah kalian ganteng orang kalian cowok.
Udah sana anterin Anil pulang."

"Ok buk bos, apa sih yang nggak buat buk bos yang manis ini."ujar Dirga.

"Apaan sih, udah sana anterin."ujar Bayu sembari mendorong tubuh Dirga.

"Iya-iya, nafsu banget sih pengen berduaan."Ledek Dirga.

"Lo yang apa-apaan, udah sana."

"Iya bapak negara yang cerewet."ujar Dirga.

Lalu keduanya pun bergegas pergi dari uks.

"Kita gimana?"Bayu mengangkat kedua alisnya.

"Gimana apa nya?"

"Ya elah, jadi cewek kok nggak peka banget."batinnya."Lo nggak pengen pulang gitu?"

"Ya pengen lah."

"Ya udah ayuk."

"Kemana?"

"Ke mol."

"Loh, kok ke mol?"

"Ya Allah cantik, maksudnya aku pengen anterin kamu pulang.
Ah, gitu aja ribet."

"Ngomong dong."

"Yaudah ayuk."Bayu menarik tangan Sinta.

Suci cs pov

"Pusing pusing pusing."ujar suci sembari memukul kepalanya.

"Lo kenapa sih.Ada masalah?"ujar Sela.

"Iya, dari tadi udah kaya setrika.
Jalan sana, jalan sini."balas Aysi.

"Gue pusing guys, gue kurang apa sih di mata Angga.Gue cantik kan?"

Keduanya saling berpandangan lalu tertawa.

"Kok Lo berdua ketawa?"

"Ya habis Lo lucu sih."balas keduanya.

"Lucu gimana nya Jubaedah?"

"Ya lucu aja. daripada Lo nanya sama kita, mending Lo ngaca."ujar Aysi.

"Iya betul ci, ngaca.Kalo nggak punya, nih gue ada."balas sela.

"Apaan sih, orang serius di ajak bercanda."

Suci mengambil kaca itu."Gue cantik kok, udah glowing mulus lagi.
Wajah gue ngga lecet-lecet Kaya orang-orang."

"Ya jelas dong, skinker Lo aja harganya jajan si Zarnil selama dua tahun."ujar Aysi.

"Lo cantik kok ci.
Kek nya ada yang salah sama si Angga itu, atau jangan-jangan matanya katarak?"ujar Sela.

"What?
Ngomong Jangan ngadi-ngadi.
Masa ganteng-ganteng gitu di bilang katarak."ujar Suci."Eh ngomong-ngomong si Sinta kemana ya?apa jangan-jangan tu anak ingkar janji?awas aja kalo iya."

"Udah tunggu aja, Sinta nggak mungkin gitu.Kita kan udah lama kenal nya."

"Iya, benar tuh apa yang sela bilang.
Siapa tau di jalan macet.Ya kan?"

"Bisa jadi."

Angga cs pov.

"Pokoknya gimana pun caranya, gue harus dapetin Sinta."

"Emang Sinta mau sama Lo?"ujar Rendy.

"Lo ngomong apa sih Udin, ntar kalo si Angga ngamuk gimana?"bisik Yudha.

"Ya maaf, gue kan niatnya pengen jujur."balas Rendy.

"Ya nggak gitu juga kali."balas Yudha.

"Ya maaf."

"Lo ngomong apa barusan?"

"Ngga kok Ngga, jelas lah dia suka sama Lo.Secara Lo kan anak paling keren, ganteng, dan the best di sekolah ini."ujar Rendy.

"Nah bener tuh."balas Yudha.

"Kayaknya si Bayu itu pakai pelet.Buktinya Sinta mau aja deket-deket sama dia sedangkan sama gue marah-marah mulu."

"Wah, bisa jadi itu bro."balas keduanya.

"HM..gue harus deketin Sinta terus nih, jangan sampai si Bayu ada peluang buat deketin Sinta."

"Gue ada cara."ujar Rendy.

"Apaan?"ujar keduanya.

"Gimana kalo Lo deketin suci.Secara suci kan temen dekat nya Sinta.Otomatis lu tau semua dong tentang dia, tempat yang dia suka, makanan yang dia suka, film yang dia suka, apapun yang dia suka."

"Nah, gue setuju.
Gue liat-liat si suci suka sama Lo."

"Benar juga sih.Ntar dia baper beneran gimana?"ujar Angga.

"Sepandai-pandai Lo lah."

"Ok, gue coba cara Lo.
Kalo berhasil, gue bakal traktir kalian berdua sepuasnya di mol."

"Beneran?"

"Ya."

"Aasikkk."

_Blue Lantern Of Love |On Going✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang