part 2

89 4 0
                                    

PS: gxg (seulrene)
kalau salah lapak keluar aja, gausah ngehujat.

PS: gxg (seulrene)kalau salah lapak keluar aja, gausah ngehujat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----
cessa pov

setelah kemarin aku menyiram essa, reaksi dia masih sama. bukannya marah, tapi dia malah tetap tersenyum. bahkan dia selalu tersenyum simpul jika aku mengganggunya. jika dibandingkan degan tubuhku yang tergolong mungil, sedangkan dia tinggi dan aku yakin dia pasti bisa melawanku,  tapi entah kenapa reaksi dia selalu seperti itu.

sebenarnya, aku bukan pembully kok! hanya saja, aku sedikit tertarik kepada essa. Iya, tertarik ingin menjadikannya teman! Bukan untuk menjadikannya kekasihku, enak saja. aku masih straight tau!

cowntessa auxerre, nama dia cukup misterius, dan ternyata orangnya lebih misterius. essa dan cessa, nama kami cukup mirip bukan?, tapi kepribadian kami sangat amat jauh berbeda. essa jarang sekali komunikasi dengan  siswa dan siswi sekolah ini, sedangkan aku justru memiliki sangat banyak teman. meskipun seorang cowntessa selalu diam, tapi dia cukup famous. ntahlah, mungkin karena dia cantik tapi dia memiliki kharisma. bahkan terkadang ada beberapa pria yang terang-terangan menyukainya, terapi berakhir mereka mendapatkan penolakan.

aku merasa, sepertinya ia hanya bisa berinteraksi dengan reyna. bahkan terkadang aku berfikir, 'apakah essa seorang lesbian?' karena jika kulihat dari semua kegiatannya dan perlakuannya saat bersama reyna itu manis, bahkan sangat manis. melebihi perlakuan gege terhadapku. dan disaat bersama reyna pula essa bisa menampakkan senyumnya yang menawan itu, dimana matanya yang kecil lucu itu semakin tidak terlihat ahaha.

seperti sekarang ini, essa yang baru selesai mengganti bajunya pun berdiri didepan toilet bersama reyna. ah, sepertinya reyna sedang memarahi essa karena aku melihat reyna berkacak pinggang. ku perhatikan interaksi mereka berdua dari sisi lapangan, dan yeah essa tersenyum! bahkan dia mengusap rambut reyna.

ah ngomong-ngomong. sekarang jam istirahat, aku jelaf dan nette memang suka duduk dipinggir lapangan, sekedar untuk mencari udara segar dan memperhatikan keadaan sekitar.

"ce,." kualihkan pandanganku dari essa dan reyna.

ternyata jelaf yang memanggilku.  sedikit perkenalan, jelaf dan nette adalah teman dekatku. jelaf dengan sifatnya yang kepo, sedangkan nette dengan sifatnya yang lemot dan wajahnya yang polos. "ya? Kenapa." aku menatapnya bingung.

lalu dia tersenyum jahil "ah aku hanya penasaran, mengapa kau selalu mengganggu essa.?" sudah kubilang kalau dia kepo bukan?

aku menatapnya jengah "ntahlah, tidak ada alasan pasti."

ia mendekatkan diri kepadaku lalu mencubit pipiku."oh ayolah cessa! apa kau tidak takut jika suatu hari dia melawan huh? lihatlah, tidak tau mengapa jika aku bertemu dengannya aku merasakan sesuatu yang membuatku enggan mengusiknya." perkataan dia memang benar, tetapi aku tidak peduli sebelum aku berhasil berteman dengan essa seperti reyna. Ah kau tahu? Jelaf masih mencubitku, ini sakit. sungguh

"cessa,. bukannya itu gege?" ku lepaskan tangan jelaf yang mencubit pipiku lalu menatap apa yang nette maksud.

tunggu? apa itu, gege memberi essa coklat? hey! Ini sakit. bahkan lebih sakit daripada cubitan jelaf tadi. dan,. essa tidak menerimanya, justru malah reyna yang menerimanya lalu menarik essa pergi menjauhi gege.

jelaf merangkulku kemudian mengusap rambutku "sudah kubilang bahwa gege tidak baik untukmu ce. sudahlah,. akhiri saja hubunganmu dengannya. banyak sekali namja yang tertarik denganmu cessa." akhiri? ah jelaf! kau tidak tahu berapa banyak momen yang telah kita lalui. ah,. moodku benar-benar buruk.

-----

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

limerence [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang