17

2.6K 449 139
                                    

Chapter 17 : Pembatalan perjodohan

-o0o-

Doyoung langsung bergegas menuju rumah Binta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung langsung bergegas menuju rumah Binta. Karena katanya Heeseung udah kerumah Binta sama orang tuanya.

Berarti beneran mau di jodohin, kan?

Doyoung melihat rumah Binta yang memang sedikit ramai, di dalamnya ada lumayan banyak orang di sana.

Gak enak banget kan kalau tiba-tiba Doyoung masuk terus bikin huru-hara di dalem sana.

Jadi Doyoung milih buat nungguin depan pagar sambil dengerin keputusan orang di dalem, pokoknya Doyoung gak boleh gegabah!

Binta yang kini berhadapan dengan orang tua Heeseung dan Umi-Abinya cuma bisa menggigit bibir bawahnya karena bingung.

Tangan lembut Umi mengusap lembut pucuk kepala Binta.

"Kalau Binta emang gak bisa nerima Heeseung juga gak papa, Umi-Abi gak bakalan marah kok. Tujuan Abi jodohin Binta sama Heeseung kan bukan buat nyiksa Binta," bisik Umi.

Binta melirik kearah Umi yang menatapnya hangat.

Binta tau Umi paham dengan perasaannya sekarang, Binta takut menolak Heeseung karena Abinya yang sangat menyukai Heeseung.

Tapi setelah Uminya berkata demikian, Binta jadi yakin akan keputusannya untuk menolak Heeseung.

'Abi gak akan kecewa kan demi kebahagian aku?' batin Binta.

"Jadi gimana, Binta?" tanya Pak Rusdi, Ayah Heeseung.

Heeseung yang duduk samping Pak Rusdi cuma garuk kepalanya yang gak gatel itu karena bingung.

Sebenernya Heeseung udah bilang di rumah kalau dia tuh gak mau di jodohin sama Binta karena udah punya seseorang yang mau dia ajak Ta'aruf.

Flashback on

Heeseung menatap Pak Rusdi dengan tatapan jengah.

"Kamu itu udah Abi jodohin sama Binta, Seung. Jangan bikin malu keluarga!" tegas Pak Rusdi.

"Bi, justru Heeseung bakalan lebih bikin malu keluarga kalau Heeseung nikahin Binta yang bahkan gak cinta sama Heeseung, Binta juga kan udah punya pasangan sendiri." Jelas Heeseung.

"Tapi Holic maunya gini, kamu bisa apa?" tanya Pak Rusdi.

"Yaelah, nyusahin aja nih si Holic!" ucap Heeseung, frustasi.

"Nah kan, emang. Nyusahin diri sendiri, cast, readers, ya.. intinya mah gitu." Balas Pak Rusdi.

"Ini aja dia gak jelas gini, pasti lagi bingung mau nulis apa," pikir Heeseung.

"Ya kan mau lebaran, mepet banget. Ini Juga bikinnya pas lagi bungkus ketupat!" balas Holic, di tengah perdebatan itu.

"Lah anjir, Lic lo bukannya di kurung?" tanya Heeseung.

Ramadhan gift, Treasure [gs] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang