RB . 8

489 112 42
                                    

Hari demi hari berlalu hingga tanpa terasa, waktu hanya tinggal dua minggu mendekati menuju pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu hingga tanpa terasa, waktu hanya tinggal dua minggu mendekati menuju pernikahan. Sebelumnya kedua keluarga memang sudah bekerja sama menyiapkan segala resepsi bahkan Mark maupun Yerina hanya memberi sedikit saran. Sisanya, mereka yang urus.

Sebenarnya selama beberapa hari itu Mark sering datang ke rumah. Tujuan aslinya tentu untuk menemui Haerlan. Bahkan beberapa kali pernah juga menginap ketika ia bermain sampai malam. Kata Bunda sih, ia bermain game dengan Haerlan sampai lupa waktu. Padahal, Yerina tahu bukan hanya itu yang mereka lakukan.

Membayangkan apa yang kira-kira dua orang itu lalukan membuat Yerina geli sendiri.

Dan sekarang, ia kembali harus bertemu dengan Mark untuk fitting baju pernikahan di butiknya. Sebenarnya Yerina kelewat malas jika harus bertemu Mark. Namun semua demi keluarga mereka dan kebaikan Haerlan, Yerina rela melakukan perjodohan ini.

Yerina sedang menjajali lima gaun pengantin khususnya yang sudah digarap oleh designer hebat kenalannya, dan dua jam sudah Mark mencoba sabar menunggu seorang Yerina Mareta Hartono dengan keribetannya. Lebih baik ia menghabiskan waktunya bersama Haerlan sang kekasih ketimbang harus Yerina sampai kadaluarsa begini.

Berbeda dengan Yerina, pernikahan adalah sebuah acara penting yang terjadi dalam hidup. Setidaknya, beberapa orang menganggap ini adalah acara sakral sekali seumur hidup. Dan sebagai calon ratu sehari, tentunya ia harus tampil sempurna sekalipun Yerina tak menginginkan pernikahan ini terjadi.

Tak lama, Yerina kembali keluar dari bilik memperlihatkan dirinya memakai gaun yang terakhir. Gaun membalut tubuhnya dengan model off shoulder yang memperlihatkan tulang selangka dan belahan di dadanya. Gaun menjuntai kebelakang satu meter menjadikannya terlihat seperti ratu kerajaan, sangat cantik dan anggun untuk menyimpulkan Yerina saat ini meskipun hanya make-up tipis yang menghiasi wajah cantiknya.

Mark hampir terperangah menatapnya. Oke, ia akui calon istrinya memang cantik. Namun, ia tak pernah menduga seorang Yerina akan terlihat unreal dengan gaun yang dikenakannya. Tebersit pikiran jika Yerina ini sebenarnya putri yang keluar dari negeri dongeng muncul di pikiran Mark. Namun seketika, ia sadar diri dan kembali pada dunia aslinya.

Tidak, Mark! Jangan sampai terpesona pada Yeri! Dia itu kakak dari kekasihmu, ingat?

"Yang ini cocok gak sih, Mark?"

"Huh?" Mark melongo ditanyai begitu. Ia bingung harua menjawab apa karena saking cantik dan cocoknya Yerina dengan gaun itu ... Mark kehilangan kata-katanya.

Jadi, ia hanya mengangguk dengan mulut terbuka namun masih menatap Yerina yang kini memunggunginya tengah bercermin. Namun, Mark tidak bisa melepaskan sedikitpun pandangannya dari Yeri.

Ini masih mencoba, tapi entah kenapa Yerina dimatanya sudah cukup sempurna.

"Mbak aku cantik ya, Mark?"

 Replacement BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang