4. The Lion King

8 6 1
                                    

»»——⍟——««

Setelah sesampainya dimeja makan.
Ia bisa melihat kalau bunda nya sedang menyiapkan makanan. Segera ia membantu menatanya.

"Ayah ga pulang ya bun? " Ujar Dira saat mengingat Ayahnya Tuan Bramasta Adijaya belum terlihat.

"Pulang kok, tapi gabisa ikut makan malam, soalnya masi dijalan sekarang, mungkin bentar lagi nyampe. " Jawabnya yang dibalas anggukan. "Ayo makan sayang" Lanjutnya.

"Aska mau makan apa sayang? " Tanya bunda Mira.

Aska menoleh "Aska mau Ayam Kecap sama sayur bun, kata kak ira kalo kita makan sayur nanti cepet gede" Ujarnya sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Pinternya adek nya siapa si hmm? "

"Adek kak ira lah" Ucapnya semangat.
Setelah itu tertawa bersama.
Bunda nya hanya geleng geleng melihat itu.

Setelah makan malam selesai, tidak lama ada suara mobil berhenti didepan rumah, lalu lelaki paruh baya mmemasuki rumah yang disambut pekikan senang dari Aska.

Aska yang melihat ayahnya pulang langsung memekik senang "yeayyyy ayah pulang" Sambut aska. "Ayah tadi adek makan sayur loh" Adunya.

Sang ayah yang gemas langsung mencium pipi putra kecilnya itu "masa sih? Berarti udah besar nih"

"Iya ayah aska sudah besar, aska sudah hebat karna tadi aska bantu bunda beresin alat makan" Celoteh nya sambil tersenyum bangga. Ayahnya pun hanya tersenyum geli melihatnya.

"Anak siapa si? Kok ganteng banget kayak ayah" Pedenya.

Bunda Mira dan Dira hanya cengo melihat kenarsisan ayah nya itu.

"Sudah sudah biar ayah mandi dan istirahat dulu oke" Lerai sang bunda.

Saat mendengar suara sang istri tuan adijaya langsung menghampiri istri nya dan  langsung mencium kening nya, lanjut mencium pipi putrinya.

Setelah itu ia langsung pergi membersihkan diri, lalu berkumpul di ruang keluarga.

"Tadi pulang sama siapa hm" Ucap sang ayah sambil mengelus rambut halus nadira.

Nadira menoleh "Ira pulang sama Nio ayah, tadinya mau naik taksi atau bus tapi gaada yang lewat untung aja Nio samperin ira, kalo ngga gatau deh ira pulang sama siapa tadi" Ujarnya sambil mengencurutkan bibirnya.

Sang ayah yang gemas langsung mencubit pipi putri nya yang gembul itu "maaf ya, ayah ada meeting mendadak tadi, terus ira ditelpon ga diangkat angkat, jadi ayah cuma ngirim pesan" Ucapnya menyesal.

"Gapapa yah, lagian ira udah pulang sekarang " Ujarnya meyakinkan sambil tersenyum. "Yaudah ira mau kekamar ya, mau cek ada tugas engga, Selamat malam yah, bun" Ujarnya sambil mengecup pipi orang tuanya, Yang dibalas senyuman orang tuanya.

Lalu beralih ke pangkuan bundanya "have a nice dream Adek"ucapnya sambil mencium pipi adeknya itu

Setelah ia pergi kekamar dan mengecek tugasnya, yang ternyata sudah selesa ia kerjakan. Ia mengmbil gitar kesayangannya. Hadiah ulangtahunnya yang ke 7 tahun dari ayahnya, yang selalu ia rawat, setiap tahunnya ia service agar tetap enak dipakai.

Ia berjalan keluar menuju balkon kamarnya, duduk dibangku sambil memetik sinar gitar nya. Menyanyikan lagu.

Halu
Lagu Feby Putri

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus ku lihat walau

Ku berandai kau disini mengobati rindu ruai
Dalam sunyi ku sendiri meratapi
Perasaan yang tak jua di dengar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sosial Science CllasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang