1 Ramadhan 1442H / 13 April 2021
"Mass,ayo bangun!" Andin berusaha membangunkan suaminya, Aldebaran Alfahri yang masih terlelap disamping tubuhnya
Aldebaran masih memejamkan mata sambil sedikit mendengkur
Sementara Andin malah menatap dalam wajah pria didepannya dengan seksama
Ia merasa iba,karena memang semalam Aldebaran pulang cukup larut,ada meeting penting,katanya
Tapi ia tak bisa membiarkannya begitu saja karena waktu terus bergulir dan ada batas waktu imsak
"Sayang,bangun yuk! Kita sahur di hari pertama puasa" ucap Andin berbisik ke telinga Aldebaran sambil mengusap kecil pipi suaminya yang ditumbuhi bulu halus
"Enghh...Apa Ndin?" Aldebaran mengucek kedua matanya lalu melihat ke arah Andin
"Kita sahur mas,kan ini hari pertama puasa" ujar Andin sambil tersenyum lebar
"Oh iya,saya cuci muka dulu ya" Aldebaran pun bergegas turun dari ranjang lalu menuju ke kamar mandi
Sementara Andin masih duduk sambil menyandar di kepala ranjang seraya mengusap perutnya yang memang masih terlihat rata. Ya,Andin memang sedang mengandung. Usia kandungan nya sudah 10 Minggu. Anak kedua mereka yang sangat disayangi,karena anak pertama sudah berusia 5 tahun dan dirasa memang sudah cukup mempunyai adik.
Alhamdulillah Allah pun mempercayakan mereka untuk memiliki keturunan,menambah kebahagiaan mereka.
"Yuk Ndin.Perut kamu kenapa? Sakit?" Celoteh aldebaran setelah keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Andin yang sedang mengusap-usap perutnya
"Gapapa mas,aku gemes aja sama dede" jawab Andin seadanya
Aldebaran tersenyum kecil sambil mengusap pipi Andin
"Hayuk ah kita ke meja makan mas"
Aldebaran mengangguk lalu mereka pun bergegas keluar kamar
"Mama papaa....aku mau ikutan puasa ya"
"Iya sayanggg"
Tiba di meja makan ternyata sudah ramai
Ada reyna,putri angkat mereka yang diadopsi setahun lalu bahkan sebelum Aldebaran dan Andin menikah. Kebetulan mamanya Aldebaran yang bernama Rosa merasa kesepian karena hanya punya anak tunggal yang sangat workaholic sedangkan suaminya sudah hampir 6 tahun yang lalu meninggal duniaMama Rosa juga sudah duduk disamping Reyna. Wanita berusia lebih dari setengah abad itu memang terlihat masih muda,beliau pekerja keras dan setia.
Rosa Medina Alfahri mempunyai bisnis skincare dan gerai perawatan tubuh yang masih aktif dikelolanya dari rumah,sambil mengasuh reyna ia memantau bisnisnya yang sudah mempunyai banyak cabang di seluruh Nusantara.
"Ki,tolong ambil ayam nya ya" ucap mama Rosa pada Kiki,asisten rumah tangga di pondok pelita yang sudah bekerja pada keluarga Alfahri 4 tahun lamanya
"T-tapi anu Bu,maaf takut Mbak Andin mual mual cium bau ayam nya" gugup Kiki sambil menatap sendu Mama Rosa
"Oiya,sorry ya Ki,saya kelupaan. Ndin,kamu masih gatahan cium bau ayam?" Mama Rosa menatap Andin yang duduk di kursi tepat di depannya
"Iya ma" jawab Andin dengan nada yang merasa tak enak,takut tidak menghargai masakan kiki
"Gapapa kok Mbak Andin,ayamnya biar Kiki, Mbak Mirna sama Uya aja yang makan buat sahur" jawab Kiki sambil tersenyum
lalu Kiki,Mirna dan Uya bergegas ke meja makan lain untuk makan sahur bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Bersamamu (Short Story)
Short StoryPertama kalinya aku bisa menjalankan rukun Islam yang ke 4 bersamamu,Imamku. Kelak kita sehidup sesyurga ya sayang! -Andini Kharisma Alfahri Ibadah saya lebih sempurna dan bermakna semenjak menikah dengan kamu 6 bulan yang lalu. Apalagi kehadiran bu...