1. Keinginan Mei

824 90 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Papa, boleh aku minta sesuatu?"

"Sesuatu apa?"

"Aku mau punya mama, bolehkah?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mama, mama dan mama

Entah dari mana anak bernama Mei ini tau kata mama, setelah mengetahui nya dia bahkan terus berbicara seperti itu pada papanya.

Kemana mamaku, aku punya mama kan, kenapa dia tidak mau bertemu denganku,

Dan banyak lagi pertanyaan2 yg sangat ingin Komori hindari saat ini. Bukan tidak mau menjawabnya, tapi dua berfikir ini bukan saat yg tepat. Mei masih kecil, dia masih tidak mengerti apa2. Dan juga tidak ada yg bisa menjamin anak ini bisa menerima kenyataan tentang mamanya itu.

Mamanya yg seharusnya ada di sampingnya sekarang, malah entah ada di mana. Komori bahkan tidak tau mamanya Mei masih hidup atau tidak.

"Papa kemana mamaku?" Tanya Mei sekali lagi

Sungguh, komori sudah lelah dengan pertanyaan Mei itu.

Dia benci, sangat benci itu. Untuk apa dia memberitahu siapa mamanya Mei, bagaimana rupanya, untuk apa, memangnya dia mau kembali dan mengurus Mei. Tidak ada yg bisa menjamin itu kan

"Mei, papa sudah bilang kamu tidak punya mama" jawab komori

"Kenapa begitu? Teman2 ku saja semuanya punya mama, kenapa aku enggak?" Tanya Mei lagi

Ahhh..... sudahlah.....tolong jangan tanyakan itu lagi,

"Kemana mamaku pergi? Kenapa dia tidak mau bertemu dengan kita, papa jawab aku kenapa, papa~!! Pa-"

"Diam!" Sela komori dengan nada membentak

Yg di bentak sudah tentu sangat kaget dengan reaksi papanya itu. Soalnya jarang2 papanya itu marah seperti ini. Dan seperti nya kali ini dia benar2 marah,

"Kau tau papa pusing memikirkan itu dari tadi! Sudah berapa kali papa bilang kau tidak punya mama! Mamamu tidak ada!" Bentak komori lagi

"....."

"Dengar ti-"

Ucapan komori terhenti ketika melihat anak kecil di hadapannya ini sedang mati2 an menahan untuk tidak menangis. Matanya sudah berkaca2 dia tampak ketakutan tapi tidak berani menyampaikan nya.

"Mei- papa tidak-.......gomen...." Sambung komori

"......"

Air mata Mei tidak sengaja jatuh, dan tepat saat itu pula dia langsung mengelapnya cepat. Masih sambil menunduk ketakutan dengan papanya itu

"Mei......papa benar2 minta maaf, kamu jangan nangis......." Ucap komori lagi

Komori jadi merasa bersalah karna membentak Mei tadi. Tidak ada yg salah dengan pertanyaan Mei itu, itu hanya pertanyaan biasa yg masalah nya komori tidak mau membahas itu sekarang. Belum waktunya, dia masih kecil

"Mei," ucap komori lagi

Dia berlutut di hadapan Mei sambil menengok ke arah wajah Mei yg tertutup rambut itu

"......"

"Mei, kamu marah sama papa?" Tanya komori

"....."

"Yah....beneran marah nih.....yakin? Papa nangis nih, hiks, Mei marah sama papa, hiks, Mei-"

"Papa!" Sela Mei

Komori terkekeh pelan. Dia mengelus rambut Mei pelan

"Kamu gk marah sama papa kan?" Tanya komori lagi

"......" Mei terdiam sebentar lalu menggeleng pelan

"Enggak" ucap nya

"Hontou?"

Mei mengangguk cepat

"Aku gk marah sama papa kok" ucapnya lagi

"Wah beneran!! Arigatou!!!" Komori memeluk Mei erat, dia jadi terlihat seperti boneka yg sedang di peluk oleh komori karena saking kecilnya,

"Papa lepasin~" rengek Mei

Komori melepaskan pelukannya lalu mengacung kan jari kelingking ke arah Mei

Mei mengangkat kedua alisnya bingung

"Janji dulu kamu gk bakal marah sama papa" ucap komori

"Hah? Buat apa?" Tanya Mei lagi

"Ya janji dulu, kalo kamu gk mau janji papa yg marah nanti"

"Iya2" Mei meraih jari kelingking komori

"Janji" ucapnya

"Nah gitu dong"

"Iya2 papa~"

Komori terkekeh pelan, gemas dengan kelakuan putrinya itu

Dan juga di balik semua itu di lubuk hatinya komori juga ingin memberikan mama pada Mei, dia ingin Mei juga memiliki mama seperti teman2 nya yg lain.

Papa akan memenuhi semua permintaan mu, beri papa waktu......' batin komori









TBC



Nanti ver Kurtet insya Allah pas sahur ya,

Vote nya👈😌

Married [K. Motoya X Raeder]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang