Bagaimana luka-mu yang dahulu?

35 0 0
                                    

-Terkait masa lalumu, apa kamu sudah benar - benar meninggalkannya jauh di belakang? Atau kamu hanya sekedar berlari dari kenyataan yang sulit kamu lupakan?

***

Semenjak kepergian dirinya, aku tahu bahwa kamu belum benar-benar ikhlas sepenuhnya. Seseorang, yang setiap harinya ada di dekatmu, perlahan menghilang tanpa menyisakan bayangan sedikitpun. Kamu terpuruk, kamu terluka, kamu mengais rasa iba. Apa ini yang akan menjadi santapanmu setiap harinya? Tentu saja tidak, bukan?

Seperti yang sudah aku katakan kepadamu sebelumnya. Jangan terburu - buru. Terkadang, melupakan dan meninggalkan tidak semudah yang dibicarakan. Jika kamu belum menyembuhkan lukamu itu, bagaimana aku bisa masuk dan memaksakan diri untuk ada di relung hatimu?

Jika kamu memilih untuk berjalan untuk melupakan, izinkan aku untuk menuntun kamu kepada kebahagiaan yang tak semu. Kita berjalan beriringan, kita lepas semua luka lama yang tertanam dalam hati kita berdua. Dan akupun yakin, kita akan berada di titik itu — titik di mana kita berdua pantas untuk menerima diri.

Dan ini pesanku jika kamu belum siap untuk melupakan. Tidak apa, aku mengerti bahwasanya melupakan tak semudah saat diucapkan. Kita berproses, bukan menetap di satu tempat. Yang harus kamu percayai, disaat kamu sudah sembuh dengan lukamu terdahulu, aku ada disini, menunggumu di depan gerbang kebahagiaan yang aku sendiri yakin tidak akan pernah padam.

Aku, Kamu dan MerekaWhere stories live. Discover now