"Go, Mashiho, Mashiho, Go!!!"
Itu teriakan super membahana dari pria berparas manis, Kim Junkyu. Duduk di tribun dengan pop-corn di tangan kanannya dan juga sebotol minuman bersoda di tangan kirinya. Ah, lihatlah mulutnya yang tidak bisa berhenti mengunyah itu, tidak heran jika banyak orang yang mengatakannya mirip dengan koala.
"Telan dulu makananmu itu, Junkyu-ya!"
Junkyu menatap tidak suka pria yang duduk di sebelahnya. Persetan, ia tidak peduli, pemuda Kim itu lebih memilih menaruh atensinya penuh ke arah pria tampan berbadan ramping yang sedang men-dribble bola basket menuju ring itu.
Mashiho. Pria itu adalah pacarnya, sang pujaan hati. Junkyu bersyukur bisa mendapatkan hati seorang siswa setampan dan juga sepopuler Mashiho, lebih tepatnya ia tersipu saat hati Mashiho sudi memilihnya sebagai tempat berlabuh. Meski banyak siswi perempuan yang mencibirnya karena iri, Junkyu abai saja.
"Lagipula kau sedang menonton pertandingan basket, bukannya menonton film di bioskop, kenapa membawa pop-corn?" cibir Jihoon, sahabatnya, yang duduk tepat di sebelahnya, menemani Junkyu menyaksikan aksi superior pacarnya di lapangan indoor sekolahnya ini.
"Kenapa kau tidak bisa diam, Park Jihoon?" Junkyu membalas dengan mengerlingkan matanya, jengah.
Jihoon menghela napasnya. "Kau lupa? Kamu yang sedari tadi berteriak tepat di sebelah telingaku, Junkyu-ya. Berisik sekali."
"Ya! Apa salahnya dengan menyemangati kekasih sendiri? Makanya, cepatlah cari pacar agar kau tak terus menggangguku seperti ini."
Jihoon menatap tak percaya sahabatnya itu. Tidak, ia sama sekali tidak sakit hati. Jihoon hanya tidak habis pikir. "YA! Bahkan kau yang menarikku ke sini."
Setelah itu Junkyu tertawa keras, disusul Jihoon yang turut terbahak menertawakan sahabatnya. Entahlah, hubungan persahabatan mereka memang absurd.
Mashiho berlari kecil menuju ke arahnya. Junkyu terlebih dahulu memberikan senyum manisnya sebelum menyodorkan sebotol air minum dan juga handuk kecil untuk kekasihnya.
"Good job, dear!"
Masiho meneguk air minumnya dengan menyampirkan handuk kecil itu di leher. Junkyu yang masih mematung di tempatnya itu pun berinisiatif untuk kembali mengambil handuknya dan mengelap peluh keringat yang mengucur di wajah dan juga badan bidang Mashiho.
"Apa kamu lama menungguku? Kau bisa pulang lebih dulu kalau kau mau, Hyung," kata Mashiho sembari kembali menutup botol minum berwarna biru terang itu, kembali menyodorkannya kepada Junkyu.
Junkyu tampak menggelengkan kepalanya ribut. "Kenapa kau berkata seperti itu? Aku suka melihatmu mencetak skor saat bermain basket seperti ini. Sampai kapan pun aku akan tetap menunggumu, Shiho-ya."
Gemas, Mashiho pun mengulas senyum, melihatkan deretan giginya. Setelah itu beralih mengusak surai lembut Junkyu yang sedang duduk di bawahnya. Ia tidak pernah menyesali keputusannya untuk memilih Junkyu sebagai pacarnya dari sekian banyaknya orang yang memperebutkan hatinya. Junkyu spesial.
"Kalau begitu mari pulang bersama. Tunggulah sebentar, hanya tersisa satu babak lagi," ujar Mashiho dengan memainkan pipi tembam Junkyu.
"Nee..."
Setelah itu Mashiho kembali berlari ke lapangan setelah mengecup pucuk kepala Junkyu sekilas, mengabaikan tatapan tak percaya murid yang lainnya. Persetan, sama seperti Junkyu, Mashiho tidak peduli akan hal itu. Ah, sebetulnya tak sedikit dari mereka yang berteriak kegirangan saat menyaksikan momen romantis duo sejoli itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bonita [Junkyu x All]
Fanfiction[JUNKYU HAREM] Sepenggal kisah tentang si Bonita, Kim Junkyu. __________________ Treasure's Boyslove Fan Fiction, a One/Two Shot Stories. koala_insom, 2021.