Roti Krim

79 22 0
                                        

Siang hari ini, Kinan memilih untuk izin kepada sang Mami untuk pergi ke taman di dekat rumahnya.

"Mamiiiiii, Adek ke taman yaa!!" Ucap Kinan, sambil berusaha memakai sepatunya.

Mami Kinan menghampiri sang anak yang terlihat kesusahan memakai sepatunya, "Iyaa adek. Sendirian atau sama Kenzo?"

Kinan menolehkan kepalanya, "Sama Kenzo mii, tapi langsung ketemu di taman. Oh iya nanti ada teman-teman yang lain mi, ndak papa?"

Sang mami mengangguk, lalu mengusap kepala Kinan, "Iya sayang, hati-hati ya dijalan."

Kinan hanya mengangguk dan bergumam menjawab perkataan mami, kemudian bergegas keluar rumah untuk berjalan ke arah taman yang tidak terlalu jauh dari tempatnya tinggal.

Sepanjang jalan, Kinan sesekali bersenandung menyanyikan lagu anak-anak yang kemarin baru saja diajarkan oleh guru olahraganya. Hanya dalam waktu sepuluh menit, Kinan telah sampai di taman. Sudah terlihat beberapa anak disana termasuk Kenzo, Kinan berlari kearah Kenzo.

"Kenzooooooo hehehehe." Kenzo yang merasa dipanggil pun menolehkan kepalanya, dan menemukan Kinan sedang berlari kearahnya sambil tersenyum.

"Kinan hati-hati, nanti jatuh loh." Kata Kenzo.

Kinan yang sudah berada di depan Kenzo hanya tertawa pelan, "Iya Kenzo, nih sudah sampai dengan selamat!"

Kenzo tertawa mendengar penuturan gadis cilik tersebut. Ada ada saja tingkahnya, batin Kenzo.

Laras yang kebetulan ikut membuat janji ke taman akhirnya mendatangi Kinan dan Kenzo sambil membawa beberapa buah roti, sepertinya Laras sudah menyiapkan camilan untuk teman-temannya.

"Kinan! Kenzo! Ini ayo pilih ambil roti yang mana, Laras sama mama beli banyak tadi hehehe."

Kinan dan Kenzo kemudian memilih roti yang Laras bawakan. Dengan pasti, Kinan mengambil roti krim keju dan Kenzo memilih mengikuti Kinan dengan mengambil roti krim keju. Kebetulan selera mereka sama, tidak sulit bila makan bersama.

"Kinan sama Kenzo ambil roti yang ini ya Laras. Terima kasih ya Laras, buat rotinya!"

"Iya, terima kasih ya Laras."

Laras mengangguk semangat, "sama-sama Kinan, Kenzo! Laras ke sana dulu ya, mau kasih roti buat yang lain. Byee~"

Kemudian, Kinan dan Kenzo memilih untuk duduk di bangku yang telah disediakan di taman tersebut dan membuka roti yang tadi diberikan oleh Laras.

Baru saja Kinan membuka rotinya, dari sampingnya terdapat bocah laki-laki yang sepertinya sedang bermain kejar-kejaran kemudian tidak sengaja menubruk Kinan. Roti di genggaman Kinan melayang, menuju ke tanah tanpa sempat dicicipi oleh Kinan. Kejadian berlangsung sangat cepat, saat ini Kinan telah tergeletak di tanah.

Bocah yang diketahui bernama Ares yang telah menubruk Kinan panik melihat temannya sudah tergeletak di tanah dengan luka di lutut kirinya.

Kenzo terkejut, namun dengan sigap segera membantu Kinan untuk duduk di bangku yang sebelumnya diduduki oleh Kinan. Lukanya tidak terlalu parah, tetapi tetap saja mengeluarkan darah. Kenzo buru-buru mengecek keadaan Kinan, "Kinan? Gak papa kan? Sakit ya? Sini Kenzo tiup biar gak sakit lagi."

Kinan menggeleng, matanya mulai berair menunjukkan bahwa dirinya sedikit lagi akan menangis. Dengan langkah tertatih, Kinan mendekati rotinya yang tergeletak di dekat tong sampah, "hiks... Ken hueeeee roti Kinaaaaaannnnnn!!! Hiksss Kenzooo i-ini huhuhueeeeeeee."

Ares panik melihat Kinan menangis kencang, lebih panik lagi saat tau roti Kinan sudah tergeletak di tanah. Ares sangat tahu semaniak apa Kinan kepada roti.

Little PooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang