Tentang Beliau

87 19 2
                                        

Kinan adalah sosok periang yang aktif bergerak dan banyak bertanya hal-hal yang belum ia ketahui. Tidak mengherankan jika tiap anak di kelasnya akrab dengannya.

Semua tahu seberapa cintanya Kinan dengan roti. Hanya mendengar kata roti, akan terbentuk seulas senyum di bibir Kinan.

Semua tahu seberapa cerewetnya Kinan tentang makanan favoritnya tersebut.

Tidak pernah ada kata sedih didalam kamusnya, setidaknya seperti itulah pemikiran teman-teman sekelasnya. Namun, apakah mereka pernah menanyakan langsung keadaan Kinan? Jawabannya tidak.

Hanya karena Kinan adalah anak yang periang, bukan berarti dirinya tak menyimpan kesedihan bukan?

Sama halnya dengan anak-anak pada umumnya, Kinan juga memiliki sisi sedihnya. Perbedaannya hanyalah, jika teman-temannya akan berterus terang apabila mereka merasa sedih ataupun sakit hati, maka Kinan adalah anak yang akan memendam semuanya sendirian tanpa membiarkan orang lain melihat kesedihannya. Seperti saat ini, Kinan sedang melihat berdiam diri di dekat pintu gerbang sekolahnya sambil menyaksikan bagaimana teman-temannya dijemput oleh ayah mereka masing-masing.

Hari ini Kenzo sakit, Kinan sudah menjenguknya kemarin karena Kenzo sudah sakit selama dua hari berturut-turut. Maka, hari ini Kinan akan pulang sendirian. Jika biasanya sehabis bel pulang, Kinan dan Kenzo memilih untuk langsung pulang dan tidak berlama-lama di sekolah, maka kali ini Kinan memilih menunggu lebih lama untuk pulang. Alasannya hanya satu, ia ingin melihat bagaimana saat seorang ayah menjemput putra atau putrinya.

Jika kalian bertanya, apakah Kinan memiliki seorang ayah? Jawabannya adalah iya, Kinan punya. Ayah atau yang biasa dipanggil Kinan  "Papi" Adalah sosok yang kuat, baik hati, dan penyayang. Sayangnya, belum sempat melihat tumbuh kembang Kinan, ayahnya telah dipanggil terlebih dahulu kehadapan Yang Maha Kuasa karena menjadi korban tabrakan beruntun saat usia Kinan menginjak tiga tahun.

Kinan bukan anak yang manja, dia mengerti kondisi maminya. Itulah mengapa, Kinan selalu memilih beragkat maupun pulang sekolah tidak diantarkan oleh maminya. Kinan tahu bahwa maminya telah bekerja keras untuknya, maka ia tidak boleh merepotkan sang mami.

Kadang ada kalanya Kinan iri dengan teman-temannya. Saat mengambil rapor misalnya, teman-temannya akan hadir bersama kedua orang tuanya termasuk Kenzo. Sedangkan dirinya hanya akan hadir ditemani sang mami.

Kinan rindu papinya, meskipun tidak tahu seperti apa wujudnya di dunia nyata karena papinya meninggakannya disaat usianya masih batita dan belum fasih berkomunikasi.

Dia tak memiliki kenangan indah bersama sang papi didalam ingatannya. Tetapi, hanya dengan melihat sepucuk foto yang ditunjukkan oleh sang mami, dirinya sudah tersenyum dan membayangkan bagaimana jika papinya masih hidup? Bagaimana jika papinya mengantarkannya ke sekolah? Bagaimana jika papinya mengantarkannya mengambil rapor? Semua hanya tentang "bagaimana jika?" Tetapi sudah membuat Kinan merasa lega.

Kinan bisa melihat Laras teman sekelasnya, dijemput oleh sang ayah. Melihat bagaimana Laras berhambur ke pelukan sang ayah lalu kemudian menggendongnya. Kinan juga ingin.

Ares yang biasanya naik sepeda gayung, hari ini juga dijemput oleh kedua orang tuanya, sepertinya akan ada acara setelah Ares pulang sekolah. Melihat bagaimana Ares segera dipeluk oleh sang ayah saat dirinya berlari menuju kearah keluarganya, membuat Kinan menginginkan keluarganya utuh.

Alasannya melihat pemandangan seperti ini hanyalah karena Kinan ingin merasakan bagaimana rasanya dijemput oleh seorang ayah. Hanya dengan melihat saja, Kinan sudah mulai berandai-andai jika sang papi menjemputnya, mengajaknya mampir ke toko roti favoritnya, mengobrol sembari berjalan kaki menuju kerumahnya. Bukankah hal seperti itu mengasikkan? Kinan ingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little PooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang