Prolog

6 1 0
                                    

Ditengah badai yang sedang terjadi di sebuah kota yang terlihat hancur, seorang wanita sedang berlari menembus derasnya hujan tersebut.

Wanita itu menggunakan pakaian hitam dan rok yang di rangkap dengan jubah putih bercorak kuning. Rambut panjangnya yang berwarna hitam basah kuyup dan menempel di wajahnya. Di tangan kanannya terdapat sebuah katana dengan corak petir berwarna emas di bilahnya.

Dia adalah seorang Salvator yang sedang dalam misi untuk menyelidiki kehancuran sebuah kota yang tiba tiba terjadi hari ini. Kemanapun Knight itu melihat, hanya ada reruntuhan dimana mana. Sebenarnya apa yang telah terjadi disini hingga bisa meluluh lantakkan kota hanya dalam waktu beberapa jam?.

Wanita itu berhenti berlari saat ia mendengar sebuah suara dari salah satu bangunan di sana. Ia pun berjalan memasuki bangunan darimana suara itu berasal dengan pedang terhunus.

Saat dia mengintip ke dalam, daripada menemukan monster atau apa, ia melihat seorang wanita yang pakaiannya bersimbah darah sedang duduk bersandar di salah satu pilar bangunan itu.

Wanita itu tampaknya sedang terluka, dan apakah yang berada di sebelahnya itu adalah bayi? Nalurinya berkata agar segera mendatangi wanita itu dan menolongnya.

Dia pun segera mendekat kearah wanita itu dan berlutut di depannya.

"Hei! Tetaplah sadar, bicaralah padaku! Aku akan segera menyelamatkanmu!"

Namun setelah melihat luka tusukan di perutnya, dia tahu bahwa wanita yang berada di hadapannya ini tidak memiliki banyak waktu lagi. Sebanyak apapun obat dan perawatan yang ingin diberikannya sudah tidak akan berpengaruh lagi.

Tiba tiba wanita didepannya itu memegang lengan bajunya dan berbicara, "Bisakah... kau membawa... anakku pergi? Aku... mohon..."

Dia pun melirik kesamping untuk melihat bayi yang sedang memainkan tangannya di balutan kain putih yang terkena bercak darah. Wanita ini ingin agar ia menyelamatkan bayinya saja, ia sudah tidak peduli dengan dirinya sendiri.

Suara wanita terdengar sangat pelan dan lemah, wajahnya sangat pucat, bibirnya bergetar, dan matanya sembab seperti habis menangis. Dia melirik luka di perut wanita itu lagi, sebelumnya ia tidak terlalu memperhatikannya, tetapi luka tusukan itu sedikit berasap. Luka tusukan tidak seharusnya berasap, dia tahu itu. Lantas apa yang sebenarnya telah terjadi dengan wanita ini?.

Dia pun menggenggam tangan wanita itu, tangannya terasa sangat dingin seperti dinginnya hujan di hari itu.

"Aku akan merawat anakmu, tenang saja. Sekarang kau bisa beristirahat"

Wajah wanita itu terlihat sedikit tenang, rasanya seperti beban yang berada di pundaknya selama ini telah terangkat.

Wanita itu pun menghadap langsung kepadanya dan tersenyum sebaik yang dia bisa dan berkata, "Teri...ma ka...sih..."

Disertai dengan senyuman yang begitu tulus dan cantik, wanita itu menutup matanya.

Apakah dia sedang berhalusinasi? pikir nya saat melihat mayat wanita tadi mengabur dan menghilang menjadi butiran butiran cahaya yang terbang ke langit. Beberapa detik kesunyian telah berlalu, seperti sadar bahwa ibunya telah tiada, tiba tiba bayi itu menangis.

Dia pun dengan lembut mengangkat bayi tersebut, meskipun ia berusaha menenangkannya tapi bayi itu terus saja menangis.

Ia pun mengambil benda panjang yang tergeletak di sebelahnya dan Segera berjalan keluar dari bangunan itu bersama bayi dalam gendongannya.

"Tenanglah anak manis, aku telah berjanji pada ibumu untuk merawatmu... Aku lah yang akan menjadi ibumu mulai sekarang"

Setelah mengatakan itu dia pun segera beranjak pergi dari kota itu, tanpa mengetahui sebuah sosok yang berada di atas gedung sedang memperhatikannya.

"Hmm..., kau telah sangat merepotkanku. Namun meski telah mengorbankan nyawamu, yang kau dapat lakukan saat ini hanyalah menunda kehancuran manusia" ujar makhluk itu seraya tersenyum dengan keji.

"Tapi aku akan segera membangkitkan mereka, dan rencanaku akan segera terwujud"

Segera setelah mengatakan itu makhluk tersebut menghilang menjadi asap disertai tawa jahatnya di langit malam yang gelap dan tidak berbintang.

The Knight Academy of Aetherius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang