Tertangkap

128 17 8
                                    

Malam pukul 00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pukul 00.00 sudah tengah malam akan tetapi, San tidak kunjung memejamkan mata. Dengan kata lain pemuda Choi tersebut terjaga, posisinya kini berada di bagian paling kiri sebelahnya ada Lucas. San harap-harap cemas jika anak Helios itu akan menimpa ia, mengingat perawakan Lucas besar bak Gorilla, lagian suruh siapa San tidur sampingan sama manusia jelmaan wakanda!

San hadir di saat semuanya telah terlelap, dalam kondisi telah mandi dan berpakaian kering. Badan mungil tersebut bergerak resah, hingga berbaring manik kucing tersebut terfokus pada langit-langit ruang tengah flat. Debaran jantung itu masih terasa, San memejamkan mata siluet kejadian tersebut melintasi kepalanya. Membuatnya terpaksa membuka mata kembali, dengan debaran jantung lebih keras. Ada senyum kebahagiaan terpatri dalam bibir tipis San, dan sangat berharap agar Ibunya memberi restu.

Saat manik kucing tersebut hendak terpejam, San membalik badan ke arah. Ia terkejut melihat siapa di sampingnya, hampir ia berteriak jika tidak pemuda itu membekap mulutnya dengan tangan, "Juy! Mphhh—"

"Yeon" ucap pemuda tersebut. San membelalak dari dalam selimut pemuda tersebut menendang tungkai milik pemuda lainnya, "Kok lu bisa di sini..." Ucap San setengah berbisik. Pemuda itu terkekeh pelan, "Emangnya gak boleh sampingan ama calon pacar sendiri," kekehnya pelan sambil mengusak surai San kembali, pemuda Choi tersebut mencebik.

San cuman takut kalo misalnya tertangkap basah oleh teman-temannya bisa habis dirinya! Terutama jika tertangkap oleh Dejun, bisa murka pemuda beralis tebal itu padanya, "Tapi Juy—" buru-buru pemuda Lee itu menutup mulut San kembali. San yang pengap menggengam tangan Juyeon lalu menghempaskannya, "Juy ih! Gua takut kalo Dejun bangun!" cicit San matanya melirik-lirik ke sekitar tempat Dejun tidur berada di sebrang dirinya.

Juyeon tersenyum miring (lebih tepatnya menyeringai) kedua tangannya kini  menyentuh pinggang San, merasa jarak dirinya dengan pemuda tersebut sangat intim tangan San kini menahan pundak depan Juyeon agar keduanya menimbulkan posisi ambigu, "Kalo mau uwu-uwuan mending di kamar," bisik San.

Okeh! Sudah dapat lampu hijau tuh, Juy!

Tanpa sepengetahuan Hyunjin dan kawan-kawan, pelan-pelan Juyeon kini mengangkat badan San untuk menghindari kecurigaan putera Artemis tersebut pura-pura telah tertidur pulas, sehingga semua orang berpikir jika ia tengah membawa San ke kamarnya. Sembari menggunam pelan, pemuda itu kini merapihkan selimut di samping Lucas, pelan-pelan ia melangkahkan kaki meninggalkan mereka kini tertidur dengan lelapnya.

Juyeon itu memang tipikal anak Poseidon cenderung dingin dan memiliki aura kurang bersahabat. Sebagai perbandingan dua saudara tidak sedarahnya yaitu, Yunho dan Johnny Seo mereka memiliki aura hangat bak sehangat matahari pagi. Mereka berdua adalah personifikasi dari sisi hangat seorang Dewa Poseidon, akan beda masalahnya dengan Juyeon ia merupakan gambaran sempurna dari laut terdingin. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trouble Maker TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang