A Jensoo short story
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy readingBeberapa bulan sebelumnya
"Hai. kau lupa, bayar hutangmu." Seorang pria bertubuh gempal berucap manja pada gadis cantik dengan tubuh seksinya. Pria itu merangkul pundak gadis itu dan sesekali memainkan rambutnya
"Ah oppa.. tradisi lama, aku akan mencicil nya." Jawab sang gadis tak kalah manja lalu berusaha lepas dari rangkulan itu
"Hutangmu sudah banyak. Kau harus bayar sekarang juga." Suara yang semula lembut itu berubah menjadi tegas
"Besok. Aku pasti akan membayarnya besok."
"Aku tak bisa mengambil keputusan. Ikut aku dan temui bos." Pria itu membawa sang gadis ke sebuah ruangan khusus yang terdapat di club terpencil itu.
Di ruangan itu tampak ada seorang pria yang sedang memainkan pistol di tangannya. Pria berjas merah itu menaruh pistolnya lalu mendekat pada sang gadis dan membelai lembut rambutnya.
"Yaejun oppa.."
Plak!
Satu tamparan keras berhasil membuat gadis malang itu terhempas pada sofa yang berada tak jauh di samping nya.
"Telepon. Cari orang untuk bawa uang kemari. Hari ini tidak kau bayar, ku jual kau pada hyunjin. Jadi pelacur."
_______
Sebuah mobil berhenti di depan sebuah bangunan yang terlihat terbengkalai. Salah seorang gadis di kursi pengemudi berjalan agak menjauh dari rekannya untuk menerima panggilan.
Beberapa saat kemudian rekannya itu menghampirinya. "Hei ada apa? Jennie lagi?"
"Sana aku harus pergi. Jennie membutuhkan ku. Kau saja yang membuat laporan pada sajangnim."
"Jisoo, perlu ku temani?"
"Tidak perlu. Kau urus saja yang disini."
Jisoo melajukan mobilnya secepat kilat. Adiknya itu selalu saja membuat masalah. Seseorang di telepon tadi mengatakan bahwa adiknya, Jennie telah berhutang padanya. Tapi untuk apa? Mereka hidup berkecukupan. Jennie hanya tinggal meminta padanya dan Jisoo pasti akan memberikannya, segalanya.
Tak butuh waktu lama, Jisoo telah sampai di tempat perjanjian. Sekarang dia berada di sebuah pasar yang cukup kumuh. Setelah memarkirkan mobilnya, Jisoo berjalan mencari keberadaan Jennie.
"Jisoo!" Teriak Jennie girang karena malaikat penolongnya akhirnya datang juga. Dengan langkah tegap Jisoo datang menghampiri adiknya
"Ternyata brandal ini lagi?" Jisoo melemparkan segepok uang pada Yaejun
"Aku sudah serahkan uangnya. Sekarang lepaskan Jennie." Lanjutnya
"Hitunglah." Suruh Yaejun pada salah satu anak buahnya. Dengan secepat kilat, Jisoo menarik Jennie ke sampingnya
"Ku peringatkan kau, jangan beri narkoba lagi padanya." Ujar Jisoo tegas
"Aku memberi karena dia yang meminta padaku. Kau yang harus mengurus dia." Jisoo menatap Jennie yang kini diam menunduk
"Kali ini kau pukul dia, aku tak buat perhitungan denganmu. Jika kau ulangi lagi aku pasti akan membalas mu." Jisoo mengajak Jennie pergi dari sana
"Tunggu." Mendengar itu Jisoo dan Jennie berbalik ke arah Yaejun. "Hutang memang sudah di bayar tapi bunganya belum." Tepat setelah ucapan itu selesai, sekitar 20 anak buah Yaejun sudah mengepung mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Sister (Jensoo) ✓
Fanfic"Berpikir kemanusiaan di akhir kejahatan, dan mempertimbangkan hukuman untuk setiap keburukan. Aku merasa telah menjadi orang yang baik, tapi tidak pernah berpikir sampai ke sana." "Kau memang yang terbaik. Maaf menghancurkan rencana terbaikmu denga...