#11

210 36 1
                                    

kring ohayo...

Alarm yang dipasang Atsumu berbunyi tepat pukul 7 pagi. Ia kemudian terbangun dan langsung mematikan alarm tersebut karena takut mengganggu kenyamanan teman temannya. Saat melihat jam, ia cepat cepat membuka laptop dan mengirim pesan untuk kembarannya.

      Osamu

Astumu : Ayo video call..

Atsumu kecewa karena Osamu belum menjawab chat darinya. Padahal seharusnya ia sudah bangun untuk sarapan.

Osamu : ayo..

Kekecewakan itu serasa hilang saat Osamu sudah mejawab pesannya. Ia beralih ke laptop dan menghubungi Osamu untuk mengajaknya video call.

       Osamu
    Tersambung...

"Halo Osamu!!"

Atsumu tersenyum bahagia saat video call miliknya tersambung walaupun kamera milik Osamu masih di matikan.

Saat kamera Osamu hidup, seketika Atsumu terdiam lemas disaat memuculkan wajah Osamu yang masih menggunakan selang medis. Lelaki itu rasanya sangat ingin menangis dan memeluk saudaranya disana.

Baru kali ini Atsumu kesal dengan pertandingan voli. Ia marah dengan keadaan yang harus meniggalkan Osamu sendirian disana. Hanya berdoa untuk yang terbaik yang bisa Atsumu berikan kepada Osamu.

"Oi ngomong"

Suna menyuruh Atsumu berbicara. Ia berada di samping Osamu. Atsumu masih fokus melihat Osamu yang sudah tidak bisa melakukan apapun kecuali berkedip dan tersenyum.

Terlihat Suna dan Osamu sama sama duduk di ranjang rumah sakit. Atsumu juga melihat beberapa suster yang sedang meneliti alat alat rumah sakit.

"Aku ingin pulang!!"

Atsumu memeluk bantalnya sembari melihat wajah Osamu yang hanya diam saja. Walaupun mereka berdua sering bertengkar, namun Atsumu juga tidak mau jika berpisah dengan Osamu. Apalagi keadaan Osamu yang seperti ini.

"Menangkan pertandingan dulu!" - Sn

Atsumu melihat Osamu melirik kearah Suna. Kemudian Suna yang peka langsung memberikan ponselnya dan Osamu seperti mengetik sesuatu disana. Walaupun tangannya susah digerakan, ia tetap mencoba mengetik sesuatu. Menunggu tidak lama, Suna menunjukannya ke kamera milik Atsumu

"Aku baik baik saja. Jangan menangis seperti itu" - Osamu

"Osamu! AKU INGIN PULANG!"

Terlihat wajah Atsumu sudah berkaca kaca. Siapa yang tidak sedih saat saudaranya kembarnya sedang kesakitan, ia malah melakukan hal yang menyenangkan. Itu sangat menyakitkan

Atsumu menenggelamkan wajahnya ke bantal dan hanya bisa menangis melihat saudaranya yang seperti tersiksa disana.

"Aku merindukanmu"

"Aku menunggumu pulang setelah pertandingan"

"Aku janji akan langsung pulang dan membelikanmu baju.."

"Jangan lupakan aku," - Suna

"Aku akan membelikannya," Atsumu diantara tersenyum dan menangis

"Apa yang kau lakukan hari ini?" - Sn

"Berlatih," jawab Atsumu

Atsumu mengambil tissue dan menghilangkan air matanya. Ia harus membuktikan ke Osamu jika dirinya bisa melakukan yang terbaik dan pulang dengan selamat.

"Oh, semangat.. Kau ingin mengatakan apa Osamu?"

Osamu mencoba mengetik sesuatu di ponsel milik Suna. Membutuhkan waktu lama tetapi Atsumu tidak protes tentang itu. Ia kembali meneteskan air matanya karena melihat saudara kembarnya seperti sangat tersiksa.

"Aku menunggumu pulang. Aku akan sembuh" - Osamu

"Pasti, Osamu akan sembuh. Aku akan segera pulang menemuimu!"

"Jangan menangis, aku menyayangimu" - Osamu

"Bagaimana tidak menangis. Aku sangat merindukanmu, saat aku pulang aku akan mengajakmu jalan jalan," senyum Atsumu

"Boleh" - Osamu

"Kau sepertinya harus berlatih. Aku akan mematikannya," - Sn

"Tunggu!!"

"Apa? Cepat katakan.."

"Semangat Osamu, aku yakin kau pasti bisa melawan penyakit itu. Bye Bye!"

"Aku akan menjaganya disini"

"Jaga Osamu dengan baik Suna!"

"Iya.."

Osamu mengedipkan matanya dan tersenyum kecil. Suna mematikan video call nya dan Atsumu mengusap air matanya. Kerinduan yang selama ini ia pendam akhirnya bisa terbalaskan dengan vc bersama Osamu dan Suna.

Tidak lama teman temannya bangun dan mengucapkan selamat pagi kepada Atsumu. Hinata merasa aneh dengan mata milik Atsumu. Ia kemudian bertanya.

"Kau kenapa?" tanya Hinata

"Iya, sepertinya kurang baik," saut Bokuto

"Osamu tidak baik," jawab Atsumu menunduk

"Aku yakin dia pasti bersemangat untuk sembuh karena kau janji untuk menemuinya," senyum Hinata

"Benar. Jangan bersedih seperti itu, buktikan ke Osamu jika kau bisa membahagiakan dia!" jawab Bokuto

"Betul," sambung Sakusa

"Terimakasih.."

/////// Rumah sakit///////

"Kau ingin apa?" tanya Suna

"A..tsumu ba..ik ba..ik saja..??" tanya Osamu dengan terbata bata

"Dia sangat baik. Sekarang tidak perlu memikirkan itu oke? Kita ke ruang terapi ayo!"

Suna sangat bersemangat mengambil kursi roda dan menemani Osamu untuk terapi. Ia harap dengan bantuan terapi dan semangat yang kuat, Osamu bisa sembuh kembali

A Little Brave | Miya OsamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang