Retra sebenarnya mau ngomel sama Jo, karena gara-gara cowok itu dia jadi telat buat registrasi akademik ke kampusnya. Dia bisa saja naik transportasi online tapi masalahnya dia belum seberani itu berhubung setelah sekian lama dia baru seminggu menginjakan lagi kakinya di Indonesia. Jadi kepaksa deh dia nungguin Jo beres sama urusannya.
Tapi kesialannya nggak sampai disitu saja, sebab Jo diharuskan meninggalkannya di gedung direktorat tapi cowok itu malah menurunkannya didepan Gymnasium kampus tanpa bilang apa-apa.
Beruntung dia cukup berani buat tanya-tanya dan beneran ada yang mau nganterin dia ke gedung direktorat.
"kak, sorry for interrupted you." Ujar Retra nggak enak karena orang yang mau nganterin dia tampak punya urusan lain tapi mengesampingkannya demi mengantar Retra.
"nah, it's okay. Gue suka bantuin orang, karena siapa tau urusan gue juga dimudahkan sama tuhan." Jawabnya sembari senyum lebar.
Retra nggak bohong tapi dia cantik banget pas lagi senyum. Dari cara ngomongnya memang kelihatan sedikit agak narsis tapi nggak lantas menghilangkan rasa tulusnya buat menolong Retra.
"by the way gue Kala, lo?"
"aku Retra kak."
"gue aja, nggak usah aku, soalnya kaku banget hehe."
Sesuai dugaannya, cewek didepannya ini memang ramah. Bikin Retra mau nggak mau ikutan senyum lebar."lo ngambil jurusan apa?"
"seni musik kak."
"that's cool, gue selalu pengen jadi anak sastra tapi bokap nyokap nggak ngebolehin."
"hmm, that's pity."
"I know, right."
"terus masuk departemen apa dong kak?"
"ilmu kesehatan anak."
"oh ya? anak kedokteran dong?"
"yup."
"kakak gue juga anak kedokteran loh, namanya Jonathan, beda departemen sih tapi mungkin lo kenal kak?"
"is his surname Pramoedya?"
"iya, kakak kenal?"
"kenal sih enggak, tapi tau aja, I mean...he's quite famous."
"ah, I see."
"tadi lo bilang anak seni musik kan? Kayaknya gue nganterin lo sampai sini aja deh."
"loh kenapa?"
"itu, gue serahin lo ke dia aja ya? dia kating lo soalnya, anak seni musik juga." Tukas Kala sambil nunjuk salah satu cowok yang baru keluar gedung salah satu fakultas—dan itu fakultasnya Retra.
Disusul orang-orang dengan seragam SMA juga kemeja himpunan yang sama dengan yang dipakai si cowok.
"Danny! Sorry, tapi dia anak departemen lo yang mau registrasi akademik, lo bisa anterin dia ke gedung direktorat kan? Gue ada urusan soalnya."
Cowok yang dipanggil Danny itu cuma ngangguk seadanya, bikin Retra mendadak jadi sebal karena Kala ramah bukan main sedangkan si cowok ketus bukan main.
"Retra, sorry gue cuma bisa nganterin lo sampai sini aja, but don't worry you're in a good hand."
"iya nggak papa kak, makasih banget udah mau nganterin."
"okay, see ya."
Retra ngganguk, dan masih memandang Kala yang pergi dengan senyuman sambil dadah-dadah disaat cowok disebelahnya menginterupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adios
FanfictionRetra pikir harusnya kisah cinta bertepuk sebelah tangannya pada Jef itu puitis dan mellow gitu. Tapi apa boleh buat dia malah dipertemukan dengan Danny which is a totally disarter in her life.