08. Bola Ping-Pong

73 53 120
                                    

"anjir banget sepupu lo, sumpah."

Naufal masih ngakak setelah mendengar cerita Danny.

"yang pervert tuh dia, bukan gue! gue nyanyi ya nyanyi aja, mana ada kepikiran arti liriknya apaan."

Dia masih ngomel, dan mungkin akan terus mempermasalahkan sikap Retra kalau Jef dan Davi nggak keburu datang.

Sebelumnya Naufal memang sudah janjian sama Davi yang katanya mau nyimpan seluruh konsol game nya di base, berhubung Davi punya konsol game yang lengkap banget jadinya Naufal nggak banyak mikir alias langsung sikat.

Sedangkan Jef datang dengan bahan-bahan makanan buat nanti malam barbeque-an, selain buat ngerayain jadinya base punya Naufal, mereka juga mau nikmatin liburan terakhir sebelum semester baru dimulai.

Tentunya Retra nggak tau, dia masih sibuk ngadem tiduran di kursi halaman samping sambil ngedengerin musik dari airpod.

Cewek itu masih menikmati kesendiriannya dengan musik ketika merasakan sebelah airpod-nya dicabut. Dan dia membuka mata hanya untuk disambut oleh wajah seseorang yang sedang memperhatikannya.

Davi.

Retra nggak lagi minum, tapi dia langsung keselek ludahnya sendiri.

Mungkin jarak wajah mereka hanya sejengkal, dan itu membuat Retra refleks mendorong Davi untuk menjauh.

Davi tersenyum disaat Retra masih harus menetralkan irama jantungnya—bukan karena salting tapi karena kaget.

"gue kira salah orang, tapi ternyata beneran lo, baginda."

"Retra! Bukan baginda!"

"ah iya, maksud gue Retra."

"ngapain lo disini?" Tanya Retra ketus.

"nggak boleh emang gue disini?"

"yes, you're not supposed to be here cuz this is my cousin's base."

"and I'm your cousin's friend."

Retra diam, menilik Davi dari atas sampai bawah. Jelas sekali kalau dari cara berpakaian Davi, cowok itu bukan tipe cowok slengean kayak Naufal. Sebab terlihat kalem dan rapih, namun disaat yang bersamaan sikapnya agak aneh.

"sebelumnya gue nggak sempat ngenalin diri secara pantas karena gue kating lo di kampus juga posisinya lagi ospek, tapi sekarang kita lagi diluar kampus, nggak lagi ospek juga, hanya ada lo dan gue, so...kenalin, gue Davi." Ujarnya sembari mengulurkan tangan pada Retra.

"Retra." Jawab Retra singkat tanpa menjabat uluran tangan Davi.

"lo tau? lo benar-benar sesuatu."

"dan lo tau? Sebelumnya, gue mengingatkan ke diri sendiri kalau gue ketemu lagi sama lo, gue harus ngegampar lo setidaknya satu kali."

"alasannya?"

"karena lo bikin gue kesel."

"kalau gitu gue juga harus ngegampar lo satu kali, karena barusan lo bikin gue kesel."

Melongo.

Cuma itu yang bisa Retra lakukan saat mendengar kalimat yang barusan keluar dari mulut Davi.

Dan Davi ketawa dibuatnya.

"just kidding, don't take it seriously."

Mungkin karma kali ya? soalnya biasanya Retra yang suka bikin kesel orang dan bikin orang kehabisan kata-kata karena kelakuannya, tapi kali ini malah Retra yang dibuat demikian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang