04. Salah Siapa?

60 54 67
                                    

Setelah kejadian sempak dagangan pasar waktu itu, Retra nggak pernah ketemu Danny lagi—Jef juga sih. Tapi Jo nggak pernah bosen bahas hal itu dan bilang kalau dirinya terlalu kejam.

"kayaknya lo emang sedikit keterlaluan deh."

Kan? Lagi-lagi Jo bahas ini.

"I don't give a fuck about him, okay?"

Dan Retra nggak sependapat berhubung Danny juga kurang ajar, seenaknya nyuruh anak cewek ngambil sempak cowok. Dipikir Retra nggak malu apa?

"anak-anak jadi sering godain dia pake masalah sempak itu."

"dari mana juga mereka tau?"

"si Jef jadiin instastory, diset close friends sih, tapi tau lah gimana jailnya si Ten, dia repost dan besoknya seisi kampus langsung tau."

"what the hell? Gue ada di video nya nggak?"

"ada lah, silahkan baginda adalah kata yang paling sering mereka pake."

Mampuslah awak.

"kasian gue sama si Danny, dia kahim loh, bayangin mau ditaro dimana harga dirinya." Tukas Jo, tapi masih diiringi cengengesan.

"demi apa dia Kahim?"

"demi lo yang bucin banget sama si Jef—ngomong-ngomong soal Jef, lo udah move on dari dia? Berhubung lo udah nggak ngepoin dia lagi."

"on process—tapi bukan itu masalahnya sekarang, gue jadi ngerasa bersalah sama dia njir."

"tinggal minta maaf."

"minta maaf nggak akan ngebuat video nya batal kesebar, semua orang udah kepalang tau. lagian Kak Jef tumben banget deh jailin orang sampai niat videoin, sampai di up ke instastory."

"he's actually a dork, lo nya aja yang nggak tau."

Setelahnya, Danny nggak berhenti membuat Retra kepikiran. Gimana ya ngejelasinnya, selain ngerasa bersalah dia juga punya kekhawatiran tersendiri yang bikin dia nggak tenang—as always, kalau habis ngelakuin sesuatu yang nggak semestinya, Retra selalu begitu.

Maka dari itulah, besoknya Retra berniat nemuin Danny buat ngembaliin baju cowok itu—Danny minta pertanggung jawaban dengan menyuruh Retra buat nyuciin bajunya karena cewek itulah yang udah bikin bajunya basah—juga sekalian buat minta maaf.

"Danny nggak ngekost, dia tinggal dirumahnya Jef."

Tapi setelah jawaban yang diberikan Jo pas dia tanyain dimana kosan Danny, Retra jadi ciut karena dengan begitu dia bakal ketemu Jef juga.

"be brave, katanya lo lagi berusaha move on, like what I said, sesayang apapun lo sama dia, dia nggak akan pernah ngelirik lo."

"nggak usah ditegasin juga!"

"perlu, biar lo sadar."

Kalau sudah begini, seandainya bisa, Retra jadi kepengen nukar kakaknya dengan sebuah Bugati Chiron deh, serius.
Retra pergi pake ojol, dia masih nggak berani buat bawa mobil dan Jo nggak mau diganggu soalnya ini hari libur cowok itu, dan Retra ngerti banget kalau kakaknya itu butuh istirahat.

Sesampainya di rumah Jef, dia nggak langsung ketemu Danny atau bahkan Jef sekalipun, tapi asisten rumah tangga Jef. Dia dibawa masuk dan disuruh nunggu di ruang tengah lantai dua, Jef baru turun sepuluh menit kemudian dari lantai tiga.

Dari gelagat cowok itu, kayaknya sih baru beres mandi.

"don't say sorry, karena gue nggak nunggu lama." Tukas Retra sebelum Jef berhasil membuka mulutnya.

AdiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang