Dengan rasa bangga Author persembahkan Chapter 16! Makasi yang udah nunggu + setia baca Book ini, Ja..... Happy For Reading
*
*
*"Halo? (Y/N), ini aku Yuka."
Tepat setelah mendengar nama orang yang menelponnya seluruh tubuh (Y/N) terasa kaku. Di benaknya terbesit sebuah pertanyaan 'apa yang membuat Yuka-Chan menelfonku?'.
Namun sebelum berpikir lebih jauh atas pertanyaannya itu Yuka terlebih dahulu berbicara lewat telfon dan itu membuat (Y/N) terpaksa menjawabnya.
"(Y/N) kau masih di sana kan?"
"E-eh Iya Yuka-Chan, oh iya kenapa kau menelponku? Apa ada urusan?"
"Astaga! Kau benar benar lupa alasanku menghubungimu?"
Tanya Yuka dengan suara keras. Dan membuat sang lawan bicara secara reflek menjauhkan ponselnya dari telinga demi keselamatan indra pendengarannya.
"Tentu saja tidak, jika aku sudah tau untuk apa aku bertanya? Dan lagi jangan keras keras Yuka-Chan ini aku sedang berada di Toliet, nanti jika kau berbicara terlalu keras bisa mengganggu orang lain di Toilet!"
Jawab (Y/N) dengan intonasi suara yang sama kerasnya dengan suara Yuka.
"Kau sedang berada di Toilet sekarang?"
"Iya"
"Lalu apa ada orang di dalam Toilet selain dirimu?"
(Y/N) tidak langsung menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Yuka. Melainkan (Y/N) mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru toilet. Dan hasilnya nihil tidak ada orang satupun di dalam toilet selain dirinya.
Bilik-Bilik toilet yang terbuka lebar, wastafel yang kering lantaran belum di pakai sejak tadi dan juga belum terdengar suara orang membuka pintu. Menandakan bahwa hanya ada (Y/N) seorang di dalam sana.
"Tidak ada, hanya ada aku. Untuk apa kau tanyakan hal itu?"
"Hah...."
"Yuka? Kau kenapa?"
"KALAU TIDAK ADA ORANG LAIN DI TOILET SELAIN DIRIMU KENAPA AKU TIDAK BOLEH BERTERIAK HAH?!"
(Y/N) untuk kedua kalinya menjauhkan ponselnya agar telinganya tidak rusak. (Y/N) mengelus dada supaya dirinya bisa sabar menghadapi Yuka.
"Tapi kan tetap tidak boleh berteriak seperti itu Yuka-Chan, kau tau kan ada beberapa orang yang tidak bisa BAK jika mendengar orang lain berbicara di dekatnya? Nah itu baru berbicara bukan berteriak, kalau berteriak entah apa yang akan terjadi pada orang itu."
Jelas (Y/N) panjang lebar kepada Yuka melalui telfon.
"Ya tapi tetap saja tidak ada orang di sekitarmu (Y/N)"
"Memang tidak ada orang di toilet selain diriku, tapi jika suara mu terdengar sampai luar bagaimana?"
Yuka yang kini tengah berada di Hyogo menelan ludah. Karena sedari tadi mereka berdua bukanya membahas hal yang penting malah membahas hal yang tidak berguna.
'Kalau begini terus kapan aku bisa memberitau (Y/N), dan lagi ini kenapa aku seperti di ceramahi hah?! Belum lagi (Y/N) menceramahinya seperti Kepten Voli Inarizaki yang sekali ceramah semua perkataannya menusuk'
"Iya deh aku minta maaf, dan alasanku menghubungi untuk memberi tau kabar kedua kakakmu Atsumu-San dan Osamu-San."
Mengetahui alasan Yuka menelpon dirinya, lidah (Y/N) kini terasa kelu. Ingin sekali ia bertanya 'kenapa kau memberi tau aku tentang kabar Nii-Chan?' tapi lidahnya seolah menolak untuk mengatakan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Broken Relationship (MiyaTwins x Reader)
FanfictionMiya (Y/N) adik dari Miya Atsumu dan Miya Osamu. Awalnya hubungan persaudaraan mereka bertiga baik-baik saja, tapi semua hancur saat 'anak itu' mulai masuk ke kehidupan mereka. (Y/N) harus merasakan dimana kedua kakaknya itu memukul, menyiksa dan me...