Sebagai permulaan Author berterima kasih karena udah nyemangatin Author buat lomba, saya terharu lho sumpah. Dan untuk sejalutnya SELAMAT MENIKMATI CHAPTER INI!!!
*
*
*'Sebentar lagi, Kereta akan sampai di Stasiun Miyagi, bagi yang hendak turun di mohon bersiap-siap.'
Suara speaker yang menginformasikan kepada penumpang terdengar keras di seluruh gerbong kereta.
'Perlu kami ingatkan kembali bahwa, Kereta akan segera sampai di Stasiun Miyagi bagi yang hendak turun dk mohon untuk bersiap-siap'
Sekali lagi suara speaker dengan tujuan untuk mengingatkan penumpang terdengar. Pukul 5 Sore hari, (Y/N) yang awalnya tertidur di kursi kini terbangun setelah mendengar suara yang keluar dari speaker.
(Y/N) berdiri dan mengambil koper yang ia letakan di tempat yang sudah di sediakan untuk menaruh barang bawaan. Tempat itu berada persis di atas kepala namun sedikit lebih tinggi dari (Y/N). Maka dari itu untuk mengambilnya (Y/N) perlu sedikit ber jinjit supaya ia dapat menganbiknya.
Usai mengambik kopernya (Y/N) kembali duduk di Kursi sembari merapikan pakaian yang ia kenakan serta mengecek barang bawaan supaya tidak ketinggalan. Selesai mengecek barang bawaannya (Y/N) memilih duduk dan tidak bersuara, ia lebih memilih memperhatikan pemandangan luar yang dapat dilihat melalui jendela kereta.
Namun sepertinya itu sia-sia saja, mengapa? Karena semua pemandangan itu hanya terlihat seperti garis-garis tak beraturan dengan warna tak menentu jika dilihat dari jendela kereta. Semua itu mungkin terjadi karena kereta yang di tumpangi (Y/N) melaju dalam kecepatan yang sangat tinggi.
Jika di hitung menggunakan rumus kecepatan dalam matematika dimana jarak Perfektur Hyogo ke Miyagi di bagi Lama waktu perjalanan, kira-kira kecepatan kereta ini bisa sampai 200 km/j atau bahkan lebih? Entahlah
Gerbong di dalam kereta berwarna putih dengan kursi berwaena coklat. Di samping kanan dan kiri gerbong kereta juga di lengkapi jendela serta gorden. Jendela berfungsi untuk melihat keadaan luar atau juga bisa untuk melihat apakah matahari sudah tenggelam atau belum. Tapi sepertinya percuma jika jendela kereta di gunakan untuk melihat pemandangan, dengan kecepatan kereta yang sangat tinggi ini pemandangan ini hal yang dapat mata kita tangkap hanyalah sebuah garis.
Sedangkan gorden di gunakan untuk menutupi jendela kereta jika para penumpang merasa silau atau pun kepanasan jika terkena cahaya matahari. Namun untuk fungsi gorden untuk menutupi jendela jika penumpang merasa kepanasan sangat tidak mungkin terjadi. Karena di setiap gerbong kereta di lengkapi alat pendingin ruangan atau AC. Dan hawa dingin yang di keluar dari alat pendingin ruangan atau AC tersebut cukup untuk membuat para penumpang menggunakan jaket saat di dalam kereta. Inilah salah satu alasan mengapa (Y/N) menggunakan jaket saat hendak pergi ke Miyagi.
Alasan lainnya adalah luka yang masih membekas dan sangat ketara di sekujur tubuhnya. Bahkan dari ke jauhan orang-orang yang memperhatikan (Y/N) tanpa jaket, dapat dengan jelas melihat kulit memar kebiru-biruan. Dan itu bisa saja mengundang keributan, dan membuat (Y/N) menjadi 'tokoh utama' dalam keributan tersebut.
Tidak mau menjadi 'tokoh utama' dalam keributan (Y/N) mau tidak mau harus memakai jaket. Dan juga (Y/N) memakai jaket untuk menutupi lukanya dari Daichi supaya tidak ketahuan berbohong saat di tanya Daichi kemarin 'apakah Atsumu dan Osamu menindasmu lagi?'.
Ya walaupun pada akhirnya ketauhuan juga namun (Y/N) dapat mempersiapkan mental sebelum nanti di ceramahi habis-habisan oleh Daichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Broken Relationship (MiyaTwins x Reader)
FanfikceMiya (Y/N) adik dari Miya Atsumu dan Miya Osamu. Awalnya hubungan persaudaraan mereka bertiga baik-baik saja, tapi semua hancur saat 'anak itu' mulai masuk ke kehidupan mereka. (Y/N) harus merasakan dimana kedua kakaknya itu memukul, menyiksa dan me...