> Shiraishi Kaede

8.2K 555 24
                                    

Aku berdiri di depan pintu masuk gerbang sekolah. Menunggu seseorang - Kazuya Sho. Setelah mendengar ucapan mengerikan dari mulut Shuhei, aku merasa sangat khawatir dengan keselamatan Sho. Aku tidak tau darimana Shuhei tau tentang Sho atau bagaimana dia bisa mengetahui tentang aku dan sho.

Sialan ! Shuhei benar-benar sakit jiwa !

"Kaede Senpai" aku mendengar seseorang memanggilku. Syukurlah ... orang yang ku tunggu telah datang.

"Sho, dapat kita bicara ?" Meskipun dia terlihat bingung, tapi dia tersenyum dan menyetujuiku. Kemudian aku mengajaknya ke taman belakang sekolah, tempat kita berdua bertemu kemarin. Aku melihat ke sekeliling untuk berjaga-jaga jika ada orang lain atau mungkin Shuhei berada di sana.

"Senpai, ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku ?" Sho mulai bertanya.

Aku mulai gugup dan bingung di saat yang sama. Aku ingin sekali membuka mulutku dan mengatakan pada Sho bahwa kecurigaannya pada Shuhei memang benar adanya. Tapi di sisi lain aku juga merasa takut dan khawatir pada keselamatanku, juga keselamatan Sho. Mungkin saja bukan, sebelum semuanya terungkap Shuhei sudah lebih dulu membunuh kita berdua.

"Senpai ..." Sho memanggilku dan membuatku sadar bahwa aku harus bicara sekarang.

"Sho .. Aku, bagaimana aku mengatakan ini padamu. Aku ... ahhh (aku mengeluarkan cokelat dari tas ku dan memberikannya untuk Sho)"

"Cokelat ? Untukku ?"

"Ya. Itu untukmu. Sebenarnya, aku sangat menyukai cokelat. Hampir setiap hari aku makan cokelat. Karena menurutku, cokelat dapat membuatku lebih kuat dan bersemangat"

Bodoh ! Bukan itu yang ingin aku katakan.

"Benarkah ? Woahh Sugoiii. Hontoni Arigato, senpai" dia sangat berterima kasih

"Jadi. Jangan putus bersemangat meskipun teman-temanmu sibuk membicarakan kakakmu. Kau harus tetap kuat Sho" ucapku

Kaede, bukan itu yang harus kau katakan ! Katakan bahwa Shuhei adalah orang yang membunuh kakaknya !

"Sebenarnya, aku tidak punya teman di sekolah ini. Di kelas, aku menjadi korban bullying oleh teman-temanku" aku mulai bercerita, karena aku tidak bisa mengatakan apa yang harusnya aku katakan pada laki-laki polos di hadapanku

"Eh ? Senpai menjadi korban bullying. Bohong" dia tidak percaya

"Aku tidak bohong, Sho. Aku sudah mengalami hal seperti itu sejak aku duduk dibangku kelas satu. Dan menjadikan hal itu, sebuah kebiasaan yang aku rasakan. Aneh memang, karena terlalu terbiasa, aku sudah tidak perduli lagi"

"Aku percaya senpai adalah orang yang baik" Ucapan sho membuatku menatapnya. Dan dia tersenyum.

"Lihat, kau memberiku cokelat agar aku bisa kuat. Agar aku tetap bersemangat" ucapnya sambil tersenyum, menunjukan padaku gigi putihnya.

Itu hanya alasan Sho. Cokelat itu hanya alasan untuk menutupi apa yang seharusnya aku katakan padamu.

"Begitu ya ? Jadi aku orang baik. Terima kasih Sho" aku hanya mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya kami masuk ke dalam gedung sekolah dan terpisah untuk pergi ke kelas masing-masing.

---

Waktu tidak akan merubah keadaan apapun, pikirku. Bagaimanapun aku mengambil keputusan, hasilnya akan tetap berada di jalur paling berbahaya. Sekalipun aku diam seribu bahasa tanpa melaporkan Shuhei kepada polisi, Akiyama Shuhei akan tetap membunuhku. Sekalipun, aku membongkar kejadian sebenarnya dan mengungkapkan pelaku asli, Shuhei tetap akan membunuhku. Jadi, apapun pilihanku pada akhirnya aku tetap berada di jurang berbahaya.

Mysterious Killer [Part I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang