DRRAAK
DRRAAK
"Ngeeeng... ngeeeng..."
Di sebuah ruang keluarga,ada dua kakak beradik tengah bersantai-santai disana.Meskipun terlihat tidak berkomunikasi satu sama lain,nyatanya mereka bergembira dengan dunianya masing-masing.
Alex,bocah kurus nan jangkung itu tengah duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.Bukan karena ia tengah bermain game ular,melainkan ia tengah bertukar pesan dengan seseorang.
Wajahnya yang kesemsem saat membaca dan membalas pesan membuat perhatian Al tertuju padanya.
"Kakak kenapa?" Tanya Al. "Kakak sedang bermain game??"
Anak laki-laki bertubuh jangkung itu mendadak gugup.Namun,ia mencoba untuk bersikap biasa saja.
"Tidak!" Balasnya. "ada pesan masuk dari teman.pesannya lucu membuat kakak menahan tawa." Tambahnya.Ia tertawa canggung membuat Al terdiam bingung.
"Aku ingin lihat pesannya!" Seru Al antusias membuat Alex memelototkan matanya.
"Kau tidak akan mengerti.kau,Kan belum bisa membaca!"
Alex menyentak adiknya dan menyuruhnya untuk kembali bermain dengan mobil-mobilannya saja.Alex tak begitu suka jika ada orang yang selalu ikut campur dengan masalahnya.Menurutnya,hal tersebut sangat mengganggu.
Dilain sisi,Alex bahkan tidak memahami perasaan adiknya.Laki-laki yang masih menduduki bangku kelas 2 Sekolah Dasar itu mendadak diam.Dua mobil yang masing-masing dipegang mendadak terlepas dengan sendirinya ke lantai.Al memang nakal.Namun nakal yang wajar bagi anak kecil.Tak seharusnya Alex bersikap seperti itu padanya.
Disaat hatinya tengah bersedih, sayup-sayup ia mendengar sebuah bisikan yang seperti memanggil dirinya.Bisikan-bisikan itu terus menggema di telinganya hingga membuatnya mendadak bangkit dan berniat untuk mencari asal suara bisikan-bisikan itu.
DRRTT
DRRTT
Alex semakin gencar membalas pesan-pesan itu.Setiap kali notifikasi pesan yang datang,ia langsung membalasnya dengan cepat.Alex bahkan tidak menyadari jika Anjani melangkah mendekatinya kemudian menepuk pundaknya dengan keras.
"Aw!!"
Alex menjerit membuat Anjani kaget.Ia melontarkan kekesalannya kemudian mengumpat.Gadis berambut sebahu itu hanya berdesis.Ia juga menganggap reaksi Alex berlebihan.
"Tumben kalian akur."
Seorang wanita datang dan langsung menilai apa yang dilihatnya.Ia tersenyum membuat kedua anaknya itu mendelik kesal.
"Dimana Al?"
Anjani mendongak,menatap ibunya dengan pandangan heran.
"Aku pikir,dia bersama ibu." Balas Anjani.
"Tidak,ibu bahkan belum melihatnya hari ini."
Anjelita sedikit panik.Ia yang awalnya ingin bersantai dengan anak-anaknya,mendadak merasakan perasaan tidak enak saat melihat Al tidak ada.
"Alex,dimana Al??" Tanya Anjani kepada adik keduanya itu.
"Itu,Disana!"
Alex berdecak.Ia begitu heran dengan sepasang mata yang dimiliki oleh ibu dan kakaknya.Bahkan,ia menyarankan jika mereka harus segera pergi ke dokter mata.
"Alex!" Panggil Anjelita tegas. "Apa yang kau tunjuk??Al tidak ada Disana!" Sambungnya.
Alex diam.Ia juga menghiraukan berbagai pesan yang terus-menerus masuk ke ponselnya.Kali ini,ia merasakan apa yang ibu dan kakaknya rasakan.Al yang semula duduk di lantai yang berjarak dekat dengannya,kini sudah menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Baruku (New Version)
Mystery / ThrillerDemi mencapai hidup yang lebih baik,mereka akhirnya memutuskan untuk merantau ke kota.Untuk hidup dengan normal di daerah baru,mereka harus mencari tempat tinggal yang layak.Untung saja,teman masa kecilnya mempunyai rumah kosong yang terbilang cukup...